Jumat, 20 September 2013

aku di hamili hantu genderuwo

perkenalan Rama dengan Cinta telah terjalin gukup lama. Saat mereka masih sama – sama bekerja di Raflesia Hospital. Rama seorang dokter ahli bedah yang sangat tampan dan juga pintar. Banyak dokter wanita dan suster wanita yang menaruh hati pada dokter tampan dan berprestasi itu. Tapi Rama lebih menjatuhkan hati pada Cinta suter cantik dan terkenal akan keramahannya. Dan tak terasa hubungan yang mereka bina sudah masuk tahun ke dua. Dan timbul di pikiran Rama untuk menikahi gadis yang di cintainya.
“ Kamu mau, kan menikah dengan ku Cinta?” Tanya Rama suatu kali saat mereka sedang istirahat makan siang di kantin rumah sakit.
Dengan senyum malu cinta menjawab. “ Iya aku mau lagi pula pernikahan hal yang sacral dan paling mulia dalam hidup setiap insan.”
Hingga akhirnya pernikahan Rama dan Cinta berlangsung meriah. Semua berawal dari keputusan Rama dan Cinta bahwa setelah menikah Rama ingin Cinta tidak bekerja lagi. Rama ingin Cinta tetap di rumah dan melakukan kewajibannya sebagai seorang istri dan biar Rama yang tetap mencari nafka.
Suatu hari Rama mendapat tugas seminar dari Raflesia Hospital untuk menghadiri seminar di Singapore. Walaupun berat ia harus menjalankan tugasnya. Bahkan perkawinannya dengan Cinta masih dalam rangka bulan madu sehingga begitu berat perpisahan ini bagi Rama maupun Cinta.
“ Kamu jaga diri baik – baik yah sayang!” pesan Rama sebelum pergi.
***
Karena merasa jenuh di rumah yang sebesar ini Cinta memutuskan untuk menginap di kediaman orang tuanya di puncak. Tapi alangkah terkejutnya Cinta setelah satu minggu tinggal di puncak bersama orang tuanya, Rama menyusulnya ke puncak. Menurut Rama dia tidak jadi berangkat ke Singapore karena ada penundaan. Akhirnya mereka berdua melanjutkan bulan madu mereka yang tertunda. Rama dan Cinta hidup penuh kebahagiaan. Rama begitu pintar memainkan rasa cinta dan kemesraannya. Terutama saat malam menjelang. Kekuatannya melebihi apa yang di bayangkan Cinta.
“ Sungguh seorang penjantan tangguh.” Ucap Cinta dalam hati.
Setiap selesai melakukannya kewajibannya sebagai seorang suami. Hanya satu yang di rindukan Cinta yaitu kata – kata romantic yang dulu sering di ucapkan Rama sewaktu pacaran.
“ Hal itu sekarang tak pernah lagi aku dengar, Ram.” Keluh Cinta dalam hati.
Kemesraan itu berlangsung hampir empat bulan lamanya. Hingga akhirnya ada suatu perasaan aneh dalam hati Cinta. Sebuah perasaan yang di alami setiap wanita setelah menikah. Cinta merasa ada kehidupan di dalam rahimnya. Untuk meyakinkan apa yang Cinta alami Rama membawanya ke dokter kandungan dan hasilnya sangat menyenangkan hati Cinta.
“ Selamat anda positive hamil.” Kata dokter yang memeriksa Cinta.
Betapa bahagianya Cinta. “ Ram, aku hamil dan kita akan segera mempunyai anak dan aku akan menjadi seorang ibu aku merasa jadi wanita yang sempurna.” Kata Cinta terharu.
Berita bahagia ini pun langsung di sebarkan Cinta kepada keluarga. Terutama orang tuanya. Rama pun tampak bahagia sekali.
***
Tak terasa usia kandungan Cinta sudah menginjak bulan ke tiga. Tiba – tiba Cinta di kejutkan oleh adiknya yang bernama Laksman, adik laki – laki Cinta satu – satunya.
“ Ka Cinta, ini ada telepon dari bang Rama di Singapore.” Ucapnya datar. Cinta tersentak kaget.
“ Apa! Ram … Rama di … di … Singapore? Kamu nggak lagi candainkan kaka, kan?” teriak Cinta terpekik.
“ Aku juga tidak dengar benar ka, coba kaka dengar sendiri nih.”
Lalu Cinta menempelkan kuat – kuat handphone yang di berikan Laksman. Dan benar, itu suara orang yang di cintainya oleh Cinta tak terdengar asing baginya.
“ Ya Tuhan … itu benar – benar suara Rama suami ku.”
Tiba – tiba Cinta jatuh dan tak sadarkan diri. Yang Cinta ingat ucapan terakhir Rama.
“ Sayang … kenapa setiap aku menghubungi mu handphone mu tak pernah aktif? Telepon rumah tak pernah di angkat. Aku mencari tahu ke rumah sakit tak pernah ada kabar dan untunglah aku mengetahui mu ada di rumah orang tuamu dari orang tua ku.”
Cinta baru sadar saat dirinya sudah berada di tempat tidur. Kemudian ia berteriak memanggil Rama. Tetapi tak juga ada jawaban. Bahkan kedua orang tua Cinta dan juga adiknya mencari ke sana ke mari, tapi tetap tidak ada hasilnya.
“ Kalau Rama selama ini berada di Singapore untuk seminar, lalu siapa sosok yang berbulan – bulan hidup bersama ku? Tapi suara di handphone itu jelas sekali suara Rama, karena aku tahu benar kata – kata romantic yang di ucapkannya sebelum menikah dulu. Tapi apa mungkin dalam sekejab Rama berada di Singapore? Ah … nggak mungkin.” Pikir Cinta bingung.
Cinta menceritakan semua keanehan yang terjadi terhadapnya kepada orang tuannya. Atas keputusan bersama Cinta meminta Rama segera kembali ke puncak tempat tinggal orang tua Cinta.
“ Sayang, aku harap kamu bisa memaklumi keputusan ini, semua demi kebaikan kita. Kamu tahu, Ram? Aku sedang mengandung, buah cinta kita.” Desah Cinta lewat telepon.
Ada sesuatu yang tidak enak di perasaan Cinta. Kecemasan dan ketakutan terus meneror pikiran Cinta saat sosok yang menyerupai Rama teringat olehnya.
“ Biarlah jika nanti Rama pulang, aku akan mencari tahu mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku selama ditinggal Rama pergi.”
Sejak Rama berencana akan pulang. Sosok yang menyerupai Rama tak pernah lagi terlihat. Dia seolah tahu dengan apa yang di rasakan oleh Cinta. Dengan menghilangnya sosok itu Cinta semakin curiga kalau sosok itu mungkin …?
“ Ya Tuhan, jangan – jangan dia hantu genderuwo yang banyak orang bilang senang melakukan hubungan hubungan intim dengan manusia? Menurut yang aku tahu mahluk itu merubah wujudnya menjadi orang yang kita kenal terutama menyamar sebagai suami supaya bisa melakukan hasratnya.” Pikir Cinta ngeri.
“ Ya Tuhan … , mudah – mudahan ini hanya perasaan ku saja. Semua hanya keisengan Rama untuk menggoda ku.”
Tapi perasaan Cinta sebagai wanita ada sesuatu yang mencampurinya dari dunia lain, dunia yang penuh kegaibpan yang sulit di cari tahu oleh Cinta. Yang membuat Cinta bingung saat dirinya di liputi berbagai pertanyaan. Justeru sosok itu menghilang entah kemana. Yang jelas tak pernah lagi muncul untuk menemui Cinta maupun keluarga Cinta. Untuk menjaga keutuhan rumah tangga Cinta orang tua Cinta meminta Cinta menutup rahasia ini yang sudah di alami Cinta.
Dua minggu kemudian Rama pulang dari Singapore tentunya sudah siap dengan bernagai pertanyaan dan cerita untuk Cinta. Begitu juga Cinta, yang telah mempersiapkan diri untuk menerima segala resiko serta tuduhan yang di mungkinkan terucap dari pria yang di kenal baik dan sabar itu.
“ Cinta aku pulang sayang! Kamu sehat, kan?” ucap Rama sambil mencium bibir mungil Cinta. Tak lama kemudian calaon ayah itu mengelus perut Cinta yang sudah Nampak membesar.
“ Seperti keinginanmu dan calon anak kita, aku bisa kembali kesini dengan selamat. O… iya’sayang sudah trimester keberapa kandungan mu ini?”
Jantung Cinta berdenar hebat mendengar pertanyaan Rama. Walaupun sebenarnya Cinta sudah yakin cepat atau lambat pertanyaan itu pasti akan di lontarkan oleh Rama.
Dengan tergagap Cinta menjawab. “ Ti … tiga bulan, Ram.” Jawab Cinta Singkat.
“ Oh, iya kepergiaan mu ke Singapore ada dulu ada masalah? Atau mungkin tertunda?” Tanya Cinta menyelidik.
“ Kok yang di Tanya kepergiaannya dulu? Bukan kepulangan ku kemarin? Yang jelas lancarlah sayang.”
“ Bearti nggak tertunda? Atau bahkan kamu menghampiri aku ke puncak?” Tanya Cinta lebih lanjut.”
Dari sorot mata serta mimiknya Rama benar – benar jujur bahkan kini Rama yang seolah menjadi bingung dengan pertanyaan Cinta. Untuk menutupi kecurigaannya, Cinta langsung mengalihkan pembicaraan.
“ Ya Tuhan …, kalau begitu siapa sosok yang selama ini menjamah dan meniduriku? Bahkan menyebabkan aku hamil? Apakah benar dia adalah sosok mahluk halus? Bearti janin yang aku kandung ini adalah anak mahluk jahanam itu, mungkin hantu genderuwo?”
“ Jika janin yang ada di dalam Rahim ku ini benih Rama, itu tidak mungkin! Karena kepergiaan Rama ke Singapore, dua bulan yang lalu sedang bayi yang ku kandung ini sudah masuk bulan ke tiga. Oh … Tuhan.” Tubuh Cinta lemas seketika.
“ Aku sama sekali tak berdaya. Betapa jijiknya aku dan betapa bodohnya aku. Mungkin jika Rama mencermati hal ini dia akan mengetahuinya. Lalu?” Cinta sama sekali tak sanggup membayangkannya
.
“ Hukuman apa yang akan Tuhan berikan padaku? Tapi aku benar – benar tidak tahu kalau itu adalah tipu daya genderuwo yang menyerupai Rama.”
Cinta semakin takut dengan keadaan ini. Bahkan ia melalui hari – harinya dengan hati – hati takut jika sosok genderuwo itu kembali datang meyerupai Rama.
“ Ya Tuhan, iblis jahanam itu benar – benar memanfaatkan keadaan ini.” Gumamnya dalam hati.
Seminggu kepulangan Rama dari Singapore, Rama berkunjung ke rumah orang tuanya di bogor. Di samping menjenguk betujuan pula untuk memberi tahu kehamilan Cinta kepada orang tua dan sanak familynya. Saat itu Cinta tak bisa ikut karena harus mempersiapkan acara selamatan kehamilan Cinta.
Saat menjelang malam, ketika Cinta sedang berpakaian setelah mandi, tiba – tiba ia di kejutkan oleh suara yang berasal dari balik pintu. Dan suara itu sudah taka sing lagi bagi Cinta.
“ Cinta … sayang … buka pintunya! Ini aku Rama. Aku pulang sayang.” Pinta suara dari balik pintu itu.
Sejenak Cinta tertegun, di gunakannya kal sehatnya. Lalu tiba – tiba ia yakin sekali kalau itu bukanlah Rama suaminya. Dengan cepat Cinta melemparkan sebuah kitab suci agama hindu yang berada disamping tempat tidurnya. Dengan harapan seandainya yang muncul itu Rama, tidak akan melukainya. Tapi jika yang di balik pintu itu sosok genderuwo dengan izin dan kebesaran Tuhan dia akan binasa.
Terbukti setelah Weda itu di lemparkan tepat mengenai wajahnya. Sosok itu menjerit kepanasan. Kemuadian lari menuju segerumbul pohon mahoni dibelakang rumah orang tua Cinta. Namun sosok hitam bertubuh tinggi besar itu masih sempat mengancam Cinta.
“ Aku akan kembali menengok anak yang ada di dalam Rahim mu itu.”
“ Dengar mahluk terkutuk bayi yang ku kandung ini bukan darah daging mu.” Teriak Cinta keras, sehingga begitu mengundang para tetangga datang ke halaman belakang rumah.
Bahkan para tetangga menganggap Cinta kesurupan karena dalam keadaan hamil dan tepat saat maghrib berasa di belakang rumah.
“ Syukurlah mereka menganggap ku kesurupan karena bearti rahasia anak ini tak terbongkar.” Batin Cinta.
Sejak kejadian itu Cinta semakin waspada. Bahkan diam – diam Cinta berusaha mencari pendeta yang bisa menolongnya. Karena dia menganggap sosok itu sudah mulai nekat.
“ Bagaimana dengan anak yang aku kandung ini nantinya? Seperti apa wujudnya bila ia lahir?”
Akhirnya Cinta menemui seorang pendeta di Pura tanggerang. Yaitu pendeta Murti. Beliau menyarankan agar tepat jumat kliwon Cinta menyiapkan secangkir kopi pahit, singkong bakar, candu serta menyan putih yang di pasang si belakang rumah. Tepat jumat kliwon yang di tunggu keluarga Cinta. Semua sajen yang di tentukan pendeta Murti telah di siapkan oleh keluarga Cinta. Selang beberapa detik, angin kencang datang. Segerumbul pohon mahoni hampir merobohkan kediaman keluarga Cinta. Suara angin dan gesekan pepohonan terdengar begitu menyeramkan.
BERSAMBUNG
 
 baby salini
Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-komentar-facebook-di-blog.html#ixzz25JVfr06E
»»  Baca Selengkapnya » ...

ARWAH KORBAN MUTILASI YANG MENGUNGKAP KASUS PEMBUNUHAN DIRINYA

 
Gaby gadis manis yang berusia 22 tahun merantau dari desanya di Mawar Kembangan, Bandung menuju Jakarta. Hanya berbekal ijazah SMA dara manis ini mencoba melamar pekerjaan di kota metropolitan Jakarta. Karena di Jakarta Gaby tidak mempunyai sanak family ia tinggal bersama Lilis sahabat kecilnya di desa Mawar Kembang. Di Jakarta Lilis bekerja di rumah sakit Rose Hospital sebagai penjaga kamar mayat.
“ Gimana, By kamu mau menerima tawaran ku bekerja sebagai penjaga kamar mayat di Rose Hospital?” Tanya Lilis serius di suatu sore ketika mereka sedang asik menikmati tea manis hangat dan sepiring pisang goring.
Gaby menghela nafas.“ iya, aku mau ….” Jawabnya ragu.
***
Hari ini hari pertamaGaby bekera sebagai penjaga kamar mayat.
“ By, tugas kamu memasukan dan menjaga mayat di freezer yang ada di dalam ruang penyimpanan jenazah.” Kata Lilis menjelaskan.
Mayat di sini ada yang tidak punya family atau belum di ambil keluarganya ada pula jenazah korban kecelakaan yang akan di lakukan visum oleh dokter forensic untuk kepentingan polisi dan macam kasus lainnya.
Tapi kali ada jenazah yang membuat Gaby dan Lilis merinding.Mayat
yang mereka tunggui kali ini adalah mayat korban mutilasi dan belum di ketahui identitasnya.Jenazah yang di potong menjadi tiga bagian itu di duga karena suatu pembunuhan sadis.
“ Aduh, Lis kasihan pisan wanita geulis itu?” kata Gaby sambil memandang mayat wanita yang kehilangan kepala dan kedua kakinya itu.
“ Iya semalam the aku lihat berita di televisi mayat wanita itu di temukan 15 km dari rumah sakit tempat kita kerja.” Jawab Lilis.
***
Belakangan para polisi terus melacak bagian organ tubuh yang hilang milik perempuan malang itu. Sementara polisi ahli forensic bersama dokter memvisum bagian tubuh secara mendalam, untuk mengindevikasi siapa sebenarnya korban.
“ Aku takut, lis!” kata Gaby suatu kali di kamar mayat saat sedang membersihkan mayat korban kecelakaan.
“ By, kamu nggak boleh takut. Bila kamu ketahuan takut, kamu bisa di pecat dari rumah sakit dan tidak di perbolehkan lagi bekerja sebagai penjaga kamar mayat.”
Karena takut di pecat, maka Gaby memberanikan diri berjaga setiap di antara mayat – mayat itu.Apa lagi kalau ada mayat yang dating di tengah malam mau tidak mau Gaby membersihkan dan mengurusnya.
***
Mayat korban mutilasi yang membuat Gaby takut sudah hampir seminggu di dalam freezer.Jenazah itu didinginkan agar tidak membusuk.Malam ini malam jumat kliwon Gaby berjaga di kamar mayat sendirian.Lilis sedang cuti karena kaka perempuannya yang pertama menikah.
“ Aduh … Lis, tega pisan eui ninggalin aku sendiri disini.”Pekiknya merinding.
Tengah malam saat hujan turun yang bergemericik di atap kamar mayat, Gaby merasa di ganggu oleh suara rintihan perempua yang kesakitan.Arah suara itu dating dari bagian barat kamar mayat.Persis di bawah pohon beringin besar berumur puluhan tahun yang sudah ada sebelum Rose Hospital di bangun.Malam itu bukan Cuma kamar mayat yang sangat sepi.Para suster semua berjaga di ruang suster dan para dokter jaga malam sibuk di kamar kerja masing – masing.
“ Andai saja aku bisa kuliah akademi perawat, mungkin aku akan menjadi suster. Bukan menjadi penjaga kamar mayat di tempat yang sunyi ini.” Keluhnya memecahkan keheningan malam.
Untuk mengusir rasa kantuknya Gaby mengeluarkan handphone dari sakunya untuk bermain facebook.Suara rintihan itu mula – mula perlahan, tapi lama kelamaan semakin keras.
“ Tolong … to … to … long …”
Suara rintihan itu berubah menjadi lolong kesakitan yang sangat memilukan.Suara wanita itu berasal dari balik pohon beringin raksasa itu.
“ Siapa perempuan berteriak meminta tolong di tengah malam di bagian barat kamar mayat itu?” piker Gaby.
Dengan senter yang ada di handphone Gaby, Gaby mencari tahu sumber suara melengkin itu.
“ Jangan – jangan ada wanita terluka yang minta bantuan?” piker Gaby kembali.
Dengan langkah ragu dara manis itu menuju pohon beringin yang gelap. Gaby menyenteri tempat yang pikirnya ada sosok wanita yang berteriak itu.Tapi sayang, suara lolongan itu hanya suara.Sosok wanitanya sendiri tak dapat di temukan Gaby.
Karena penasarn Gaby melangkahi beberapa pohon kecil untuk mendekati pagar arah danau.Sementara hujan makin deras.
“ Duh … seragam putih – putih ku jadi basah.”
Pada saat senter Gaby mengarah ke dahan – dahan beringin yang rimbun, jantungnya berdetak hebat.Sesaat setelah senter menancap, terlihat jelas oleh Gaby kepala dan sepasang kaki perempuan tanpa badan di atas dahan.Rambut wanita itu lurus lebat dengan mata bulat hitam dan giginya yang berdarah – darah.Sementara bagian leher dan kakinya Nampak terputus bekas tebasan benda yang tajam.
“ Tolong … tolong bawa aku turun! Tolonglah aku!” teriak potongan kepala wanita itu mulutnya terbuka dan matanya membelalak.
“ Demi Tuhan, seumur hidup baru kali ini aku melihat kepala manusia tanpa badan yang bisa bicara dan yang lebih aneh suara keras itu tak mampu menarik perhatiaan suster dan dokter yang jaga malam itu dan sepertinya hanya aku yang mendengar suaranya.” Kata Gaby takut.
“ Mungkin juga yang melihat sosoknya hanya aku di malam jumat keramat yang dingin ini.”
Bulu kuduk Gaby merinding seketika dan rasa takut membucah hebat dalam batinnya.Dengan langkah agak gontai, Gaby masuk ke kamar mayat.Rasa takut membuatnya terbirit – birit lari menyelamatkan diri.Di kuncinya pintu kamar mayat rapat – rapat.Gaby menyelinap di meja freezer penyimpanan jenazah. Di saat ia telah tenggelam di bawah meja. Tiba – tiba pintu freezer terbuka sendiri.Gaby mengintip dari bolongan meja kea rah freezer.
“ Oh Tuhan, tangan dan badan satu persatu keluar dari freezer melompat – lompat kearah pintu.”
Melihat keanehan itu, Gaby makin gemetar.Otaknya terasa berat dan kepalanya menjadi pusing. Rasa lemas tiba – tiba menggerayangi tubuhnya yang dingin. Potongan tangan dan badan mayat mayat korban mutilasi itu berusaha membuka pintu.Dengan sendiri pintu yang terkunci itu terbuka.Anggota tubuh yang yang terpisah itu melompat keluar kamar mayat.
“ Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Aneh tapi ajaib!” pekiknya bingung dan takut.
Karena takut dan tidak ingin di pecat, Gaby memaksakan dirinya melawan ketakutannya.
“ Bila jenazah mutilasi itu hilang aku bukan hanya di pecat tapi di penjarakan, aku di anggap kurang becus sebagai penjaga malam hingga mayat korban mutilasi itu hilang dari freezer.”Pikirnya takut.
Berusaha menahan takut, Gaby merangkak sebisanya mengikuti kemana arah potongan organ tubuh wanita itu.Dengan sedikit keberaniaan yang ada, karena tidak mau mendekap di penjara, Gaby mengikuti potongan organ tubuh pucat itu.
Dengan mata sayu, Gaby dapat melihat potongan organ tubuh itu melompat berbelok kea rah barat tempat pohon beringin yang ada kepala dan kakinya terletak di atasnya.
“ Ya … Tuhan!” Gaby kaget untuk kesekian kalinya.
Kepala dan kaki wanita yang berteriak minta tolong tadi melata seperti ular.Kepala dan kaki itu menemui tangan dan badannya yang mendekat ke akar pohon.
Sungguh tidak masuk akal, tiba – tiba potongan organ tubuh yang terpisah – pisah itu kini menyatu membentuk organ tubuh yang sempurna.Dalam keadaan tubuh yang utuh, wanita itu menghilang dalam kegelapan menuju arah barat.Karena di landa rasa bingung dan panic. Gadis malang itu berteriak memanggil mayat hidup itu supaya kembali ke kamar mayat.
“ Hei, mau kemana? Tolong kembalikah ke kamar mayat! Kalau kamu hilang dari kamar mayat, saya akan di pecat bahkan di penjarakan. Tolong kasihanilah saya! Saya Cuma gadis miskin yang merantau ke Jakarta untuk bekerja.” Pinta gaby sambil menangis.
Sosok korban pembunuhan sadis itu tidak merespon.Sosok itu tetap pergi dan menghilang kearah barat.Gaby menerangi lokasi di mana arahnya perempuan itu pergi dan tak di temukannya lagi.Kejadiaan ini membuat Gaby trauma hebat.Bayangan negative mempengaruhi pikirannya.
“ Ya Tuhan, hanya kepada mu tempat ku mengadu. Selamatkan aku Tuhan.” Doa Gaby di balik air matanya yang berderai.
Dengan lemas dan batin yang sangat menyiksa.Gaby beranjak kembali ke kamar mayat.Di liriknya freezer tempat mayat wanita itu kabur.
“ Aneh, kenapa freezer itu tertutup? Padahal tadi terbuka?” Tanyanya dalam hati.
Dengan perasaan putus asa dan tak semangat, dengan ragu Gaby membuka kembali freezer yang menyimpan mayat itu.
“ Aneh, mayat wanita itu masih ada di situ dan tetap pada posisi yang sama.”
“ Mayat siapa tadi yang keluar?” Tanya Gaby dalam hati.
“ Apa aku bermimpi? Atau berhalusinasi?” tanyanya lagi pada diri sendiri.
Untuk meyakinkan dirinya tidak bermimpi atau berhalusinasi Gaby mencubit tangannya sendiri dan memukul pipinya dan terasa sakit.
“ Bearti aku tidak bermimpi maupun berhalusinasi.”
***

Keesokan harinya setelah Lilis kembali bekerja. Gaby menceritakan peristiwa yang sudah ia alami. Lilis meyakini keterangan Gaby.Karena Lilis tahu sahabatnya yang satu ini orang jujur.Untuk itu Gaby di izinkan oleh polisi yang menyelediki kasus mutilasi tersebut melihat foto – foto orang yang di nyatakan hilang dan mungkin satu di antaranya ada yang di kenali oleh Gaby.
“ Mungkin sosok yang nona lihat itu ada di antara beberapa lembar foto wanita ini.” Tanya AKP Dika, dari polres DKI Jakarta.
Karena wajah perempuan yang merintih di atas pohon beringin itu elas sekali di lahat Gaby.Maka Gaby memperhatikan satu demi satu foto yang di perlihatkan padanya.Akhirnya ada satu di antara foto yang sangat mirip dengan wajah kepala yang menyangkut di dahan pohon beringin.
“ Nama gadis malang itu Karina, warga Kuningan, Jakarta.” Kata AKP Dika menjelaskan.
Dan benar saja polisi segera menemukan keluarga.
Keluarga Karian membenarkan ciri – ciri yang di beri tahu polisi.
Sementara kepala dan kaki Karina, benar – benar di temukan di bagian barat rumah sakit. Tempat lokasi yang di tuju oleh Karina saat ia pergi dari kamar mayat. Kepala dan kaki Karina di temukandalam keadaan membusuk di dalam rongsokan perahu kayu yang berjarak 700 meter dari Rose Hospital.
Seminggu kemudian pembunuh mayat wanita malang itu tertangkap oleh polisi, dia adalah seorang pengusaha film yang menjadi kekasih gelap Karina. Hanya karena Karina menuntut pertanggung jawabannya untuk menikahinya.Pria sadis yang sudah menghamili dan bernama Evan itu membunuh Karina dan memotong – motong mayatnya dengan sadis dan keji.
Karena peristiwa itu Gaby seorang gadis yang polos mendapat penghargaan khusus dari pihak kepolisian karena mengunkap misteri pembunuhan yang memusingkan dan menyulitkan polisi untuk mencari pelakunya.
Pihak rumah sakit pun memberikan dana untuk Gaby kuliah akademi perawat hingga lulus dan setelah lulus Gaby akan menjadi perawat tetap di Rose Hospital.
“ Terima kasih Tuhan aku dapat mewujudkan cita – cita ku menjadi seorang perawat.”
“ Dan terima kasih Gaby berkat keberanian mu kamu dapat mengungkap kasus pembuhan diri ku.” Kata Karina di balik pohon beringin Rose Hospital.

The and
Terinspirasi dari seorang penjaga kamar mayat siloam hospital
Tempat dulu ku bekerja .
 BABY SALINI
Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-komentar-facebook-di-blog.html#ixzz25JVfr06E
»»  Baca Selengkapnya » ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...