tag:blogger.com,1999:blog-64630023616370786022024-03-09T17:03:39.883+08:00Cerpen HororHan Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.comBlogger164125tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-69692055486641523902013-12-31T20:58:00.001+08:002013-12-31T20:58:13.160+08:00KISAH NYATA DI TEMANI ARWAH PENARI JAIPONG<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent">Beberapa
abad yang lalu, ada seorang gadis yang berprofesi sebagai penari
jaipong. Gadis itu sangat terrkenal sekali pada masanya. Gadis itu
memiliki wajah yang cantik jelita dan memiliki body yang montok sehingga
jadi rebutan para jawara dan juragan – juragan kaya. Peristiwa ini
terjadi lagi di satu daerah Jawa Barat, tepatnya di Tega Lega. Setiap
kali datang, arwah yang berwujud manusia yang berwajah sangat cantik
jelita mengenakan pakaian seperti penari jaipong tempo dulu. Kedatangan
dan penampakannya tidak bisa di perkirakan. Wujudnya laksana bayangan,
karena ia sekarang hanyalah arwah yang gentayangan. Penampakan arwah
penari jaipong, sudah aku alami sendiri di Bandung. Saat itu aku pergi
dari jakarta menuju ke Bandung pada hari kamis. Setelah naik kereta aku
langsung turun dari Stasiun aku menuju jalan raya untuk naik angkutan,
kebetulan saat itu bertepatan dengan musim hujan. Tanpa aku sadari
setelah turun dari angkutan umum tubuhku basah di guyur derasnya air
hujan. Walaupun hujan terus membasahi diriku aku tetap melangkah dengan
tegap, terus berjalan tanpa memikirkan air hujan yang terus turun. Aku
berdoa agar dapat tumpangan sehingga lebih cepat sampai ke rumah sahabat
ku yang bernama kak Sonya yang memang lumayan cukup jauh dari tempat
pemberhentian angkutan umum. Biasanya di samping perjalanan banyak
tukang ojek yang mangkal.<br /> “ Pada kemana tukang ojek? Biasanya banyak mungkin mereka sedang mengantar penumpang.” Kata ku dalam hati.<br />
Karena tubuhku sudah basah kuyup oleh air hujan. Tidak berpikir panjang
aku memutuskan untuk berteduh di tempat pangkalan ojek. <br /> “
Kebetulan di sana ada pangkalan ojek jadi untuk sementara, aku tidak apa
– apa berteduh di sini dulu. Mungkin sebentar lagi tukang ojek sudah
ada yang datang.” Pekik ku dalam hati. <br /> Setelah sekian lama aku mulai resah karena tubuh ku sudak tidak kuat menahan dingin.<br /> “ Mana hujannya belum reda. Handphone lowbad pasti kak Sonya khawatir.” Pikirku bingung.<br />
Di dalam keadaan melamun, tiba – tiba di kejahuan aku melihat seorang
wanita berparas cantik dan juga ayu berjalan dengan menggunakan payung
dengan menggunakan payung melangkah ketempat ku berteduh. Sesaat aku
merasa lega melihat kedatangan seorang wanita.<br /> “ Setidaknya aku tidak lagi sendirian. Paling nggak ada teman yang bisa di ajak bicara sambil menunggu ojek.”<br /> Setelah wanita itu tiba dan berteduh di samping ku aku langsung menyapanya. <br /> “ Kaka, sedang menunggu tukang ojek juga, ya?” <br /> Wanita di samping ku tersenyum sambil menjawab. “ Iya.”<br /> “ Aku juga menunggu. Tapi dari tadi tukang ojeknya belum juga datang.” Sahut ku.<br />
Walaupun baru pertama melihat dan berkenalan aku merasa mulai akrab.
Sepertinya aku merasa sudah mengenal wanita ini. Kemudian aku bertanya
kembali.<br /> “ Apakah kaka tidak takut pulang sendirian di larut malam dan hujan deras seperti ini.” <br /> “ Kaka sudah terbiasa pulang malam dan menghadapi hujan deras seperti ini.” Jawab wanita cantik itu sambil tersenyum.<br />
Sesaat aku merasakan menghirup sesuatu yang wangi. Aku piker aroma itu
berasal dari wanita yang berdiri di samping ku. Aku pun merasa
terhipnotis karena sama sekali tidak sadar jam sudah menunjukan pukul
10:00 malam. Ketika menyadarinya aku mulai gelisah. Memandang wajah ku
yang gelisah wanita itu berbicara.<br /> “ Kaka permisi dulu ya,
dik. Kaka piker tukang ojek tidak mangkal di karenakan hujan jadi
rasanya tidak mungkin di tunggu lagi.” Kata wanita itu. <br /> Melihat aku
diam saja, wanita berwajah ayu itu bertanya lagi. “ Rumahnya dimana?
Ayo sekalian pulang sama kaka kebetulan kaka ada payung. Nggak baik anak
gadis malam – malam sendirian di sini.” Ajaknya. <br /> Aku hanya
mematung mendengar tawarannya namun tanpa pikir panjang aku berjalan
dalam satu paying dengan wanita cantik yang baru aku kenal satu jam
lalu. <br /> “ Kaka selalu pulang larut malam, ya?” <br /> “ Benar, karena pekerjaan kaka seorang penari.” Jawabnya lembut. <br /> “ Pantas busana yang di kenakannya seperti seorang penari.” Kata ku dalam hati.<br />
Tidak lama kemudian kami sampai di persimpangan jalan, satunya lurus
dan jalan satunya lagi mengarah ke kanan. Aku mengambil jalur lurus
sedangkan wanita berwajah ayu itu mengambil arah lurus.<br /> “ Dik, kita berpisah sampai dini saja ya.” Kata wanita itu. <br />
Belum sempat mengucapkan rasa terima kasih wanita yang menurut ku
sedikit misterius itu mempercepat langkah kakinya dan aku pun mengambil
inisiatif yang sama mempercepat langkah kaki ku supaya lekas sampai ke
rumah kak Sonya sahabat ku. <br /> “ Kaka pikir kamu nggak jadi
datang kaka sampai ngecek ke stasiun. Kamu bikin kaka khawatir Baby.
Biasanya kamu nggak pernah selarut mala mini kalau sampai kenapa nggak
telepon.” Tanya kak Sonya yang sampai kaget. <br /> “ Maaf kaka ponsel aku lowbad. Untung saja kaka belum tidur.”<br />
Kak Sonya hanya menggelengkan kepalanya. “ Ya sudah pergilah ke kamar
mandi untuk membersihkan tubuh mu, ganti baju mu habis itu kamu makan
kaka buat soto ayam kesukaan mu setelah itu istirahatlah.” Kata kak
Sonya menasehati.<br /> Aku pun tidur sangat pulas dan bangun menjelang
pukul 12:00 siang dan kak Sonya membiarkan ku tidur pulas. Setelah
mandi dan makan siang aku menceritakan kenapa aku terlambat sampai di
rumahnya. <br /> “ Memang bulan ini di Bandung sudah saatnya musim
hujan. Jadi kebanyakan tukang ojek banyak yang malas untuk beraktifitas
apa lagi di malam yang larut.” Kata kak Sonya menjelaskan <br /> “
Menurut orang sini musim hujan yang turun di daerah Tega Lega sedikit
aneh. Cuaca dan hawanya sangat mendung serta rasa dinginnya sampai
menusuk tulang belulang, kaka nggak ngerti kenapa kamu bisa bertahan di
luar sejak jam 06:00 sampai jam 10:00 malam dalam keadaan tubuh yang
basah kuyup.” Kata kak Sonya lagi. <br /> Aku baru sadar dengan apa yang
di katakan kak Sonya. Aku memang kedinginan tapi rasa dingin itu hilang
setelah aku bertemu dengan kaka cantik malam itu. Namun aku belum
menceritakan pertemuan ku dengan seorang kaka berwajah ayu kepada kak
Sonya. <br /> Sekitar jam 06:00 sore sehabis mandi dan ibadah. Aku pergi
keluar rumah sambil membawa payung. Aku masih penasaran kepada kaka
cantik yang mengantar ku pulang malam itu. Karena kaka bersuara merdu
itu belum sempat member tahu namanya. <br /> “ Aku kagum padanya.
Dia wanita yang sangat berani tidak terlihat sedikit pun terlihat
ketakutan di wajahnya yang mulus namun agak sedikit pucat mungkin karena
cape.” Pikir ku.<br /> Kemudian aku ke persimpangan jalan tempat aku dan
kaka penari jaipong itu berpisah. Tiba – tiba aku merasa tubuh ku dingin
perut ku terasa mulas dan jantung ku berdetak lebih cepat, kepala ku
pun terasa sangat pusing. Aku menggeleng dan berbicara sendiri.<br />
“ Ternyata di tempat ini tidak ada persimpangan jalan. Tapi aku
sangat dan amat yakin aku berpisah dengannya di tempat ini. Dan penari
jaipong itu mengarah ke simpang kanan. Tetapi mana persimpangannya? Dan
yang lebih membuat ku terkejut ketika aku memandang di sebelah kanan
jalan hanyalah beberapa kuburan yang sudah tidak terawat. Dalam keadaan
panic aku langsung meninggalkan tempat itu aku tidak berjalan lagi
melainkan berlari sekencang – kencangnya agar dapat lekas sampai
ketempat kak Sonya.”<br /> Setelah tiba di rumah, aku langsung menceritakan peristiwa kepada kak Sonya dengan napas tersengal – sengal. <br />
Kak Sonya tampak terkejut dengan apa yang aku kisahkan. Kemudian dia
mengucap rasa syukur karena aku selamat dari pengaruh roh penasaran itu.<br />
“ Beberapa minggu ini banyak orang yang sudah menjadi korban
kejailan wanita jaipong itu. Terutama para tukang ojek dan orang – orang
sini.”<br /> Kak Sonya menceritakan kisah arwah penari jaipong itu. Aku pun mendengarkan dengan serius <br />
“ Sekitar 29 tahun lalu ada penari jaipong yang sangat
terkenal. Selain cantik ia juga berwajah sangat ayu. Tubuhnya yang
aduhai menjadi bahan rebutan para jawara dan juragan – juragan kaya.
Sering terjadi pertumpahan darah karena hanya ingin memiliki dara cantik
itu. Dan banyak orang – orang yang tewas gara – gara wanita itu bahkan
ada seorang istri dan anak yang kehilangan ayah mereka karena membela
penari jaipong itu. Pada akhirnya penari jaipong itu di bunuh secara
tragis oleh salah seorang jawara miskin yang tidak berhasil mendapatkan
cintanya. Sebelum di bunuh penari jaipong itu di perkosa secara brutal
oleh jawara miskin itu. Setelah tewas tubuhnya di potong – potong
menjadi 17 bagian. Beberapa bagian potongan badan penari itu kemudian di
kubur di berbagai tempat. Kata orang sini kalau potongan – potongan
tubuhnya bisa di satukan maka nyi jaipong itu akan hidup kembali.”<br /> “ Kenapa dia sering menampakan wujudnya di daerah Tega lega ini, ka?” Tanya ku penasaran.<br /> “ Karena di Tega lega ini dulu arwah penari jaipong yang semalam menemani mu sering menari.” Ujar kak Sonya.<br /> *** <br /> THE END</span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent"> </span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent"> </span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent"> </span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent">BABY SALINI</span></span></h5>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-64595465604078017512013-09-30T21:36:00.000+08:002013-09-30T21:36:08.706+08:00KISAH NYATA MAYATNYA DI HIDUPKAN UNTUK MEMBALAS DENDA<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody"><span class="userContent">Minggu pagi itu setelah beribadah di Pura aku memutuskan untuk
menziarahi makam temanku di daerah Untung Jawa, Tanggerang. Setelah
menaburkan bunga segar dan air mawar aku mendoakan. Saat aku memutuskan
untuk pulang mata ku menangkap kuburan yang penuh dengan semak – semak
yang sudah tidak terawat lagi. Aku menghampiri penjaga makam yang sedang
duduk menikmati kopi hangat dan kue pancong. <br /> “ Permisi,
kang! Mau tanya kenapa ya semua makam di sini terawat dengan baik tapi
kenapa makam yang satu itu tidak terawat?” <br /> Penjaga makam itu menghela nafas berat.<br /> “ Neng, mau dengar kisahnya?” <br /> Aku mengangguk. “ Iya.” Kataku penasaran.<br /> *** <br />
Nama gadis itu Anisa. Biasanya di panggil Nisa usianya baru 19 tahun.
Wajahnya cantik. Kulitnya putih dan rambutnya panjang hitam sepimggang.
Setiap pria yang meliriknya menjadi suka. Tak ada yang menduga
kecantikan yang di milikinya menjadi malapetaka untuknya. Banyak pemuda
yang jatuh hati, namun ada pula yang sakit hati karena cintanya tidak di
terima oleh Nisa. Nisa hanya berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Orang tuanya telah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama kedua kakanya.
Kakanya yang pertama laki – laki bernama Ujang hanyalah seorang
nelayan. Sedangkan kakanya yang kedua bernama Fitri ia mengalami cacat
fisik kehilangan tangannya sejak lahir. Namun kemiskinan tidak membuat
Nisa putus asa. Setamat SMA ia berpikir untuk membantu kakanya yang
pertama bekerja. Nisa bersyukur di terima bekerja di Moon Hospital
sebagai Office Girl. Walaupun penghasilannya tidak besar. Tapi
setidaknya ia bisa sedikit meringankan uang yang di perolehnya kepada
Fitri, yang sangat menyayanginya.<br /> “ Uangmu, sebenarnya untuk keperluanmu saja, Nisa.” Kata Fitri.<br />
Tapi Nisa selalu keras kepala jika ia ingin membantu meringankan
kebutuhan dapur. Melihat adik yang tulus membantu. Kedua kakanya selalu
bersyukur. Suatu hari Ujang bertanya kepada Nisa.<br /> “ Apakah kamu nggak kepikiran untuk punya pacar?”<br /> Nisa menjawab dengan tersenyum.<br /> “ Nisa belum kepikiran ke situ, Aa!” kata Nisa dengan suaranya yang lembut.<br /> *** <br />
Suatu sore Ujang, Fitri dan Nisa sedang adik menikmati pisang goreng
dan tea manis hangat buatan Nisa. Mereka bertiga bingung dengan
kedatangan Lucky dan ibunya kerumah. Kedua tamu itu berpakaian sangat
rapi seperti mau menghadiri hajadtan. Tapi begitu tahu maksud kedatangan
mereka. Ujang, Fitri dan Nisa terkejut. Tapi yang paling terkejut
adalah Nisa.<br /> “ Niat kami ke sini untuk melamar neng Nisa menjadi menantu kami.”<br /> Ujang dan Fitri sebenarnya sangat bahagia menerima lamaran itu. Tapi tidak dengan Nisa.<br />
“ Aa ... Nisa belum kepikiran untuk nikah. Nisa ingin kuliah
untuk mewujudkan cita – cita menjadi perawat. Karena itu Nisa bekerja
dan untuk meringankan beban Aa dan juga kaka.” Kata Nisa menolak dengan
halus.<br /> Ucapan Nisa membuat Lucky kecewa.<br /> Ibu Lucky merayu Nisa supaya menerima lamaran Lucky.<br />
“ Kalau neng mau kuliah mudah. Setelah menikah, ibu akan
menjual sebagian tanah peninggalan almarhum ayah Lucky untuk membiayai
kuliah neng Nisa.” Kata Ibu Lucky.<br /> “ Akang pun akan membantu kehidupan kedua kakamu.” Kata Lucky tegas.<br /> Lucky sebenarnya pemuda yang cukup tampan. Sangat serasi bila bersatu dengan Nisa.<br /> Sangat serasi bila bersatu dengan Nisa.<br /> Mendengar rayuan dari ibunya dan Lucky. Nisa hanya diam.<br /> “ Aku merasa kang Lucky bukan jodohku.” Hati Nisa berontak.<br /> “ Semua kaka serahkan padamu, Nisa! Kami sebagai kaka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kamu.” Kata Fitri.<br /> Nisa merespon dengan menggeleng lemah. Menunjukan kalau dia benar – benar belum ingin menikah.<br /> Perilakunya membuat Lucky kecewa.<br /> “ Ya sudah, Lucky mungkin neng Nisa belum mau menikah. Pernikahan tidak bisa di paksakan.” Kata ibu Lucky menasehati.<br /> Lucky merasa paling malu. Ia memandang Nisa dendam.<br />
Sebenarnya Nisa mengenal Lucky. Pria itu bekerja di tempat yang sama
seperti Nisa bedanya Lucky menjadi supir ambulance di Moon Hospital
sedangkan Nisa menjadi Office Girl. Sikap urakan lucky yang suka
mengganggu wanita membuat Nisa tidak suka. Ia pun tidak menduga kalau
Lucky tiba – tiba datang menyuntingnya.<br /> *** <br /> Kejadian Nisa menolak suntingan Lucky ternyata membuat Lucky patah hati dan ingin memberi pembalasan terhadap Nisa.<br /> “ Kalau akang tidak bisa menjadikan neng Nisa istri maka orang lain pun tidak akan bisa.”<br />
Minggu demi minggu berlalu, kejadian penolakan itu di pikirkan biasa
oleh Nisa dan kedua kakanya. Nisa pun seperti biasa melakukan
aktifitasnya sebagai Office Girldi Moon Hospital. Yang jaraknya 2 km
dari tempat tinggalnya itu.<br /> Tapi hingga suatu hari. Ada peristiwa yang membuat kedua kaka Nisa khawatir.<br /> “ Hingga larut malam kenapa, Nisa belum juga pulang?” tanya Fitri cemas.<br /> “ A ... Ujang pergilah kamu mencari Nisa!” kata Fitri lagi.<br /> *** <br /> “ Dimana kamu, Nisa?” pikir Ujang ketika tiba di Moon Hospital tempat Nisa bekerja.<br /> Ujang kemudian mencari tahu kerumah Bunga sahabat Nisa.<br /> “ Waduh, kang sih Nisa teh udah pulang dari jam 08:00 malam tadi.” Kata Bunga.<br /> “ Lalu kemana perginya si Nisa?” batin Ujang dengan Khawatir.<br /> *** <br /> Ternyata sampai pukul 12:00 malam Nisa tidak juga pulang. <br />
“ Kang Asep ... akang teh melihat Nisa? Sudah jam segini Nisa
belum juga pulang.” Kata Ujang yang menghampiri Asep ke pos ronda.<br /> “ Akang teh juga nggak ada lihat si neng Nisa. Memang pergi kemana?”<br />
“ Dari tadi pulang kerja belum pulang ke rumah. Saya sudah
mampir ketempat kerjanya, kerumah temannya. Tapi, nggak ada.” Ujang
menjelaskan.<br /> “ Nisa teh nggak pernah berperilaku seperti ini. Biasanya ia pulang ke rumah tepat waktu.” Kata Ujang semakin cemas.<br /> Warga setempat yang kasihan pun terus menghampiri niat untuk bantu mencari.<br />
“ Aneh, semua orang sudah membantu semua tempat sudah di
periksa, sanak saudara pun sudah di kunjungi, bahkan rumah sahabatnya
juga. Tapi neng Nisa juga nggak di ketemukan.” Kata salah satu tetangga
yang mencari Nisa.<br /> “ Lebih baik kita adukan kejadian ini ke polisi, Jang.” Kata kepala desa setempat kepada Ujang. <br /> Dengan di temani oleh beberapa orang warga. Ujang melaporkan kejadiaan menghilangnya dara cantik ini.<br /> “ Kami dari pihak kepolisian belum bisa segera bertindak karena belum ada yang di curigai membawa kabur Nisa.”<br /> “ Bukankah, Nisa belum memiliki pacar ... kang Ujang.” Kata salah satu warga.<br /> *** <br />
Tiga hari setelah menghilangnya Nisa desa itu mendadak menjadi heboh.
Nisa telah di temukan. Tapi kondisinya sudah tidak bernafas. Menerima
peristiwa ini, sulit di bayangkan hancur dan sakit hati kedua kaka
perawan cantil itu.<br /> “ Adik yang begitu ku sayangi ternyata
di temukan tewas dalam kondisi menggenaskan.” Kata Fitri di balik isak
tangisnya.<br /> Badan Nisa penuh dengan luka tusukan, lehernya terjerat
seutas kawat berkarat dan yang lebih ironis waktu di temukan tubuh Nisa
dalam keadaan tanpa busana.<br /> Fitri berulang kali pingsan karena tidak tega melihat kematiaan adiknya yang tradis itu.<br />
“ Siapa manusia laknat yang membunuh Nisa dengan cara amat
biadab.” Kata Ujang tak tahan membendung air matanya Ujang yakin Nisa di
perkosa sebelum di bunuh.<br /> Mayat Nisa di temukan oleh seorang
nelayan, yang saat itu mau mengikat perahunya terkejut melihat sesosok
mayat dalam posisi tengkurab mengambang di laut, sedangkan tangannya dan
kakinya terikat seutas tali.<br /> “ Jelas! Saudara Nisa korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis!” kata salah satu polisi.<br /> *** <br /> Berita tentang kematiaan Nisa menyebar. <br /> “ Bayangkan seorang perawan desa meninggal dalam keadaan tragis.” Kata pembawa acara berita yang ada di televisi.<br />
Kejadian tradis itu menjadi pembicaraan warga. Saat sanak family sedang
tekun zikir di dalam tahlilan, sembunyi – sembunyi Ujang pergi
meninggalkan rumah menjumpai seseorang di dekat laut. Orang itu memang
hidup sendiri, jauh dari perkampungan, karena ia sudah lam di usir.
Orang tersebut menguasai dunia hitam, dan semua orang membencinya. Saat
berdiri di muka pintu, Ujang memberi salam. Dari dalam keluar nenek tua
berbadan kurus yang di ketahui dengan sebutan nenek Siti.<br /> “ Masuklah!” kata nek Siti mempersilahkan Ujang masuk.<br />
“ Aku mengerti kamu telah di tinggalkan adik tercintamu. Kamu
pasti penasaran siapa yang telah melakukan perbuatan biadab itu, dan
ingin menuntut balas, bukan?” terka nenek Siti, seakan – akan nek Siti
dapat mengetahui maksud kedatangan Ujang.<br /> Ujang terhentak ketika mengetahui kekuatan nek Siti. Betul kata orang kampung nek Siti bukanlah orang biasa.<br /> “ Iya, nek, saya mau orang – orang laknat itu mati dengan tragis, seperti mereka menghabisi nyawa adik ku.”<br /> Nek Siti menghela nafas berat. Sambil membuang nafasnya perlahan – lahan, nek Siti kembali membuka matanya.<br />
“ Nenek melihat adikmu di perkosa dan di bunuh oleh empat orang
pemuda. Satu di antaranya pria tampan, dan tiga orang lagi sepertinya
orang suruhan, tapi dalang dari semua ini ialah pria tampan itu.”
Ucapnya dengan sorot mata merah melotot memandang Ujang.<br /> Seluruh
badan Ujang gemetar. Ia coba membayangkan dalam dirinya bagaimana
penderitaan Nisa adik tersayangnya mencoba melawan biadab – biadab itu.
Tanpa di rasakannya air matanya jatuh menetes.<br /> “ Apa rencana mu? Mau di bunuh saja para pemerkosa dan pembunuh adikmu itu? Tanya nek Siti sambil tertawa.<br /> Buatnya, menghabisi nyawa orang seolah – olah kegiatan yang sangat menggembirakan.<br /> Ujang mengiyakan penuh amarah dan dendam. Untuknya tidak ada hal lain selain menuntut balas akan kematiaan Nisa adiknya.<br /> “ Saya mau mereka semua mati, nek!” cetusnya penuh dendam.<br /> *** <br />
Malam itu tepatnya malam jumat kliwon, setelah terjadi perjanjian
rahasia antara Ujang dengan nenek Siti. Mereka berdua pergi meninggalkan
gubuk nenek Siti di tengah pesisir pantai itu. Keduanya melangkah
menjelajahi kegelapan malam. Lokasi yang di tuju adalah tempat tanah
pemakaman umum. Bulan yang cantik mengumpat di balik awan. Langit
terlihat gelap tanpa di temani bintang. Dan, malam yang sunyi itu, tidak
ada satu pun orang yang mengetahui apa yang akan di kerjakan nenek Siti
dan Ujang di tempat yang terkesan angker itu. Lolongan serigala di
kejauhan yang sepertinya memberi sambutan selamat datang untuk mereka di
tempat pemakaman umum itu. Gundukan tanah di mana Nisa di makamkan
masih terlihat merah dan basah. Nisan yang mengukir namanya masih tampak
jelas. Bunga segar yang menyelimuti tanah merah itu masih mengeluarkan
aroma yang wangi. Tubuh Ujang terasa gemetar. Ia bersujud di depan
pusara Nisa seakan tak bisa membendung tangisannya ia menangis sejadi –
jadinya. <br /> “ Hentikan tangisan mu dulu, Ujang! Kita masih ada kegiatan yang perlu di lakukan!” ucap nenek Siti.<br /> Matanya yang melotot dingin melihat nisan Nisa yang diam. Di dalam kegelapan malam nenek Siti memandang Ujang. <br /> “ Kamu kesinikan tangan kirimu, buruan Ujang!” tuturnya.<br /> “ Untuk apa, nek saya harus memberikan tangan kiri saya?” pikir Ujang bingung.<br /> Maka saat itu “ Crassss ...!”<br /> Nenek Siti menggigit jempol Ujang dengan giginya. Ujang terkejut sesaat. Dan darah kental menetes dari jempolnya yang luka.<br /> “ Apa yang nenek lakukan?” <br /> Nenek Siti menekan jempol Ujang supaya darah kental itu mengalir dan menetes menyirami makam Nisa.<br /> “ Aduh ... sakit, ne.” Kata Ujang meringis dan menahan sakit.<br /> “ Rasa sakit yang kamu rasakan sama sekali tidak sebanding yang adikmu alami dan rasakan. Paham!” gertak nenek Siti.<br />
Ujang tidak menyadari ayat yasin sedang bergema di rumahnya melantunkan
doa untuk Nisa yang sudah berada di surga tapi di malam jumat kliwon
ini ia dan seorang nenek yang menganut aliran sesat sedang melakukan
ritual untuk menuntut balas.<br /> “ Hanya karena ingin menuntut balas aku mau melakukan jalan sesat ini.”<br /> Sambil terus menekan jempol Ujang, nenek Siti membaca mantra. Lalu keanehan terjadi dan membuat Ujang takut serta bingung.<br /> “ Mengapa, nek tetesan darah yang menetes ke kubur adikku mengeluarkan asap?”<br /> Nenek Siti tertawa. Suara tawanya terdengar begitu sangat menyeramkan. <br />
“ Ayo, mari pulang! Biarkan adikmu sendiri yang menuntaskan
dendamnya pada pembunuh dan pemerkosanya yang laknat itu.” Ucapnya
sesaat, menarik tangan Ujang yang masih terdiam di depan nisan Nisa. <br />
Angin bertiup sangat kencang menggoyangkan pohon. Dedaunan pun terlihat
berguguran. Petir bergema rintik demi rintik hujan mulai turun dan
dalam waktu dingkat sudah membasahi bumi dan makam Nisa. Kekuatan gaib
sudah menguasai makam Nisa. Ujang masih terpana di sepan makam. Padahal
ia sadar angin semakin kencang dan hujan semakin deras membasahi
tubuhnya dan nenek Siti. Matanya nanar menatap gundukan tanah merah
kuburan yang mulai basah. Kuburan beranjak turun naik seakan ada yang
mendorong dari dalam.<br /> “ Lekas, Ujang! Jangan kamu tengok
lagi makam adikmu. Biarkan Nisa yang menuntut balas akan kematiannya
itu.” Kata nenek Siti.<br /> Dan suara serigala terdengar melolong lagi.
Menambah suasana mistis di malam keramat itu. Nenek Siti menarik paksa
lengan Ujang. Tapi Ujang tetap nekat bertahan. <br /> “ Lekas Ujang! Kita musti kabur! Rohnya sanagt ganas dan tidak mungkin di hentikan!” <br /> “ Apa yang nenek lakukan terhadap Nisa?” kata Ujang bingung. <br />
Nenek Siti kelihatan marah. “ Sudah aku bilang, Nisalah yang akan
menyelesaikan dendamnya. Kalau kita tidak segera kabur kita akan menjadi
korbannya juga!”<br /> *** <br /> Lucky habis mengantarkan mayat korban
kecelakaan ke rumah duka di daerah jakarta selatan. Karena merasa lelah
iya sengaja memarkirkan Ambulancenya di pinggir jalan yang agak sepi.
Dan hanya dalam waktu sebentar ia sudah tertidur lelap. Baru setengah
jam tertidur ia terbangun tubuhnya penuh keringat. Ia mengalami mimpi
buruk tubuhnya yang kaku seperti mayat di kerubungi banyak lalat dan
belatung. <br /> “ Pertanda apa ini?” <br /> Matanya melihat jam di tangannya. “ jam 12:00 malam.”<br />
Ia beranjak turun berharap warung kopi di seberangnya masih buka. Udara
malam terasa sangat dingin dan membuat Lucky semakin ngantuk. <br /> Tiba – tiba. “ Wussssssssssssssss!” <br /> Angin bertiup semakin kencang dan Lucky kedinginan.<br /> “ Sial ... tutup lagi.” Pekiknya kesal.<br />
“ Hah!” katanya. Lucky terkejut melihat pintu belakang
ambulance dalam keadaan terbuka. Ia bergegas mau menutupnya. Tapi suara
wanita yang lembut membatalkan niatnya. <br /> “ Sendirian aja, bang?” <br />
Lucky menoleh ke belakang dan melihat sosok penampakan yang mengerikan
dan amat menyeramkan. Balutan kain kafan menutupi tubuh penampakan itu.
Rambutnya panjang sepinggang dan seluruh tubuhnya di kumuri darah dan
nanah yang berbau busuk. <br /> Penampakan itu menghampirinya. <br />
“ Ja ... ja ... jangan ...!” Lucky berteriak ketakutan. Ia menjauh
tapi tangan yang berkuku panjang itu dengan cepat menangkapnya dan
membawanya ke hadapannya. Tangan – tangan itu menusuk jantung Lucky
seakan – akan ia tahu itulah pusat yang membuat Lucky hidup. Lucky tewas
tanpa mengeluarkan suara. <br /> Sejak peristiwa itu, roh Nisa terus
bergentayangan menemani kesunyian malam setelah seratus hari
kematiannya. Ia menemui orang – orang yang sayang kepadanya. <br /> Saat menemui Aa dan kakanya mereka langsung tidak sadarkan diri. <br />
Penampakannya sangat menyeramkan. Wajahnya yang cantik dan selalu ceria
kini pucat dan tatapan matanya yang dulu berbinar kini tampak sendu.
Tubuhnya pun masih berbalut kain kafan putih yang penuh lumpur. <br />
Warga di sana dangat ketakutan. Setiap malam jumat mayat yang di
hidupkan untuk membalas dendam itu menemui keluarga dan sahabatnya. <br />
Menurut penglihatan beberapa warga yang secara tidak sengaja
melihatnya. Roh perawan itu selalu menangis sambil terbang keliling
kampung. Ada juga para nelayan yang mendengar rintihan dan lolongan
minta tolong saat mereka mau mengikat perahunya di tempat mayat Nisa di
temukan. Tapi tak ada satu pun yang berani menolong mereka hanya mampu
mendengar setelah itu lari terbirit – birit. <br /> Sekalipun Nisa sudah
menuntut balas tapi mayatnya masih tetap berkeliaran di malam yang
sunyi. Ia seolah – olah masih belum bisa menerima wafatnya yang
menjemputnya tiba – tiba di saat ia masih ingin mewujudkan semua impian
mulianya untuk menjadi seorang perawat. <br /> Tapi aku merasa yang paling harus di salahkan atas keganjilan ini adalah nenek Siti yang sekarang ntah ada dimana. <br />
Setelah satu tahun roh gadis cantik ini menghilang. Tapi hingga kini
kejadian menggenaskan itu madih melekat di hati penjaga makam yang
menceritakan kisah ini padaku. Kejadian naas itu telah berlalu 24 tahun.
Dan sekarang kuburan Nisa tidak terawat lagi. Kedua kakanya telah lama
meninggal, sementara familynya yang lain sudah pindah entah kemana. <br />
Sebelum aku berniat menuliskan kisah ini aku sempat berdoa untuk Nisa
semoga Tuhan menerima amal ibadahnya di ampuni segala dosanya dan semoga
surga menjadi tempat hunian terakhirnya dan semoga dia tenang di alam
sana. Di depan makamnya aku berjanji akan menuliskan kisah tragis ini
untuk di baca semua teman facebook. Tapi semua nama aku samarkan untuk
menghormati mendiang almarhum. <br /> Aku juga telah mengumpulkan dana
bersama teman – temanku untuk membetulkan makam Nisa. Dan sekarang makam
itu kembali indah seperti dulu. <br /> Sahabat facebook buat kalian yang
membaca kisah ini aku mewakili almarhum meminta kalian untuk mengirim
doa untuk Nisa. Dan akhir kata aku ucapkan banyak terima kasih untuk
penjaga makam yang sudah menceritakan peristiwa pilu ini. <br /> *** </span></span></h5>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-23968135725273307022013-09-20T22:19:00.002+08:002013-09-20T22:19:35.580+08:00aku di hamili hantu genderuwoperkenalan Rama dengan Cinta telah terjalin gukup lama. Saat mereka
masih sama – sama bekerja di Raflesia Hospital. Rama seorang dokter ahli
bedah yang sangat tampan dan juga pintar. Banyak dokter wanita dan
suster wanita yang menaruh hati pada dokter tampan dan berprestasi itu.
Tapi Rama lebih menjatuhkan hati pada Cinta suter cantik dan terkenal
akan keramahannya. Dan tak terasa hubungan yang mereka bina sudah masuk
tahun ke dua. Dan timbul di pikiran Rama untuk menikahi gadis yang di
cintainya. <br /> “ Kamu mau, kan menikah dengan ku Cinta?” Tanya
Rama suatu kali saat mereka sedang istirahat makan siang di kantin rumah
sakit.<br /> Dengan senyum malu cinta menjawab. “ Iya aku mau lagi pula
pernikahan hal yang sacral dan paling mulia dalam hidup setiap insan.” <br />
Hingga akhirnya pernikahan Rama dan Cinta berlangsung meriah. Semua
berawal dari keputusan Rama dan Cinta bahwa setelah menikah Rama ingin
Cinta tidak bekerja lagi. Rama ingin Cinta tetap di rumah dan melakukan
kewajibannya sebagai seorang istri dan biar Rama yang tetap mencari
nafka.<br /> Suatu hari Rama mendapat tugas seminar dari Raflesia Hospital
untuk menghadiri seminar di Singapore. Walaupun berat ia harus
menjalankan tugasnya. Bahkan perkawinannya dengan Cinta masih dalam
rangka bulan madu sehingga begitu berat perpisahan ini bagi Rama maupun
Cinta.<br /> “ Kamu jaga diri baik – baik yah sayang!” pesan Rama sebelum pergi.<br /> ***<br />
Karena merasa jenuh di rumah yang sebesar ini Cinta memutuskan untuk
menginap di kediaman orang tuanya di puncak. Tapi alangkah terkejutnya
Cinta setelah satu minggu tinggal di puncak bersama orang tuanya, Rama
menyusulnya ke puncak. Menurut Rama dia tidak jadi berangkat ke
Singapore karena ada penundaan. Akhirnya mereka berdua melanjutkan bulan
madu mereka yang tertunda. Rama dan Cinta hidup penuh kebahagiaan. Rama
begitu pintar memainkan rasa cinta dan kemesraannya. Terutama saat
malam menjelang. Kekuatannya melebihi apa yang di bayangkan Cinta.<br /> “ Sungguh seorang penjantan tangguh.” Ucap Cinta dalam hati.<br />
Setiap selesai melakukannya kewajibannya sebagai seorang suami. Hanya
satu yang di rindukan Cinta yaitu kata – kata romantic yang dulu sering
di ucapkan Rama sewaktu pacaran.<br /> “ Hal itu sekarang tak pernah lagi aku dengar, Ram.” Keluh Cinta dalam hati.<br />
Kemesraan itu berlangsung hampir empat bulan lamanya. Hingga akhirnya
ada suatu perasaan aneh dalam hati Cinta. Sebuah perasaan yang di alami
setiap wanita setelah menikah. Cinta merasa ada kehidupan di dalam
rahimnya. Untuk meyakinkan apa yang Cinta alami Rama membawanya ke
dokter kandungan dan hasilnya sangat menyenangkan hati Cinta.<br /> “ Selamat anda positive hamil.” Kata dokter yang memeriksa Cinta. <br />
Betapa bahagianya Cinta. “ Ram, aku hamil dan kita akan segera
mempunyai anak dan aku akan menjadi seorang ibu aku merasa jadi wanita
yang sempurna.” Kata Cinta terharu.<br /> Berita bahagia ini pun langsung di sebarkan Cinta kepada keluarga. Terutama orang tuanya. Rama pun tampak bahagia sekali.<br /> ***<br />
Tak terasa usia kandungan Cinta sudah menginjak bulan ke tiga. Tiba –
tiba Cinta di kejutkan oleh adiknya yang bernama Laksman, adik laki –
laki Cinta satu – satunya.<br /> “ Ka Cinta, ini ada telepon dari bang Rama di Singapore.” Ucapnya datar. Cinta tersentak kaget.<br /> “ Apa! Ram … Rama di … di … Singapore? Kamu nggak lagi candainkan kaka, kan?” teriak Cinta terpekik.<br /> “ Aku juga tidak dengar benar ka, coba kaka dengar sendiri nih.”<br />
Lalu Cinta menempelkan kuat – kuat handphone yang di berikan Laksman.
Dan benar, itu suara orang yang di cintainya oleh Cinta tak terdengar
asing baginya.<br /> “ Ya Tuhan … itu benar – benar suara Rama suami ku.”<br /> Tiba – tiba Cinta jatuh dan tak sadarkan diri. Yang Cinta ingat ucapan terakhir Rama.<br />
“ Sayang … kenapa setiap aku menghubungi mu handphone mu tak
pernah aktif? Telepon rumah tak pernah di angkat. Aku mencari tahu ke
rumah sakit tak pernah ada kabar dan untunglah aku mengetahui mu ada di
rumah orang tuamu dari orang tua ku.” <br /> Cinta baru sadar saat dirinya
sudah berada di tempat tidur. Kemudian ia berteriak memanggil Rama.
Tetapi tak juga ada jawaban. Bahkan kedua orang tua Cinta dan juga
adiknya mencari ke sana ke mari, tapi tetap tidak ada hasilnya.<br />
“ Kalau Rama selama ini berada di Singapore untuk seminar, lalu
siapa sosok yang berbulan – bulan hidup bersama ku? Tapi suara di
handphone itu jelas sekali suara Rama, karena aku tahu benar kata – kata
romantic yang di ucapkannya sebelum menikah dulu. Tapi apa mungkin
dalam sekejab Rama berada di Singapore? Ah … nggak mungkin.” Pikir Cinta
bingung.<br /> Cinta menceritakan semua keanehan yang terjadi terhadapnya
kepada orang tuannya. Atas keputusan bersama Cinta meminta Rama segera
kembali ke puncak tempat tinggal orang tua Cinta.<br /> “ Sayang,
aku harap kamu bisa memaklumi keputusan ini, semua demi kebaikan kita.
Kamu tahu, Ram? Aku sedang mengandung, buah cinta kita.” Desah Cinta
lewat telepon.<br /> Ada sesuatu yang tidak enak di perasaan Cinta.
Kecemasan dan ketakutan terus meneror pikiran Cinta saat sosok yang
menyerupai Rama teringat olehnya.<br /> “ Biarlah jika nanti Rama
pulang, aku akan mencari tahu mengenai apa yang sebenarnya terjadi
dengan diriku selama ditinggal Rama pergi.”<br /> Sejak Rama berencana
akan pulang. Sosok yang menyerupai Rama tak pernah lagi terlihat. Dia
seolah tahu dengan apa yang di rasakan oleh Cinta. Dengan menghilangnya
sosok itu Cinta semakin curiga kalau sosok itu mungkin …?<br /> “
Ya Tuhan, jangan – jangan dia hantu genderuwo yang banyak orang bilang
senang melakukan hubungan hubungan intim dengan manusia? Menurut yang
aku tahu mahluk itu merubah wujudnya menjadi orang yang kita kenal
terutama menyamar sebagai suami supaya bisa melakukan hasratnya.” Pikir
Cinta ngeri.<br /> “ Ya Tuhan … , mudah – mudahan ini hanya perasaan ku saja. Semua hanya keisengan Rama untuk menggoda ku.”<br />
Tapi perasaan Cinta sebagai wanita ada sesuatu yang mencampurinya dari
dunia lain, dunia yang penuh kegaibpan yang sulit di cari tahu oleh
Cinta. Yang membuat Cinta bingung saat dirinya di liputi berbagai
pertanyaan. Justeru sosok itu menghilang entah kemana. Yang jelas tak
pernah lagi muncul untuk menemui Cinta maupun keluarga Cinta. Untuk
menjaga keutuhan rumah tangga Cinta orang tua Cinta meminta Cinta
menutup rahasia ini yang sudah di alami Cinta.<br /> Dua minggu kemudian
Rama pulang dari Singapore tentunya sudah siap dengan bernagai
pertanyaan dan cerita untuk Cinta. Begitu juga Cinta, yang telah
mempersiapkan diri untuk menerima segala resiko serta tuduhan yang di
mungkinkan terucap dari pria yang di kenal baik dan sabar itu.<br />
“ Cinta aku pulang sayang! Kamu sehat, kan?” ucap Rama sambil mencium
bibir mungil Cinta. Tak lama kemudian calaon ayah itu mengelus perut
Cinta yang sudah Nampak membesar.<br /> “ Seperti keinginanmu dan
calon anak kita, aku bisa kembali kesini dengan selamat. O… iya’sayang
sudah trimester keberapa kandungan mu ini?”<br /> Jantung Cinta berdenar
hebat mendengar pertanyaan Rama. Walaupun sebenarnya Cinta sudah yakin
cepat atau lambat pertanyaan itu pasti akan di lontarkan oleh Rama.<br /> Dengan tergagap Cinta menjawab. “ Ti … tiga bulan, Ram.” Jawab Cinta Singkat.<br /> “ Oh, iya kepergiaan mu ke Singapore ada dulu ada masalah? Atau mungkin tertunda?” Tanya Cinta menyelidik.<br /> “ Kok yang di Tanya kepergiaannya dulu? Bukan kepulangan ku kemarin? Yang jelas lancarlah sayang.”<br /> “ Bearti nggak tertunda? Atau bahkan kamu menghampiri aku ke puncak?” Tanya Cinta lebih lanjut.”<br />
Dari sorot mata serta mimiknya Rama benar – benar jujur bahkan kini
Rama yang seolah menjadi bingung dengan pertanyaan Cinta. Untuk menutupi
kecurigaannya, Cinta langsung mengalihkan pembicaraan. <br /> “
Ya Tuhan …, kalau begitu siapa sosok yang selama ini menjamah dan
meniduriku? Bahkan menyebabkan aku hamil? Apakah benar dia adalah sosok
mahluk halus? Bearti janin yang aku kandung ini adalah anak mahluk
jahanam itu, mungkin hantu genderuwo?”<br /> “ Jika janin yang ada
di dalam Rahim ku ini benih Rama, itu tidak mungkin! Karena kepergiaan
Rama ke Singapore, dua bulan yang lalu sedang bayi yang ku kandung ini
sudah masuk bulan ke tiga. Oh … Tuhan.” Tubuh Cinta lemas seketika.<br /><span>
“ Aku sama sekali tak berdaya. Betapa jijiknya aku dan betapa
bodohnya aku. Mungkin jika Rama mencermati hal ini dia akan
mengetahuinya. Lalu?” Cinta sama sekali tak sanggup membayangkannya</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span>. <br />
“ Hukuman apa yang akan Tuhan berikan padaku? Tapi aku benar –
benar tidak tahu kalau itu adalah tipu daya genderuwo yang menyerupai
Rama.” <br /> Cinta semakin takut dengan keadaan ini. Bahkan ia melalui
hari – harinya dengan hati – hati takut jika sosok genderuwo itu kembali
datang meyerupai Rama.<br /> “ Ya Tuhan, iblis jahanam itu benar – benar memanfaatkan keadaan ini.” Gumamnya dalam hati.<br />
Seminggu kepulangan Rama dari Singapore, Rama berkunjung ke rumah orang
tuanya di bogor. Di samping menjenguk betujuan pula untuk memberi tahu
kehamilan Cinta kepada orang tua dan sanak familynya. Saat itu Cinta tak
bisa ikut karena harus mempersiapkan acara selamatan kehamilan Cinta.<br />
Saat menjelang malam, ketika Cinta sedang berpakaian setelah mandi,
tiba – tiba ia di kejutkan oleh suara yang berasal dari balik pintu. Dan
suara itu sudah taka sing lagi bagi Cinta. <br /> “ Cinta … sayang … buka pintunya! Ini aku Rama. Aku pulang sayang.” Pinta suara dari balik pintu itu.<br />
Sejenak Cinta tertegun, di gunakannya kal sehatnya. Lalu tiba – tiba ia
yakin sekali kalau itu bukanlah Rama suaminya. Dengan cepat Cinta
melemparkan sebuah kitab suci agama hindu yang berada disamping tempat
tidurnya. Dengan harapan seandainya yang muncul itu Rama, tidak akan
melukainya. Tapi jika yang di balik pintu itu sosok genderuwo dengan
izin dan kebesaran Tuhan dia akan binasa. <br /> Terbukti setelah Weda itu
di lemparkan tepat mengenai wajahnya. Sosok itu menjerit kepanasan.
Kemuadian lari menuju segerumbul pohon mahoni dibelakang rumah orang tua
Cinta. Namun sosok hitam bertubuh tinggi besar itu masih sempat
mengancam Cinta. <br /> “ Aku akan kembali menengok anak yang ada di dalam Rahim mu itu.” <br />
“ Dengar mahluk terkutuk bayi yang ku kandung ini bukan darah
daging mu.” Teriak Cinta keras, sehingga begitu mengundang para tetangga
datang ke halaman belakang rumah.<br /> Bahkan para tetangga menganggap Cinta kesurupan karena dalam keadaan hamil dan tepat saat maghrib berasa di belakang rumah. <br /> “ Syukurlah mereka menganggap ku kesurupan karena bearti rahasia anak ini tak terbongkar.” Batin Cinta.<br />
Sejak kejadian itu Cinta semakin waspada. Bahkan diam – diam Cinta
berusaha mencari pendeta yang bisa menolongnya. Karena dia menganggap
sosok itu sudah mulai nekat. <br /> “ Bagaimana dengan anak yang aku kandung ini nantinya? Seperti apa wujudnya bila ia lahir?”<br />
Akhirnya Cinta menemui seorang pendeta di Pura tanggerang. Yaitu
pendeta Murti. Beliau menyarankan agar tepat jumat kliwon Cinta
menyiapkan secangkir kopi pahit, singkong bakar, candu serta menyan
putih yang di pasang si belakang rumah. Tepat jumat kliwon yang di
tunggu keluarga Cinta. Semua sajen yang di tentukan pendeta Murti telah
di siapkan oleh keluarga Cinta. Selang beberapa detik, angin kencang
datang. Segerumbul pohon mahoni hampir merobohkan kediaman keluarga
Cinta. Suara angin dan gesekan pepohonan terdengar begitu menyeramkan. <br /> BERSAMBUNG</div>
<div class="msg">
</div>
<div class="msg">
baby salini</div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-22506073786057368292013-09-20T21:55:00.002+08:002013-09-20T21:55:49.361+08:00ARWAH KORBAN MUTILASI YANG MENGUNGKAP KASUS PEMBUNUHAN DIRINYA <img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTQ7fd-FFpKGKlQ3Q44Bg5ino2fvWRtTqlry03JyY6TWMwHbYyfcQ" data-sz="f" height="183" name="0OxeOwOSTdbBkM:" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTQ7fd-FFpKGKlQ3Q44Bg5ino2fvWRtTqlry03JyY6TWMwHbYyfcQ" style="height: 185px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: -3px; width: 202px;" width="200" /><img height="141" id="irc_mi" src="http://gkbigombong.files.wordpress.com/2011/02/dua.gif" style="margin-top: 58px;" width="200" /><br />
Gaby gadis manis yang berusia 22 tahun merantau dari desanya di Mawar
Kembangan, Bandung menuju Jakarta. Hanya berbekal ijazah SMA dara manis
ini mencoba melamar pekerjaan di kota metropolitan Jakarta. Karena di
Jakarta Gaby tidak mempunyai sanak family ia tinggal bersama Lilis
sahabat kecilnya di desa Mawar Kembang. Di Jakarta Lilis bekerja di
rumah sakit Rose Hospital sebagai penjaga kamar mayat.<br />
“ Gimana, By
kamu mau menerima tawaran ku bekerja sebagai penjaga kamar mayat di Rose
Hospital?” Tanya Lilis serius di suatu sore ketika mereka sedang asik
menikmati tea manis hangat dan sepiring pisang goring.<br />
Gaby menghela nafas.“ iya, aku mau ….” Jawabnya ragu.<br />
***<br />
Hari ini hari pertamaGaby bekera sebagai penjaga kamar mayat.<br />
“ By, tugas kamu memasukan dan menjaga mayat di freezer yang ada di dalam ruang penyimpanan jenazah.” Kata Lilis menjelaskan.<br />
Mayat di sini ada yang tidak punya family atau belum di ambil
keluarganya ada pula jenazah korban kecelakaan yang akan di lakukan
visum oleh dokter forensic untuk kepentingan polisi dan macam kasus
lainnya.<br />
Tapi kali ada jenazah yang membuat Gaby dan Lilis merinding.Mayat<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yang mereka tunggui kali ini adalah mayat korban mutilasi dan belum di ketahui identitasnya.Je<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nazah yang di potong menjadi tiga bagian itu di duga karena suatu pembunuhan sadis.<br />
“ Aduh, Lis kasihan pisan wanita geulis itu?” kata Gaby sambil
memandang mayat wanita yang kehilangan kepala dan kedua kakinya itu.<br />
“ Iya semalam the aku lihat berita di televisi mayat wanita itu di
temukan 15 km dari rumah sakit tempat kita kerja.” Jawab Lilis.<br />
***<br />
Belakangan para polisi terus melacak bagian organ tubuh yang
hilang milik perempuan malang itu. Sementara polisi ahli forensic
bersama dokter memvisum bagian tubuh secara mendalam, untuk
mengindevikasi siapa sebenarnya korban.<br />
“ Aku takut, lis!” kata Gaby suatu kali di kamar mayat saat sedang membersihkan mayat korban kecelakaan.<br />
“ By, kamu nggak boleh takut. Bila kamu ketahuan takut, kamu bisa di
pecat dari rumah sakit dan tidak di perbolehkan lagi bekerja sebagai
penjaga kamar mayat.”<br />
Karena takut di pecat, maka Gaby memberanikan
diri berjaga setiap di antara mayat – mayat itu.Apa lagi kalau ada mayat
yang dating di tengah malam mau tidak mau Gaby membersihkan dan
mengurusnya.<br />
***<br />
Mayat korban mutilasi yang membuat Gaby takut sudah hampir seminggu di dalam freezer.Jenazah<wbr></wbr><span class="word_break"></span> itu didinginkan agar tidak membusuk.Malam ini malam jumat kliwon Gaby berjaga di kamar mayat sendirian.Lilis<wbr></wbr><span class="word_break"></span> sedang cuti karena kaka perempuannya yang pertama menikah.<br />
“ Aduh … Lis, tega pisan eui ninggalin aku sendiri disini.”Pekikny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a merinding.<br />
Tengah malam saat hujan turun yang bergemericik di atap kamar mayat,
Gaby merasa di ganggu oleh suara rintihan perempua yang kesakitan.Arah
suara itu dating dari bagian barat kamar mayat.Persis di bawah pohon
beringin besar berumur puluhan tahun yang sudah ada sebelum Rose
Hospital di bangun.Malam itu bukan Cuma kamar mayat yang sangat
sepi.Para suster semua berjaga di ruang suster dan para dokter jaga
malam sibuk di kamar kerja masing – masing.<br />
“ Andai saja aku bisa
kuliah akademi perawat, mungkin aku akan menjadi suster. Bukan menjadi
penjaga kamar mayat di tempat yang sunyi ini.” Keluhnya memecahkan
keheningan malam.<br />
Untuk mengusir rasa kantuknya Gaby mengeluarkan
handphone dari sakunya untuk bermain facebook.Suara rintihan itu mula –
mula perlahan, tapi lama kelamaan semakin keras.<br />
“ Tolong … to … to … long …”<br />
Suara rintihan itu berubah menjadi lolong kesakitan yang sangat memilukan.Suara<wbr></wbr><span class="word_break"></span> wanita itu berasal dari balik pohon beringin raksasa itu.<br />
“ Siapa perempuan berteriak meminta tolong di tengah malam di bagian barat kamar mayat itu?” piker Gaby. <br />
Dengan senter yang ada di handphone Gaby, Gaby mencari tahu sumber suara melengkin itu.<br />
“ Jangan – jangan ada wanita terluka yang minta bantuan?” piker Gaby kembali.<br />
Dengan langkah ragu dara manis itu menuju pohon beringin yang gelap.
Gaby menyenteri tempat yang pikirnya ada sosok wanita yang berteriak
itu.Tapi sayang, suara lolongan itu hanya suara.Sosok wanitanya sendiri
tak dapat di temukan Gaby.<br />
Karena penasarn Gaby melangkahi beberapa pohon kecil untuk mendekati pagar arah danau.Sementara<wbr></wbr><span class="word_break"></span> hujan makin deras.<br />
“ Duh … seragam putih – putih ku jadi basah.”<br />
Pada saat senter Gaby mengarah ke dahan – dahan beringin yang rimbun,
jantungnya berdetak hebat.Sesaat setelah senter menancap, terlihat jelas
oleh Gaby kepala dan sepasang kaki perempuan tanpa badan di atas
dahan.Rambut wanita itu lurus lebat dengan mata bulat hitam dan giginya
yang berdarah – darah.Sementara<wbr></wbr><span class="word_break"></span> bagian leher dan kakinya Nampak terputus bekas tebasan benda yang tajam.<br />
“ Tolong … tolong bawa aku turun! Tolonglah aku!” teriak potongan kepala wanita itu mulutnya terbuka dan matanya membelalak.<br />
“ Demi Tuhan, seumur hidup baru kali ini aku melihat kepala manusia
tanpa badan yang bisa bicara dan yang lebih aneh suara keras itu tak
mampu menarik perhatiaan suster dan dokter yang jaga malam itu dan
sepertinya hanya aku yang mendengar suaranya.” Kata Gaby takut.<br />
“ Mungkin juga yang melihat sosoknya hanya aku di malam jumat keramat yang dingin ini.” <br />
Bulu kuduk Gaby merinding seketika dan rasa takut membucah hebat dalam batinnya.Dengan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>
langkah agak gontai, Gaby masuk ke kamar mayat.Rasa takut membuatnya
terbirit – birit lari menyelamatkan diri.Di kuncinya pintu kamar mayat
rapat – rapat.Gaby menyelinap di meja freezer penyimpanan jenazah. Di
saat ia telah tenggelam di bawah meja. Tiba – tiba pintu freezer terbuka
sendiri.Gaby mengintip dari bolongan meja kea rah freezer.<br />
“ Oh Tuhan, tangan dan badan satu persatu keluar dari freezer melompat – lompat kearah pintu.”<br />
Melihat keanehan itu, Gaby makin gemetar.Otaknya<wbr></wbr><span class="word_break"></span>
terasa berat dan kepalanya menjadi pusing. Rasa lemas tiba – tiba
menggerayangi tubuhnya yang dingin. Potongan tangan dan badan mayat
mayat korban mutilasi itu berusaha membuka pintu.Dengan sendiri pintu
yang terkunci itu terbuka.Anggota<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tubuh yang yang terpisah itu melompat keluar kamar mayat.<br />
“ Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Aneh tapi ajaib!” pekiknya bingung dan takut.<br />
Karena takut dan tidak ingin di pecat, Gaby memaksakan dirinya melawan ketakutannya.<br />
“ Bila jenazah mutilasi itu hilang aku bukan hanya di pecat tapi di
penjarakan, aku di anggap kurang becus sebagai penjaga malam hingga
mayat korban mutilasi itu hilang dari freezer.”Pikirn<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ya takut.<br />
Berusaha menahan takut, Gaby merangkak sebisanya mengikuti kemana arah
potongan organ tubuh wanita itu.Dengan sedikit keberaniaan yang ada,
karena tidak mau mendekap di penjara, Gaby mengikuti potongan organ
tubuh pucat itu.<br />
Dengan mata sayu, Gaby dapat melihat potongan organ
tubuh itu melompat berbelok kea rah barat tempat pohon beringin yang
ada kepala dan kakinya terletak di atasnya.<br />
“ Ya … Tuhan!” Gaby kaget untuk kesekian kalinya.<br />
Kepala dan kaki wanita yang berteriak minta tolong tadi melata seperti
ular.Kepala dan kaki itu menemui tangan dan badannya yang mendekat ke
akar pohon.<br />
Sungguh tidak masuk akal, tiba – tiba potongan organ
tubuh yang terpisah – pisah itu kini menyatu membentuk organ tubuh yang
sempurna.Dalam keadaan tubuh yang utuh, wanita itu menghilang dalam
kegelapan menuju arah barat.Karena di landa rasa bingung dan panic.
Gadis malang itu berteriak memanggil mayat hidup itu supaya kembali ke
kamar mayat.<br />
“ Hei, mau kemana? Tolong kembalikah ke kamar mayat!
Kalau kamu hilang dari kamar mayat, saya akan di pecat bahkan di
penjarakan. Tolong kasihanilah saya! Saya Cuma gadis miskin yang
merantau ke Jakarta untuk bekerja.” Pinta gaby sambil menangis.<br />
Sosok korban pembunuhan sadis itu tidak merespon.Sosok itu tetap pergi
dan menghilang kearah barat.Gaby menerangi lokasi di mana arahnya
perempuan itu pergi dan tak di temukannya lagi.Kejadiaan ini membuat
Gaby trauma hebat.Bayangan negative mempengaruhi pikirannya.<br />
“ Ya Tuhan, hanya kepada mu tempat ku mengadu. Selamatkan aku Tuhan.” Doa Gaby di balik air matanya yang berderai.<br />
Dengan lemas dan batin yang sangat menyiksa.Gaby beranjak kembali ke
kamar mayat.Di liriknya freezer tempat mayat wanita itu kabur.<br />
“ Aneh, kenapa freezer itu tertutup? Padahal tadi terbuka?” Tanyanya dalam hati.<br />
Dengan perasaan putus asa dan tak semangat, dengan ragu Gaby membuka kembali freezer yang menyimpan mayat itu.<br />
“ Aneh, mayat wanita itu masih ada di situ dan tetap pada posisi yang sama.”<br />
“ Mayat siapa tadi yang keluar?” Tanya Gaby dalam hati.<br />
“ Apa aku bermimpi? Atau berhalusinasi?”<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tanyanya lagi pada diri sendiri.<br />
Untuk meyakinkan dirinya tidak bermimpi atau berhalusinasi Gaby
mencubit tangannya sendiri dan memukul pipinya dan terasa sakit.<br />
“ Bearti aku tidak bermimpi maupun berhalusinasi.”<br />
***<br />
<br />
Keesokan harinya setelah Lilis kembali bekerja. Gaby menceritakan
peristiwa yang sudah ia alami. Lilis meyakini keterangan Gaby.Karena
Lilis tahu sahabatnya yang satu ini orang jujur.Untuk itu Gaby di
izinkan oleh polisi yang menyelediki kasus mutilasi tersebut melihat
foto – foto orang yang di nyatakan hilang dan mungkin satu di antaranya
ada yang di kenali oleh Gaby.<br />
“ Mungkin sosok yang nona lihat itu ada di antara beberapa lembar foto wanita ini.” Tanya AKP Dika, dari polres DKI Jakarta.<br />
Karena wajah perempuan yang merintih di atas pohon beringin itu elas
sekali di lahat Gaby.Maka Gaby memperhatikan satu demi satu foto yang di
perlihatkan padanya.Akhirny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a ada satu di antara foto yang sangat mirip dengan wajah kepala yang menyangkut di dahan pohon beringin.<br />
“ Nama gadis malang itu Karina, warga Kuningan, Jakarta.” Kata AKP Dika menjelaskan.<br />
Dan benar saja polisi segera menemukan keluarga.<br />
Keluarga Karian membenarkan ciri – ciri yang di beri tahu polisi.<br />
Sementara kepala dan kaki Karina, benar – benar di temukan di bagian
barat rumah sakit. Tempat lokasi yang di tuju oleh Karina saat ia pergi
dari kamar mayat. Kepala dan kaki Karina di temukandalam keadaan
membusuk di dalam rongsokan perahu kayu yang berjarak 700 meter dari
Rose Hospital. <br />
Seminggu kemudian pembunuh mayat wanita malang
itu tertangkap oleh polisi, dia adalah seorang pengusaha film yang
menjadi kekasih gelap Karina. Hanya karena Karina menuntut pertanggung
jawabannya untuk menikahinya.Pri<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a sadis yang sudah menghamili dan bernama Evan itu membunuh Karina dan memotong – motong mayatnya dengan sadis dan keji.<br />
Karena peristiwa itu Gaby seorang gadis yang polos mendapat penghargaan
khusus dari pihak kepolisian karena mengunkap misteri pembunuhan yang
memusingkan dan menyulitkan polisi untuk mencari pelakunya.<br />
Pihak
rumah sakit pun memberikan dana untuk Gaby kuliah akademi perawat hingga
lulus dan setelah lulus Gaby akan menjadi perawat tetap di Rose
Hospital. <br />
“ Terima kasih Tuhan aku dapat mewujudkan cita – cita ku menjadi seorang perawat.”<br />
“ Dan terima kasih Gaby berkat keberanian mu kamu dapat mengungkap
kasus pembuhan diri ku.” Kata Karina di balik pohon beringin Rose
Hospital.<br />
<br />
The and <br />
Terinspirasi dari seorang penjaga kamar mayat siloam hospital <br />
Tempat dulu ku bekerja .<br />
</div>
<div class="msg">
BABY SALINI</div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-72590756188098858562013-07-11T22:14:00.000+08:002013-07-11T22:14:03.105+08:00The Secret of The Toilet<h1 class="post-title entry-title" style="text-align: center;">
<img alt="Cerpen Horor" border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRJlAgeHnkEkN2lkOvslcPvWEW5Tpp_FyWHuF9V8sXXzA_Pk5fS8GHPC8UvEubdWVWkGnQcDgAq6XgZFbhyphenhyphenINxZhiEIyfCpLUNwm_35QOURXsZBjMkESj7OFX5CBF6qvxT5MLEco-ivQcE/s320/cerpen-toilet-horor.jpg" title="Cerpen Horor" width="320" /> </h1>
<div class="MsoNormal">
Clakk….clakkk…clakkkkkk…..</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tetesan dari kran yang tidak tertutup rapat itu semakin
menerorku yang hingga tengah malam ini sukar untuk tertidur. Kulirik bulatan
putih didinding yang terhalang remang-remang malam.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Huff….. mana baru jam sebelas empat lima lagi,” bisikku
pelan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Entah sudah berapa kali aku membolak-balikan bantal usang
yang hampir tidak tersentuh sabun selama aku pindah kekosan Bu Alina. Maklum
aku adalah seorang siswi kelas tiga SMA yang merangkap menjadi pelayan disebuah
restoran siap saji.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebelumnya aku tinggal dikosan Bu Dian, tapi karena terbelit
hutang kanan kiri, ya dengan terpaksa aku kabur. Padahal malam itu Kak Danar,
putra bungsu bu Dian bersikeras menghalangi kepergianku. Aku harus pergi dari
pada tiap hari kena omel bu Dian, belum lagi cibiran pedas dari penghuni kos
lain tentang hutangku yang belum aku bayar.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berbekal uang tiga ratus ribu rupiah, hasil penjualan ponsel
lamaku . Aku memberanikan diri untuk tinggal dikosan baru dengan menjanjikan
upahku sebagai pelayan restoran.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Akhir bulan nanti segera cair, bu.” bujukku kepada bu Alina
saat dia menolak rencanaku tinggal di kossannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Bukan karena kondisi keuanganmu dek Mayang, tapi memang
kamar kos disini sudah penuh.” Sahutnya lembut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ya memang benar, aku lihat rumah besar yang terdiri dari
lima kamar dilantai satu telah penuh sesak diisi oleh sembilan orang penghuni
kos dan satu asisten pribadi Bu Alina.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya beliau
menyerahkan kamar putri semata wayangnya yang tengah mengenyam pendidikan di
Jepang kepadaku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Haduh betapa beruntungnya diriku ini.” Fikiriku sesaat
setelah Bu Alina mengesahkan kamar kebanggaan putrinya kepadaku. Betapa tidak
kamar ini begitu luas dan satu-satunya kamar yang memiliki toilet sendiri.
Apalagi bu Alina dengan cuma-cuma meminjamkan kasur dan meja rias milik
putrinya. Hanya saja dia dia tidak membolehkan aku menggunakan lemari besar
dikamar itu, mungkin karena lemari itu telah diisi penuh oleh barang-barang
milik putrinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tapi untung saja dimeja rias menempel sebuah lemari kecil
yang masih bisa aku gunakan untuk menyimpan pakaian ku, dan sebagian lagi bisa
aku gantung di pegantungan di belakan pintu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kembali kulihat jam, kali ini tepat pukul dua belas malam
dan aku aku masih terjaga. Tiba-tiba “Wwhuuuuussshh……..” sekebat angin kencang
masuk kerongga kamarku, menyisakan sosok putih yang melambai-lambai didepanku.
Seketika aku terkejut, “Sial aku hampir saja membiarkan jendela terbuka
semalaman.” Gerutuku sambil menutup jendela dan membenarkan tirai putih yang
tersapu angin.</div>
<div class="MsoNormal">
Aku kembali merebahkan tubuh mungilku di kasur besar nan
empuk ini. Pelan tapi pasti mata ini mulai menutup.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Byuuuuurrrrr…… Suara guyuran air mengagetkanku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Jam segini siapa yang mandi sih? Ganggu orang saja!”
gerutuku kuesal</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Otaku mulai berfikir waras “Tapi asal suaranya dari…….”
Entah mengapa bibirku benar-banar tertahan. Kulirik pintu toilet, dan benar
saja dari lubang kunci pintu toilet sesosok wanita berambut panjang tengah
tertunduk kaku dibawah cipratan air shower.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Apa mungkin dia putrinya bu Alin?” fikirku membuyarkan rasa
takutku sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tanpa berfikir panjang lagi, aku segera beranjak pergi.
Namun, baru beberapa langkah menuju tempat tidur, suara tangisan memaksaku
untuk kembali.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Kkenapa Mbak? Mmbak ggak kenapa-napakan?” tanyaku sedikit
gugup.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dia tak kunjung menjawab pertanyaanku, malah tangisannya
semakin menjadi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Hiks……hiks…… tolong aku hikksss….”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Suara tangisan itu menggema mendominasi kamarku. Aku
benar-benar panik. Sekuat tenaga kucoba rubuhkan pintu berbahan plastik itu,
dan hasilnya nihil. Tangisannya pelan-pelan meredup. Kulihat kembali dari
lubang kunci, dan betapa kagetnya aku saat kulihat tubuh wanita misterius itu
kini tak utuh lagi. Berdiri lesu sesosok tubuh tanpa kepala, lehernya dipenuhi
daging yang berantakan. Dan cipratan darah segar menodai dinding-dinding
toilet.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tubuhku benar-benar terasa bergetar dan tak bisa mengatakan
apa-apa. Saat ku alihkan mataku kearah lantai toilet, tergeletak sebuah kepala
berambut panjang bersama sebilah gergaji di sampingnya. Aku semakin berguncang
hebat, entah apa yang aku fikirkan saat itu. Rasanya aku ingin berlari ke kamar
penghuni lain untuk meminta bantuan. Tapi aku sama sekali tak bisa bergerak,
piyamaku terjepit engsel pintu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Haaaaaaaaa…… tolong!!!!!” aku berteriak
sekencang-kencangnya. Dengan tergesa-gesa kugigit piyamaku. Dan Seeeeeetttt,
bagian belakang piyamaku berhasil robek. Aku berlari sekencang-kencangnya
memburu pintu keluar kamar.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Creek….creeeek…..</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Arrggght….. kenapa gak bisa dibuka? Aku semakin panik.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Segera ku ambil posisi kuda-kuda dan... Bruuukkkk……
tendanganku merobohkan sebilah pintu yang terbuat dari kayu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Nafasku terasa sesak mencium bau anyir darah yang menusuk ke
paru-paru. Tapi aku semakin menggila dan ketakutan saat kulihat pemandangan
aneh dari balik pintu kamarku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Ttttoilet???” tanyaku bingung. Ternyata toilet yang sama,
hanya saja yang membedakan tinggal kepala yang tergeletak dilantai.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kepala berambut panjang itu pelan-pelan menoleh dan
menyeringai kepadaku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Hyaaaaa…..!"</div>
<div class="MsoNormal">
***</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Creeeekkkkk</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seseorang membuka pintu kamarku, dia mnyeringai hangat dan
mendekatiku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Rupanya kamu demam ya May?” sahut Bu Alina sambil
menempelkan punduk tangannya di keningku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Syukurlah ternyata cuma mimpi,” bisiku pelan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://cerpen.gen22.net/2013/04/cerpen-horor-secret-of-toilet.html#ixzz2YkJKjQig" style="color: red;" target="_blank">Sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-89703948479673921042013-07-10T21:45:00.002+08:002013-07-10T21:45:31.710+08:00MENINGGAL SETELAH BERTEMU HANTU DI HOTEL ANGKER<span class="userContent"> </span><img alt="" class="spotlight" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/1044504_526363304080199_35099361_n.jpg" style="height: 291px; width: 582px;" /><br />
<span class="userContent">Pada akhir bulan Februari lalu, (aga ketinggalan bbrapa bulan sih tpi ne buat kalian yg belum pernah mendengar infonya ) ada berita mengejutkan dari sebuah hotel di California. Tubuh seorang<span class="text_exposed_show">
gadis bernama Elisa Lam, 21 tahun ditemukan dalam tangki air minum
hotel. Yang membuat geger, Hotel Cecil tempat gadis tersebut menginap
memiliki reputasi horor dan pembunuhan. Rekaman kamera CCTV menunjukkan
bahwa Elisa tampak aneh saat berada dalam lift pada malam hari sebelum
dia menghilang. Sampai akhirnya seorang pekerja hotel menemukan tubuh
Elisa di dalam tangki air hotel.<br /> <br /> Agak janggal menerima
kenyataan bahwa selama 19 hari, tamu hotel mandi, sikat gigi, minum dan
makan dengan air yang sudah terkontaminasi jenazah manusia. Kematian
Elisa menyisakan pertanyaan besar. Dia menginap seorang diri di hotel
saat liburan. Tidak ada hal ganjil selama dia menginap, dia juga tidak
bertemu dengan siapapun. Tetapi sebuah rekaman CCTV memperlihatkan bahwa
Elisa tampak aneh saat naik lift, semalam sebelum dia menghilang.<br />
Awalnya, Elisa tampak biasa menekan tombol lift, sendirian. Kemudian dia
keluar dari lift dengan gerakan aneh. Dia seperti melihat sesuatu,
menghindari entah apa dan melakukan gerakan aneh lalu tampak berlari.
Tidak ada kabar lain tentang Elisa hingga dia ditemukan meninggal dalam
tangki air yang digunakan Hotel Cecil sebagai tangki air minum. Belum
jelas apakah kasus ini merupakan pembunuhan, terpeleset, atau hal gaib
lain.<br /> <br /> Sejarah Buruk Hotel Untuk Tempat Pembunuhan<br /> <br />
Kasus yang menimpa Elisa membuka kembali kisah lama Hotel Cecil. Hotel
tua tersebut dibangun tahun 1920, sudah cukup tua. Kematian Elisa
menyeret beberapa asumsi bahwa gadis itu bertemu dengan hantu atau arwah
penasaran yang pernah menjadi korban pembunuhan di hotel tersebut.<br /> <br /> Suasana saat polisi mengangkat mayat Elisa (c) Reuters<br /> <br />
Untuk Anda ketahui, dilansir guardian.co.uk, Hotel Cecil menjadi tempat
pembunuhan berantai. Beberapa tahun lalu, terjadi pembunuhan berantai
yang dilakukan Richard Ramirez atau dikenal sebagai Nightstalker yang
membunuh 14 orang, juga Jack Unterweger yang melakukan pembunuhan pada
wanita tuna susila. Sementara berdasarkan berita di theghostdiaries.com,
pada tahun 1962, terjadi kasus bunuh diri oleh Pauline Otten yang
melompat dari jendela, termasuk beberapa kasus pemerkosaan terjadi di
Hotel Cecil.<br /> <br /> Tidak heran jika kematian Elisa dikaitkan dengan
hal-hal gaib, karena Hotel Cecil menyimpan beberapa cerita kelam. Ada
yang berasumsi bahwa kematian Elisa terkait arwah-arwah penasaran yang
meninggal di hotel tersebut. Ditambah lagi, belum ada pemberitaan
lanjupercaya g percaya gays, tapi coba liat deh videonya di link ini <a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3D3TjVBpyTeZM&h=QAQFB0XY2&s=1" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://www.youtube.com/watch?v=3TjVBpyTeZM</a> di jamin serem banget deh.<br /> <br />
naahhh gays nanti klu mo nginep usahain cari tau dulu y info tentang
hotel yang bakalan kalian inap, jgn sampai kejadian aneh kena kalian :)</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-74408343013959822722013-07-10T00:15:00.002+08:002013-07-10T00:15:44.178+08:00Urband Legend Surabaya ( Rumah Hantu Darmo ) <div style="text-align: center;">
<img alt="Foto: Urband Legend Surabaya ( Rumah Hantu Darmo )
Oleh : Dee Saropah
*****
Warga Surabaya khususnya, pasti tau dengan kisah seram tentang Rumah Hantu Darmo atau sering disebut RHD, Rumah megah dengan arsitektur seni bernilai tinggi. Hanya saja entah karena sesuatu hal, rumah megah itu nampak belum terselesaikan bangunannya. Jika siang hari, rumah itu terlihat megah tapi tak terurus. Pondasi dan temboknya di penuhi lumut bahkan coretan-coretan bekas ulah manusia-manusia usil. Terkesan ada aura mistis meski siang bolong. Berbagai versi kisah mistis mengiringi keberadaan rumah yang terletak di perumahan elite Darmo di kawasan Surabaya Barat tepatnya di Jalan Raya Puncak Permai. RHD semakin mencuat ketika salah satu stasiun televisi menayangkan keangkerannya. Menurut cerita, rumah itu dulunya bekas pembantaian. Korbannya 1 keluarga dan beberapa orang pembantu mereka yang masih muda.
Cerita RHD memang tak dahsyat cerita Rumah Kentang atau Rumah Pondok Indah, tapi bagi masyarakat Surabaya, RHD cukup terkenal. Karena penasaran, aku dan 2 orang temanku yang memang kebetulan bernyali gede dan mempunyai kelebihan indra keenam mencoba mampir ke RHD sore hari. Jarak 100m dari bangunan, pemandangan mistis sudah menyambut kami. Ada mata-mata dunia lain yang terus memperhatikan kami. Termasuk sesosok perempuan yang berdiri di antara tiang-tiang penyangga bangunan. Jarak sekian detik sosok itu menghilang. Indra ke enam yang aku miliki memang tak setajam ke dua temanku, tapi aku masih bisa merasakan dan melihat makhluk-makhluk jenis apa yang ada di sekitaran rumah itu. Hanya aku yang cewe, sedangkan 2 temanku Rio dan Venus adalah cowo. Sore menjelang malam ketika kami masih asyik berkeliaran di halaman RHD sambil berfoto ria. Rumput yang tumbuh tinggi dan pohon-pohon kecil menambah kesan angker yang di timbulkan ketika malam menjelang. Rasa takut tetap aja muncul di hatiku. apalagi ketika sinar angkuh sang surya sudah benar-benar menghilang tergantikan cahaya lembut sang rembulan.
Tepat pukul 7 malam, kami memutuskan untuk meninggalkan RHD. Entah apa yang di lihat kedua temanku sama dengan yang aku lihat. Yang pasti saat itu aku melihat 2 bocah berlarian dan bersenda gurau di dalam bangunan. Sebelumnya 2 bocah dunia lain itu melihat kami dengan pandangan kurang senang, tapi karena memang niat kami datang ke rumah itu bukan dengan niat seperti berburu nomor togel atau apapun yang menentang akidah agama, makhluk-makhluk ghaib itu berubah cuek seperti keadaan sebelum kami menginjakan kaki di halaman RHD. Konon HRD sering juga kedatangan tamu yang tau tentang supranatural. Tempat itu oleh masyarakat setempat di jadikan ajang wisata spiritual. Mereka-mereka yang bernyali gede dan pemberani, akan datang ke tempat itu pada malam-malam tertentu. Tidak sedikit yang kesurupan karena bertujuan mengganggu dan mencoba mengusik keberadaan mereka.
Kejadian aneh memang tak kami rasakan ketika berada di rumah itu. Namun ketika aku sudah berada jauh dan pulang ke kos, hal aneh pun muncul. Tepat pukul 10 malam, aku merebahkan diri di ranjang. Menghilangkan capek dan penat. Cuci kaki dahulu sebelum akhirnya menghadap cermin untuk membersihkan wajah. Tapi ada yang aneh ketika aku menghadapkan muka ke cermin. Sekelebat bayangan melintas tepat di belakangku. Sepertinya seorang perempuan, terlihat dari geraian rambutnya yang samar-samar sempat tertangkap mata batinku (ketika berkelebat, posisi makhluk itu membelakangiku tak mau menghadap cermin). Tapi anehnya indra keenam yang aku miliki tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Entah melemah atau karena memang yang mengikutiku bukan makhluk ghaib biasa. Tak ada ketakutan yang berarti karena menurutku hal-hal seperti itu memang sudah biasa aku alami sehari-harinya. Hingga aku beranjak tidur, keanehan berlanjut. Ranjangku sempat bergetar tapi bukan ‘bergetar’ yang sesungguhnya. Dalam artian seperti ada sosok lain yang ikut merebahkan diri di kasurku dan menimbulkan goncangan kecil seperti halnya ketika aku menghempaskan tubuhku di dipan ranjang. Berulangkali aku mencoba melihat dengan indra keenamku tentang sosok berupa apa yang sedang mengikutiku, tetap saja aku gagal melakukannya. Jarak beberapa detik kemudian aku merasakan ada yang menjalar di jempol kakiku. Kaki dan badanku terasa berat. Aku berfikir cepat bahwa makhluk dari dunia lain itu berusaha merasuki jiwaku. Benar saja, beberapa saat kemudian aku sudah tak ingat apa-apa lagi. Hingga pagi menjelang dan aku melihat bunda menangis di sampingku yang masih terkulai lemas. Bau bawang hingga minyak kayu putih tercium tajam. Hadir juga Rio dan Venus serta beberapa orang yang aku anggap sesepuh/paranormal. Dari cerita mereka, aku baru tau bahwa salah satu penghuni RHD ikut aku pulang dan merasukiku. Tanpa sengaja aku melakukan kesalahan kasat mata dengan menginjak wilayah salah satu dari makhluk-makhluk tersebut. Dan saat itu Rio dan Venus juga tau, tapi agaknya mereka sengaja membiarkannya. Tak ayal, sampai kos aku pun kesurupan. Konon ada aturan, jika berkunjung ke RHD dilarang dalam jumlah ganjil atau di haruskan genap. Wallahuallam …." class="img" height="239" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/p480x480/988639_408640639237167_1286259749_n.jpg" width="320" /> </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="userContent">Warga Surabaya khususnya, pasti tau dengan
kisah seram tentang Rumah Hantu Darmo atau sering disebut RHD, Rumah
megah dengan arsitektur seni bernilai tinggi. Hanya sa<span class="text_exposed_show">ja
entah karena sesuatu hal, rumah megah itu nampak belum terselesaikan
bangunannya. Jika siang hari, rumah itu terlihat megah tapi tak terurus.
Pondasi dan temboknya di penuhi lumut bahkan coretan-coretan bekas ulah
manusia-manusia usil. Terkesan ada aura mistis meski siang bolong.
Berbagai versi kisah mistis mengiringi keberadaan rumah yang terletak di
perumahan elite Darmo di kawasan Surabaya Barat tepatnya di Jalan Raya
Puncak Permai. RHD semakin mencuat ketika salah satu stasiun televisi
menayangkan keangkerannya. Menurut cerita, rumah itu dulunya bekas
pembantaian. Korbannya 1 keluarga dan beberapa orang pembantu mereka
yang masih muda. <br /> <br /> Cerita RHD memang tak dahsyat cerita Rumah
Kentang atau Rumah Pondok Indah, tapi bagi masyarakat Surabaya, RHD
cukup terkenal. Karena penasaran, aku dan 2 orang temanku yang memang
kebetulan bernyali gede dan mempunyai kelebihan indra keenam mencoba
mampir ke RHD sore hari. Jarak 100m dari bangunan, pemandangan mistis
sudah menyambut kami. Ada mata-mata dunia lain yang terus memperhatikan
kami. Termasuk sesosok perempuan yang berdiri di antara tiang-tiang
penyangga bangunan. Jarak sekian detik sosok itu menghilang. Indra ke
enam yang aku miliki memang tak setajam ke dua temanku, tapi aku masih
bisa merasakan dan melihat makhluk-makhluk jenis apa yang ada di
sekitaran rumah itu. Hanya aku yang cewe, sedangkan 2 temanku Rio dan
Venus adalah cowo. Sore menjelang malam ketika kami masih asyik
berkeliaran di halaman RHD sambil berfoto ria. Rumput yang tumbuh tinggi
dan pohon-pohon kecil menambah kesan angker yang di timbulkan ketika
malam menjelang. Rasa takut tetap aja muncul di hatiku. apalagi ketika
sinar angkuh sang surya sudah benar-benar menghilang tergantikan cahaya
lembut sang rembulan. <br /> <br /> Tepat pukul 7 malam, kami memutuskan
untuk meninggalkan RHD. Entah apa yang di lihat kedua temanku sama
dengan yang aku lihat. Yang pasti saat itu aku melihat 2 bocah berlarian
dan bersenda gurau di dalam bangunan. Sebelumnya 2 bocah dunia lain itu
melihat kami dengan pandangan kurang senang, tapi karena memang niat
kami datang ke rumah itu bukan dengan niat seperti berburu nomor togel
atau apapun yang menentang akidah agama, makhluk-makhluk ghaib itu
berubah cuek seperti keadaan sebelum kami menginjakan kaki di halaman
RHD. Konon HRD sering juga kedatangan tamu yang tau tentang
supranatural. Tempat itu oleh masyarakat setempat di jadikan ajang
wisata spiritual. Mereka-mereka yang bernyali gede dan pemberani, akan
datang ke tempat itu pada malam-malam tertentu. Tidak sedikit yang
kesurupan karena bertujuan mengganggu dan mencoba mengusik keberadaan
mereka. <br /> <br /> Kejadian aneh memang tak kami rasakan ketika berada di
rumah itu. Namun ketika aku sudah berada jauh dan pulang ke kos, hal
aneh pun muncul. Tepat pukul 10 malam, aku merebahkan diri di ranjang.
Menghilangkan capek dan penat. Cuci kaki dahulu sebelum akhirnya
menghadap cermin untuk membersihkan wajah. Tapi ada yang aneh ketika aku
menghadapkan muka ke cermin. Sekelebat bayangan melintas tepat di
belakangku. Sepertinya seorang perempuan, terlihat dari geraian
rambutnya yang samar-samar sempat tertangkap mata batinku (ketika
berkelebat, posisi makhluk itu membelakangiku tak mau menghadap cermin).
Tapi anehnya indra keenam yang aku miliki tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Entah melemah atau karena memang yang mengikutiku bukan
makhluk ghaib biasa. Tak ada ketakutan yang berarti karena menurutku
hal-hal seperti itu memang sudah biasa aku alami sehari-harinya. Hingga
aku beranjak tidur, keanehan berlanjut. Ranjangku sempat bergetar tapi
bukan ‘bergetar’ yang sesungguhnya. Dalam artian seperti ada sosok lain
yang ikut merebahkan diri di kasurku dan menimbulkan goncangan kecil
seperti halnya ketika aku menghempaskan tubuhku di dipan ranjang.
Berulangkali aku mencoba melihat dengan indra keenamku tentang sosok
berupa apa yang sedang mengikutiku, tetap saja aku gagal melakukannya.
Jarak beberapa detik kemudian aku merasakan ada yang menjalar di jempol
kakiku. Kaki dan badanku terasa berat. Aku berfikir cepat bahwa makhluk
dari dunia lain itu berusaha merasuki jiwaku. Benar saja, beberapa saat
kemudian aku sudah tak ingat apa-apa lagi. Hingga pagi menjelang dan aku
melihat bunda menangis di sampingku yang masih terkulai lemas. Bau
bawang hingga minyak kayu putih tercium tajam. Hadir juga Rio dan Venus
serta beberapa orang yang aku anggap sesepuh/paranormal. Dari cerita
mereka, aku baru tau bahwa salah satu penghuni RHD ikut aku pulang dan
merasukiku. Tanpa sengaja aku melakukan kesalahan kasat mata dengan
menginjak wilayah salah satu dari makhluk-makhluk tersebut. Dan saat itu
Rio dan Venus juga tau, tapi agaknya mereka sengaja membiarkannya. Tak
ayal, sampai kos aku pun kesurupan. Konon ada aturan, jika berkunjung ke
RHD dilarang dalam jumlah ganjil atau di haruskan genap. Wallahuallam
….</span></span></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-5216183829063441322013-07-10T00:08:00.003+08:002013-07-10T00:08:40.723+08:0010 Tanda Kehadiran Makhluk Gaib di Sekitar Kita<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Nah,
ternyata ada tanda-tanda yang menunjukkan kehadiran makhluk halus,
walaupun Anda tak dapat melihatnya. Apa sajakah tanda itu?<br /> <br /> Tanda 1:<br /> <br />
Tiba-tiba ada angin yang lewat dan semilir, padahal Anda tahu benar
ruangan tersebut tak memiliki akses keluar masuk angin. Tak berapa lama,
tengkuk atau bagian tubuh lain jadi merinding.<br /> <br /> Tanda 2:<br /> <br /><span class="text_exposed_show">
Aroma wewangian bunga, menyan, hio yang dibakar, ubi-ubian bakar, atau
bau tak sedap (apek) yang menunjukkan ada makhluk sedang lewat atau
berdiam di tempat tersebut.<br /> <br /> Tanda 3:<br /> <br /> Bila aromanya seperti amis darah, konon ada Sundel Bolong yang sedang lewat.<br /> <br /> Tanda 4:<br /> <br />
Lolongan anjing di malam hari, menunjukkan ada makhluk halus yang
sedang lewat. Dan apabila lolongan tersebut ternyata berada di tempat
yang agak jauh, artinya si anjing itu yang telah melihatnya.<br /> <br /> Tanda 5:<br /> <br />
Apabila ada aroma menyengat seperti bekas pembakaran, artinya ada hantu
yang tubuhnya sudah rusak tak sempurna. Biasanya ia mati akibat luka
bakar.<br /> <br /> Tanda 6:<br /> <br /> Tiba-tiba benda yang diam bergerak
sendiri, padahal tidak diangkat, dan tidak ada gempa. Biasanya hantu
yang usil senang memainkan barang-barang dan mengganggu manusia yang ada
di tempat tertentu.<br /> <br /> Tanda 7:<br /> <br /> Masuk ke sebuah ruangan,
Anda merasakan ruangan itu terkesan suram dan lusuh. Ruangan ini
seringkali dijadikan tempat yang ditunggu oleh makhluk halus.<br /> <br /> Tanda 8:<br /> <br />
Terkadang ada aroma tembakau yang kering dan siap dilinting pada
kertas. Dan bau itu muncul di tengah-tengah ruangan yang tak ada akses
tembakau apapun, tandanya ada hantu orang yang sangat sepuh (tua) sedang
melintas di sana.<br /> <br /> Tanda 9:<br /> <br /> Saat lewat di persimpangan
jalan atau di pekuburan tiba-tiba motor atau mobil yang Anda bawa
terasa berat. Jangan berteriak dan berhenti. Santai saja, dan terus
berjalan sampai melewati jembatan atau pekuburan selanjutnya. Biasanya,
ada kuntilanak yang numpang di kendaraan Anda.<br /> <br /> Tanda 10:<br /> <br />
Saat ada kupu-kupu datang dan masuk ke dalam rumah serta hinggap pada
anak kecil, konon saat itu arwah nenek moyang/kakek/nenek sedang datang
berkunjung dan kangen anggota keluarganya.</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-2148672476889650072013-07-10T00:04:00.003+08:002013-07-10T00:04:59.660+08:00RUMAH BERHANTU<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Desember
2004, ini adalah tahun terburuk dalam kehidupanku. Rumah yang sudah
bertahun-tahun kami huni harus kami tinggalkan untuk biaya pengobatan
ayahku. Akhirnya kami pindah ke sebuah rumah kontrakan yang sederhana.<br /> <br /> Seram…sunyi dan membuat bulu kudukku berdiri ketika pertama kali aku melihat…<br /> <br /> rumah itu.apalagi ditambah pohon lengk<span class="text_exposed_show">eng
yang lebat menambah angkernya rumah itu. “Hah…malam kali ya belum
dipasang lampu.”, begitu kataku dalam hati. Apalagi ketika aku memasuki
rumah, “rumah yang sangat seram”, dan aku merasakan sangat tidak nyaman
ketika berada disana. “Ayo ma kita pulang, besok baru kita kesini lagi”
kataku. Ketika aku akan mengunci pintu rumah, aku merasa seperti ada
seseorang yang mengawasiku. Ku rasakan bulu tangan ku berdiri semua,
seperti ada seseorang yang menyentuh tanganku dingiiin sekali, lama aku
memandang rumah itu sebelum aku pulang,. “ma kenapa sih harus rumah yang
itu?! Apa ga ada lagi rumah yang lebih bagus?” kataku menggerutu.
“Gimana lagi rumah nya sudah dibayar lunas, barang-barang juga sudah
dipindahkan” kata mamaku. “iya tapi rumah itu ngeri!!!” kataku dengan
setengah berteriak.”udah udah gak usah ribut, beresin aja baju kamu
sana!!” kata mamaku.<br /> <br /> Ya, kami memang menumpang tinggal
sementara di rumah tanteku sebelum kami mendapat kontrakan. Siang itu
akhirnya kami semua pindah ke rumah kontrakan kami yang baru, bau apek
yang sangat menyengat seperti rumah yang sudah bertahun-tahun tidak
berpenghuni. “ih… bau, bau apa sih ini?” “iya bau!!!” kata adik-adikku.
Aku cuma bisa terdiam “yah mau apa lagi, kami memang harus tinggal
disini”, batinku.<br /> <br /> Satu bulan sudah aku disini. Tapi rasa takut
ku belum juga hilang, seolah ada yang terus mengawasiku di rumah ini.
Tapi aku tudak tahu itu siapa, aku hanya bisa merasakan tanpa bisa
melihatnya. “Ty…ty…”, kata papa ku memanggilku. “Tolong pijitin papa”,
katanya lagi. Kemudian aku terbangun, ketika itu waktu menunjukkan pukul
satu. Ya papa ku memang sudah lama sakit, dan hampir setiap malam kami
anak-anaknya bergantian untuk memijit papa. Dan hari ini adalah
giliranku untuk memijitnya, waktu menunjukkan pukul 2 ketika aku baru
saja selesai memijit papaku.<br /> <br /> Aku kembali ke kamar untuk tidur,
ketika aku berjalan ke kamar. Aku merasa seseorang mengikutiku dari
belakang. Kupalingkan wajahku kebelakang, tapi tidak ada siapa-siapa.
Cepat-cepat aku berlari ke kamar, kunyalakan lampu kamarku. Tapi
tiba-tiba “tuk!!!”, lampu di kamarku putus dan tidak bisa menyala.
Jantungku semakin berdetak kencang, keringat dingin mengalir di dahiku
dan aku merasa tiupan angin meniup telingaku. Cepat-cepat aku memejamkan
mata, aku ingin hari segera pagi.<br /> <br /> “Krek…krekkk…”, jantungku
semakin bertedetak lebih kencang, aku merasa ada seseorang yang
merangkak naik ke atas kasurku. Aku takut, tapi aku merasa penasaran.
Aku lalu membuka mataku perlahan, tapi….tapi…!!!. Aku tercengang tak
percaya dengan apa yang kulihat. Aku ingin berteriak dan berlari, tapi
lidah dan kakiku terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Sesosok wanita
berambut panjang berbaju putih berjalan menggeret kakinya. Kuku-kuku
yang panjang dan hitam menyentuh kakiku, tangan itu dingiiiiinnn
sekaliiii…!!!, dan merangkak naik ke atas kasurku. Aku hanya bisa
memejamkan mata dan membaca ayat-ayat yang kutahu dalam hati. Pikiran ku
kosong, hanya ayat-ayat alqur’an yang mengisi kepalaku. Perlahan aku
merasakan sentuhan tangan itu menjauh dari ku. Aku lalu membuka mata
dengan perlahan, dan aku tidak bisa memejamkan mata sampai adzan subuh
berkomandang.</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-59035263722958763192013-07-10T00:01:00.003+08:002013-07-10T00:01:52.244+08:00PENGHUNI GUDANG TUA PART 2 <span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">“Jangan
bercanda ah, gak lucu tau gak…?!” sahut Defri, “Tapi gue gak bisa
jalan…” balas Fanes. Mereka menoleh ke belakang bersamaan, mulutnya
telah siap untuk berteriak, sampai… “Oh, ternyata ke injek sendiri…
Sorry sorry, say… gue gak tau…” kata Fanes, nyengir. “Tuh kan… Talinya
malah lo injek ndiri… Makanya <span class="text_exposed_show">kalo jalan
tuh lihat-lihat donk !” ucap Defri. Tiba-tiba… sekelebat bayangan hitam
muncul dihadapan mereka, mereka berteriak kencang. “Aaaaaaa !!!
Setaaaan !!” Lalu keduanya berlari, menuju gerbang.<br /> “Lo
denger ada teriakan gak tadi…?” tanya Gladies, yang sedang mengamati
dinding-dinding disampingnya. “Halah, perasaan lo aja… Lupain…” kata
Razta. Tiba-tiba, Gladies mendengar suara kemresek pelan di suatu pintu
disampingnya. “Ta, dengerin deh…” katanya, menyuruh Razta menghampiri.<br />
“Apa ?” Razta juga mendengar suara itu, “Cuma angin… gak usah
dipikirin…” jawabnya, wajahnya terlihat gelisah. “Ta, nih kan udah
tengah malem… Biasanya kalo udah tengah malem… setan-setan pada keluar…
Gue takut niih…” ujar Gladies, matanya berkaca-kaca.<br /> “Udahlah…
Lagian nih kan jam 12 lebih… Bukan tengah malem lagi…” jawab Razta, dia
merasa ada yang lewat dibelakangnya, dia langsung menoleh. Hawanya
terasa dingin. “Kok jadi dingin ya, Dies…?” katanya. “Ya iyalah… malem
ini…” jawab Gladies. “Perasaan gue gak enak, Dies…” ucap Razta. “Jangan
bercanda ah…!” Gladies menyahut. “Kayaknya ada sesuatu di belakang gue…”
gumam Razta, berkeringat. Perlahan, Gladies memberanikan diri menoleh
ke belakang. Jantungnya berdetak kencang saat sesosok bertubuh tinggi
besar hitam berdiri membelakangi dia dan Razta. Gladies menatap Razta.
“Ada apa ?” tanya Razta pelan.<br /> “Gue nyerah, Ta… Kita balik yuuuk…”
Gladies menggumam. Dan mereka menoleh ke belakang bersama. “Berarti kita
kalah donk…” Razta bergumam. “Permisi, nggeh… amit-amiit…” ucap Razta
pelan sambil membungkuk di belakang sosok itu, disusul oleh Gladies,
berjalan cepat kembali ke pintu gerbang. “Serem juga ya punggung setan…
gedhe…” gerutu Razta, mengelap keringatnya. Ketika akan keluar, Gladies
melihat ada yang melambai ke arahnya, dia menoleh. “Hiiii….” katanya,
memandang takut dan jijik sosok perempuan berbaju putih dipojok ruangan,
wajahnya hancur ! “Ta, kalo jalan kapan nyampenya ? Lari aja deeh…”
bisik Gladies, yang langsung berlari, “eh, tunggu…!” sahut Razta, ikutan
berlari.<br /> . . .<br /> “Barang-barang disini antik juga…
dulunya tempat apa sih ini ?” tanya Melly pada Aldi yang sedang berdiri
disampingnya. “M… dulunya sih, ini gedung kantoran… terus bangkrut, jadi
pabrik gitu deh… Abiz itu, kalo gak salah sih ada kebakaran disini…”
Aldi menjelaskan.<br /> “Ehm, kebakaran ? Kok barangnya masih ada yang
bagus ? Kok gak hangus ??” tanya Melly penasaran. “Tauk deh… ada yang
bersihin kali…” jawab Aldi seenaknya.<br /> “Ngarang lo !!” Tiba-tiba, Aldi merasa ada yang menepuk punggungnya. Dia langsung menoleh… kosong.<br />
Baim berhadapan dengan sebuah pintu, anehnya, sesaat dalam
pintu itu selalu mengeluarkan suara. Baim mengumpulkan keberanian, dan
mendekat. Telinganya mendengarkan dengan seksama. Bulu kuduknya berdiri.
Bayangan putih lewat disampingnya. Dia menoleh, tak ada. Kemudian dia
mencoba membuka pintu itu. … Tak lama kemudian, pintunya terbuka, dia
merasakan hawa dingin berhembus dari dalam ruangan. Baim semakin masuk
ke dalam, semakin dalam. Dia berpapasan dengan seorang anak kecil, duduk
sendiri membelakanginya di ujung ruangan. Perlahan Baim mendekati,
hingga… anak itu menoleh, mulutnya mengeluarkan banyak darah. Baim
terdorong mundur, dan dia berteriak, berlari menjauh.<br />
“Ini jam berapa, Di ?” tanya Melly. “01.20…” jawab Aldi. Mereka
mendengar teriakan, dan langsung menoleh. Dilihatnya Baim yang berlari
menghampiri mereka. “Kenapa, Im ?” tanya Aldi, “setaan…” jawab Baim,
berkeringat. “Ah, Di… Mel… Lebih baik kita keluar… Di belakang lo… Itu,
ada… set, set, set… an….” Kata Baim, menunjuk sesosok pocong dibelakang
Aldi dan Melly. Mereka menoleh, “Di… Gue takut…” gerutu Melly. Aldi
langsung menggenggam tangannya. “Aaaaaaaa !!!” mereka berteriak dan
berlari, keluar dari gedung itu.<br /> <br /> Siang hari, di
tempat kos Aldi. “Ternyata, gak ada ya yang bisa tahan disana ampe 2
jam…” ucap Aldi, melamun diatas kursi dekat jendela. “Yang adain aja gak
bisa…!” sahut Fanes, “ah, udahlah… yang penting kan kita masih
selamat…” lanjut Gladies, sambil meneguk minumannya.<br /> “Gila aja…! Gue
disana lihat bayangan item, gedhe… didepan gue lagi…” kata Defri, “nah,
gue lihat sosok gedhe, item, tinggi pula… nyeremin deh…” tambah Razta,
“bukan cuma itu, kita juga lihat perempuan pake baju putih, wajahnya
nyeremin…” Gladies menambahi.<br /> “Mending ! Nah gue, udah ketemu tuyul,
terus pocong pula !! Mrinding gue…” kata Baim, tak kalah seru. “Ngapain
sih lo, Mel ? Daritadi diem mulu…” tanya Fanes yang melihat Melly
sedari tadi memandang hpnya.<br /> “M… sini deh, kalian lihat…” kata
Melly, semua mendekatinya. “Pas gue, Fanes ma Gladies foto, tuh kan cuma
bertiga… kalian lihat deh, dibelakang Gladies ada apanya…” Melly
menjelaskan, Gladies dan Fanes merebut hpnya dan melihat foto itu.
Jantung mereka berdetak kencang.<br /> “Kayak… kuntilanak…” ucap Gladies
pelan. “Masa sih ?” tanya Razta penasaran, lalu mereka memberikan hpnya.
“Wah, iya niih… kayak mak kunti…” lanjut Defri.<br /> “Mana sih… Lihat…!”
ucap Aldi dan Baim, lalu… “Weew… beneran…! Mending hapus aja deh… dari
pada kebayang terus… hapus gih…” kata Baim, memberikan hp itu pada
Melly. Melly segera menghapusnya, tapi… “Duuh, kok eror ? Gak bisa
dihapus… Eh, bentar-” ucapnya tertahan. Kemudian dia menghapus foto yang
lain, bisa. Lalu kembali menghapus foto yang tadi, tapi tak bisa. “Gak
bisa dihapus nih… gimana donk ? yang lainnya aja bisa dihapus kok…”
gumamnya, sedikit ketakutan. “Eh, tunggu… kok ada foto yang lain…
sumpeh, gue gak ngerasa punya foto ini…” lanjutnya.<br /> “Foto apaan sih ?” tanya Aldi penasaran.<br />
“Ini… set,setan…” jawab Melly pelan. “Serius lo ?” ucap Defri. Mereka
berpandangan, jantung mereka berdetak kencang. Hawa dingin terasa di
kamar itu. “jangan-janagn kita di terror…” Razta asal ceplos. “Gimana
nih ? gue takut…” balas Fanes. “Gue kan udah bilang ! Kita tuh gak usah
foto segala… Gini deh jadinya…!” bantah Melly pada Gladies. “Eh,
jelas-jelas lo gak ngomong gitu ya !! Lo cuma ngomong, jangan foto
bertiga ! Gak usah lebai deh…” Gladies membalas, tak kalah keras
suaranya.<br /> “Hey, udahlah !! Gak ada gunanya berantem !” Baim menengahi.<br /> “Terus gimana ?” tanya Razta.<br /> “Ini semua gara-gara lo, Di…! Lo kan yang punya ide gila buat di gedung itu…?!” Defri marah.<br />
“Heh, lagian kan gue udah bilang waktu itu, kalo gak ikut juga gak
apa-apa… Gak ada yang maksa !! Ya salah lo ndiri…!” Aldi membalas.<br />
“Heh, udahlah !! Harus ya berantem terus ?!” Baim kembali menengahi.
“Kalo emang bener di terror, sekarang gimana caranya kita lolos dari
terror ini…?” lanjutnya. Ketika Melly akan mengambil minum di meja,
tiba-tiba dia melihat sosok putih melewatinya, bulu kuduknya langsung
berdiri, dia memejamkan matanya sejenak. “Kenapa, Mel ?” tanya Aldi.
“Gak… gak… gak apa-apa…” jawabnya parau, lalu duduk disamping Aldi.<br />
“Apa kita harus kesana lagi, buat minta izin ma penghuni-penghuninya…
Waktu itu kan kita asal masuk aja…” ucap Razta. “Minta izin gimana ?
Emang lo bisa ngomong ma setan ?” Aldi bertanya. “Minta bantuan dukun
aja…” Defri memberi usul.<br /> “Lo percaya dukun…?” tanya Gladies, “gak
ada salahnya kan…” lanjut Defri. “Dukun ? M… gue ada sih kenalan dukun
gitu…” Baim menambahi.<br /> . . .<br /> <br /> “Gini lho mbah…
kita itu kan kemarin malam masuk ke gedung tua dipojok jalan sana… Dan
hari ini kita merasa kayak di terror, mbah… sama penghuni-penghuninya…
gimana ?” Baim bertanya pada dukun itu, saat ini mereka berada dirumah
sang dukun.</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-81229425957295074392013-07-09T23:58:00.002+08:002013-07-09T23:58:47.593+08:00PENGHUNI GUDANG TUA PART 1 <span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">“Aaaaa
!!!” Melly dan kebanyakan penonton bioskop lainnya berteriak ketakutan
saat sang hantu muncul. “Takut ya, beb?” tanya Aldi, cowok Melly, sambil
menggenggap tangannya. “Ya iyalah, masa ya iya donk… lo tau gue tadi
teriak…” jawab Melly, masih serius menonton. “Hmm… Katanya suka horror…
Tau gini, napa tadi<span class="text_exposed_show"> milih yang horror ?” ujar Aldi.<br /> “Keberatan ?” tanya Melly, sinis.<br /> “Nggaaak…” “Kok sewot ?!” lanjut Melly.<br />
“Halah… gitu aja ngambek…!” sahut Aldi. “Ssst…! Kalian tuh berisik
aja…! Dieeem…” kata Razta pada Melly dan Aldi. “Berantem ya ?” tanya
Gladies, asal nyambung. “Tauk… Iya kaliii… Hey, udahlah…” ujar Razta.<br /> “Maaf deh, Mel… jangan marah ya…” ucap Aldi. Melly tak menjawab.<br /> . . .<br />
“Kalian gak pada pesen?” tanya Aldi pada teman-temannya. “m… kita nitip
aja deh… ya ?” sahut Defri yang sedari tadi diam dengan Fanes. “Kita
juga…” lanjut Razta, sambil menunjuk ke arahnya dan Gladies, sang pacar.
“Hhh, oke-oke… gue pesenin… Mel, lo mau pesen apa ?” tanya Aldi pada
Melly yang terlihat kesel.<br /> “Seteraaah…” jawabnya lesu. “Oh, ya udah… bentar ya…” kata Aldi.<br /> “Lo marahan ya ma Aldi ?” tanya Fanes, setelah yakin bahwa Aldi telah pergi.<br /> “Tauk ah…!”<br /> “Iya, marah ntuh… Kenapa sih, Mel ?” Gladies nyambung.<br /> “Gak apa…” jawab Melly.<br />
“Mel… lo kenapa sih? ketawa donk… jalan-jalan ini kan yang ngadain lo…”
ucap Razta. Melly tersenyum kecil. Lalu… “Nih… pesenannya… Ini pesenan
lo tuan putri…” kata Aldi pada Melly. “Dimakan ya…” Melly tersenyum
simple. “Di, jadi kan kita ke kos-kosan lo ?” tanya Defri.<br /> “Ya, up to you…” jawab Aldi, “Ah, jadi-jadi…!” sahut Razta.<br />
“Cewek-cewek mau dikemanain ntar ?” ujar Defri, sambil mengelap
keringatnya. Mereka berpandangan, “ikut aja gih… ya ? gak apa kok…”
tambah Aldi. “Ya udah, sip deh…”<br /> . . .<br /> “Lo kenapa
sih, cuma gara-gara film tadi aja, ngambek…” kata Aldi sambil menyetir
mobilnya. Keempat temannya tertidur di belakang. Melly tak menjawab.
“Mel… jawab donk… gak punya mulut ?!” tanya Aldi lagi, saking kesalnya.<br /> Melly menatapnya sinis. “Lo kalo ngomong jangan asal ceplos ya !!” ucapnya.<br /> “Makanya jawab… Masa gara-gara tadi jadi ngambek 100% ini…?” tanyanya.<br /> “Abiz, lo nya gitu…” gumam Melly.<br />
“Gitu kenapa ? Iya, gue tau, lo tuh suka horror… Tadi kan gue cuma
bercanda…” jawab Aldi dengan santainya. “Jangan marah lagi ya…?”
lanjutnya. Melly tersenyum. “Gitu donk… kan jadi tambah cantiik…” kata
Aldi. Mereka berhenti di lampu merah. Aldi merasa ada orang di samping
mobilnya, maka dia membuka jendela.<br /> “Ssst… hey, ngapain disitu?”
tanyanya pada orang itu, cowok. Dan orang itu menoleh, “Aldi… Eh,
mending mobil lo mundur bentar deh… Mumpung sepi di belakang…” katanya,
tak lain adalah teman se-kos Aldi, Baim. “Eh, lo Im… Emang kenapa ?”
tanya Aldi. “Barang gue lo injek…!” gerutu Baim sambil menunjuk bawah
mobil Aldi.<br /> “Apaan sih ?” tanya Aldi penasaran. Melly celingak-celinguk.<br /> “Duit ! 100rb…!” jawab Baim.<br />
“Ya ampuun… Lagian lo, ngapain naruh duit dibawah situ…? Kurang kerjaan
aja…” sahut Aldi, lalu memundurkan mobilnya sedikit. “Tadi duit gue
jatuh… Nah… Daritadi kek…” lanjut Baim, mengambil uang itu, dan “Lo mau
balik ke kos kan ? Gue numpang donk…!” tanyanya. “Hhh… ya udah… Di
belakang ya… Sono” tambah Aldi. “Siip…” gumam Baim lalu membuka pintu
mobil bagian belakang. “Siapa sih ?” tanya Melly kemudian, “Temen…
sekamar kos… Baim namanya…” jawab Aldi lalu tersenyum. Sesampainya di
tempat kos…<br /> “Bentar, gue liat dulu ya… mother kos ada
apa gak…” Aldi berbisik. Yang lain menunggu di mobil. Tak lama kemudian,
“Yes ! Beliau lagi pergi…! Kalian bisa nginep disini… Yuuk…” kata Aldi,
lalu yang lain ikut turun dari mobil. “Tempat kos lo lumayan gede ya…”
gumam Razta. Mereka perlahan memasuki ruang tamu dan kemudian masuk ke
kamar Aldi dan Baim.<br /> “Huh, so… kita tidur dimana ?” tanya Gladies.
“Kamar mandi…” jawab Aldi, “ya dikasurlah… Cewek-cewek tidur diatas…
Biar kita dibawah… Oke ?” lanjut Aldi.<br /> <br /> “Pelan-pelan ngomongnya… Ntar penghuni yang lain pada bangun…” bisik Baim.<br />
Mereka kemudian menata barang-barangnya. Sesaat kemudian,
“Nih, kacang… hehehe… Sorry, makanannya limit…” kata Baim, lalu duduk
didekat jendela. “Oh, ya… kenalin nih… temen sekamar gue… Baim namanya…”
ujar Aldi. Mereka tersenyum. Duduk bersama, melingkar, sambil melahap
kacang. “Gila, tadi tuh film, lumayan nyeremin ya…? Baru kali ini, gue
lihat film yang seserem itu…” kata Defri. “He’e… Bagus banget…! Jadi
kepengen gue…” lanjut Razta. Melly memandangnya.<br /> Kemudian, “Film horror ya…?” tanya Baim. Aldi, Fanes dan Gladies mengangguk.<br /> “M… Kalian mau nerima tantangan ?” tanya Aldi, “Tantangan apa ?” Melly balik tanya.<br />
“Jangan yang aneh-aneh…!” kata Gladies dan Fanes bersamaan. “Gini…
Dideket sini… ada rumah gede, eh… gedung tua… udah lama sih gak kepake…
Kata orang-orang, tuh gedung ada penunggunya-” ucap Aldi, dengan tampang
serius. “Semua tempat ada penunggunya…” sahut Melly.<br /> “Bentar beb…
Kita semua taruhan,” lanjut Aldi. “Apa ?” tanya Razta. “Kita ke gedung
itu… Yang bisa tahan di gedung itu 2 jam aja deh gak usah lama-lama, dia
menang…” ucap Aldi. “Tuh kan yang aneh-aneh…” gumam Fanes. “Kalo gedung
berhantu 10 menit aja udah KO…!” sahut Gladies. “Kalo gak ikut juga gak
apa-apa… Tapi, hadiahnya… bagi para pecundang alias yang kalah, kudu
nraktir yang menang selama 2 bulan !” tambah Aldi. “Traktir apa ?” tanya
Defri. “Terserah…” “Gue boleh ikut, kan ?” Baim nyambung.<br /> “Tentu… deal ?”<br />
“Oke, deal…” ucap mereka bersamaan. “Lo ikut kan Mel? Sekalian
nunjukkin kalo lo emang berani…” tanya Aldi. “Boleh…” jawab Melly dengan
santainya.<br /> . . .<br /> Sehari kemudian… Tepat jam 11.45
malam, mereka telah berkumpul didepan gedung berhantu itu. “Yakin nih ?”
tanya Gladies. Tak ada yang menganggapi. “Yuuk masuk…” ajak Aldi.
“Eeiits, Melly… Fanes… Kita foto dulu yuuuk… Buat kenang-kenangan kalo
kita ntar yang bakal menang… Melly, hp lo donk…” kata Gladies
bersemangat.<br /> “Tapi kan kalo anak cewek, gak boleh… foto bertiga…” ujar Melly.<br /> “Halah… Cuma mitos…!” jawab Gladies.<br /> “Tapi ntar yang tanggung lo, ya…” sahut Fanes.<br />
“Beres !! Udah deh kalian kok jadi takut gini sih!” Lalu mereka bertiga
berfoto tepat didepan gedung. Cekreek. Ketika mereka masuk, seseorang
mengintip dari balik pohon.<br /> “Ya udah, kita plencar aja…
Defri, lo ma Fanes ke kiri… Aldi, ma Melly n Baim lurus… Gue, ma Gladies
ke kanan… Oke ?” ucap Razta, merangkul Gladies. Petualangan dimulai.<br />
Melly merasakan bulu kuduknya berdiri. “Cuma disini sih,
gak ada apa-apanya…” celetuk Aldi. 30 menit berlalu, Melly, Aldi dan
Baim sampai pada 2 lorong didalam. “Kayaknya kita lebih baik ke kanan
aja deh…” kata Melly. “Kayaknya… Kalo menurut gue ke kiri… Lebih
meyakinkan… Lo pilih mana, Di ?” tanya Baim, tak sependapat dengan
Melly.<br /> Aldi memandang Melly, “terserah kalo lo mau ikutin
kata-katanya dia… Nih, ya, beb… jalan ke kanan itu lebih baik dari
kiri…” ucap Melly, sewot.<br /> “Gak, Di… ke kiri aja… Lebih terang disana…” ujar Baim, gak kalah sewot.<br /> “Terang apanya ?! Jelas-jelas disitu gelap… Lebih terang kanan !!” lanjut Melly.<br /> “Udah donk !! Jangan berantem…! Lebih jelas lagi… Keduanya tuh sama-sama gelap, tau gak ?!” Aldi mengomentari.<br />
“Terus kita kemana ?” tanya Melly. “Gini aja… Kita plencar…! Gue ke
kiri… Lo ke kanan ma Melly…” tambah Baim yang langsung pergi begitu
saja. “Heh ! Baim !! Ckck, ya udah deh… yuuk!” ucap Aldi pada Melly,
memasuki lorong kanan.<br /> “Def… balik yuuuk… Gue dah gak
betah nih… Gue takuut !” gumam Fanes, “makanya, lo jangan jauh-jauh dari
gue…” jawab Defri, menggandeng tangan Fanes. Tiba-tiba…”Eh, say…
Kayaknya tali sepatu gue ada yang nginjek deh… di belakang… Gue
takuuut…” gumam Fanes lagi, tangannya merinding.</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-86665252697432863402013-07-09T23:53:00.000+08:002013-07-09T23:53:04.655+08:00ARWAH ANAK PEREMPUAN ITU MASUK KE KAMARNYA<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Halow
teman-teman tercinta, kembali lagi aku di sini, untuk menuliskan cerita
yang aku dapat dari Ronda Malam Selasa, maaf kalau jadi bosan, karena
aku<br /> memang tidak punya pengalaman mistik yang banyak, jadi aku mengandalkan sumber<br /> cerita dari orang lain, untuk bisa<br /> menyalurkan hobiku yang baru, yaitu menulis cerita mistik. Sumber cerita Pak Ashury.<span class="text_exposed_show"><br /> <br /> Kalian masih ingat nggak dengan berita<br /> kecelakaan di situbondo yang menjadi<br /> Tragedi Nasional, yang menyebabkan satu<br /> bis terbakar dan menewaskan 54 siswa dan 2<br /> orang guru pendamping dari SMK Ya****a I, Berbah Sleman , kecelakaan itu terjadi pada<br /> tanggal 08 Oktober 2003, sekitar jam 20.00<br /> WIB<br /> <br /> Berita tabrakan maut di Jalan Raya Banyu<br /> Blugur tak pelak membuat keluarga korban<br /> kaget. Saat itu satu demi satu keluarga<br /> datang ke SMK Yap#<a class="_58cn" data-onclick="[["HashtagLayerPageController","click"]]" data-pub="{"id":137042156470516}" href="https://www.facebook.com/hashtag/da"><span class="_58cl">#</span><span class="_58cm">da</span></a> Berbah yang<br /> beralamat di Tanjungtiro, Berbah, Sleman,<br /> Yogyakarta. Raut wajah mereka cemas<br /> lantaran pengelola sekolah belum dapat<br /> merinci identitas seluruh korban. Para orang<br /> tua hanya bisa melihat nama murid yang ikut<br /> dalam tur ke Bali. Jadi memang belum<br /> diketahu siapa-siapa saja yang telah menjadi<br /> korban, karena beritanya belum jelas.<br /> <br /> Menurut cerita dari Pak Ashury yang ia<br /> dengar dari beberapa teman dan keluarga<br /> yang berada di sekitar sekolah tersebut. Ada<br /> salah satu keluarga yang didatangi oleh salah<br /> satu arwah korban kecelakaan tersebut,<br /> yang saat itu belum mengetahui adanya<br /> berita tentang kecelakaan itu.<br /> <br /> Kejadiannya kalau tidak salah di atas jam 11<br /> malam, saat itu keluarga tersebut telah<br /> terlelap. Entah kenapa tiba-tiba ibu Wati<br /> (samaran) terjaga dari tidurnya,<br /> perasaannya gelisah tanpa dia ketahui apa<br /> penyebabnya. Dia berusaha untuk<br /> merebahkan badannya kembali disamping<br /> suaminya yang terlihat juga gelisah.<br /> <br /> Beberapa menit berusaha memejamkan<br /> matanya, tapi kantuk tak datang jua. Jadi dia<br /> bangun kembali dan keluar dari kamarnya<br /> untuk mengambil gelas di dapur untuk minum<br /> air putih, karena terasa tenggorokannya<br /> terasa kering.<br /> <br /> Terasa udara agak panas dirasakannya, lalu<br /> sambil memegang gelas yang berisi air putih,<br /> dia pun menuju ke ruang tamu untuk<br /> menyandarkan tubuhnya di sofa tamu dan<br /> berharap kantuk akan datang. <br /> <br /> Karena tak<br /> kuat dengan ruang tamu yang terasa pengap,<br /> dia pun membuka pintu depan untuk<br /> mengurangi panas di dalam ruang tamu.<br /> <br /> Memang terasa berpengaruh, hawa diruang<br /> tamu menjadi sejuk.<br /> <br /> Hawa yang terasa sejuk tersebut, membuat<br /> ibu Wati yang duduk di sofa menjadi<br /> mengantuk….dan tertidurlah beliau dengan<br /> posisi duduk di sofa. Antara sadar dan<br /> tidak…sepertinya ibu Wati melihat ada sosok<br /> yang masuk ke dalam dari pintu yang<br /> terbuka. Namanya setengah sadar dan masih<br /> ngantuk terkadang belum bisa berpikiran<br /> normal ibarat kata nyawa kita belum masuk<br /> utuh ke badan.<br /> <br /> Sosok itu melintas di depannya tanpa<br /> menyapa ibu Wati. Saat itu ibu Wati melihat<br /> sosok itu seperti anaknya Ratih (samaran)<br /> yang beberapa hari tidak ada di rumah<br /> karena mengikuti kegiatan sekolahnya SMK<br /> Y****en I, study tour ke Bali. Ibu Wati yang<br /> setengah mengantuk sempat heran si Ratih<br /> tidak menyapanya dan mencium tangannya<br /> seperti biasanya dilakukan. Ia merasa yakin<br /> kalau itu Ratih karena pakaian yang<br /> dikenakan adalah pakaian saat dia berangkat<br /> ke Bali.<br /> <br /> Ibu Wati juga heran kok si Ratih pulangnya<br /> sampai malam-malam sekali, apa ada<br /> perubahan rencana dari sekolah hingga<br /> pulang ke Yogya dimajukan, karena setahu<br /> beliau rombongan sekolah akan sampai di<br /> Yogya pagi hari. Karena heran, ibu Wati pun<br /> berdiri dan akan menanyakan kepada si<br /> Ratih.<br /> <br /> Dengan agak sedikit terhuyung-huyung<br /> karena masih ngantuk, beliau menutup dan<br /> mengunci pintu depan, lalu menyusul Ratih<br /> yang sudah masuk ke kamarnya dan menutup<br /> pintu. Lalu dengan perlahan-lahan beliau<br /> berjalan menuju ke kamar anaknya,<br /> membuka pintu, dan menyalakan lampu<br /> kamar, karena saat itu lampu dimatikan.<br /> <br /> Dan ……….tidak ada Ratih di kamarnya……<br /> hawa di kamar terasa dingin…. Ibu Wati<br /> sempat bengong, tak tahu apa yang harus<br /> dilakukan. Coba dia panggil nama anaknya,<br /> <br /> “Ratih…Ratih…Ratih?”, panggil ibu Wati<br /> Sambil masih berdiri di luar kamar, sekali<br /> lagi dia memanggil dengan suara keras,<br /> “Ratih..Ratih… dimana kamu, nak, jangan<br /> permainkan ibu sayang?”, ucap ibunya<br /> dengan suara keras.<br /> <br /> Tak ada jawaban…….<br /> <br /> Sekali lagi ibu Wati memanggil-manggil<br /> nama Ratih, sambil memeriksa ke dalam<br /> kamar, memeriksa kolong tempat tidur dan<br /> samping lemari pakaian, tapi Ratih tidak ada.<br /> <br /> Suaminya pun terbangun mendengar suara<br /> ibu Wati yang sedang memanggil anaknya<br /> Ratih. Lalu dia mendekati istrinya,<br /> <br /> “Ada apa tho bu??? Kok manggilnya sampai<br /> teriak-teriak kayak gitu”, tanya suaminya.<br /> <br /> Ibu Wati menjelaskan saat dia sedang duduk<br /> di ruang tamu, pintu sengaja dibuka dan<br /> sempat tertidur, saat itu dia melihat ada<br /> sosok seperti Ratih barusan pulang dan<br /> langsung masuk ke kamarnya, tapi setelah di<br /> lihat di dalam kamarnya, tidak ada.<br /> <br /> “Ahh, mungkin itu halusinasimu, bu. Karena<br /> kamu kangen sama anak itu!”, jawab<br /> suaminya.<br /> <br /> “Ahhhh nggak tahu aku,pak? Tapi aku<br /> merasa sangat yakin, karena pakaiannya<br /> persis seperti saat dia meninggalkan rumah<br /> untuk study tour ke Bali! Ah mudah-<br /> mudahan tidak ada apa-apa ya pak”, jawab<br /> bu Wati dengan perasaan cemas.<br /> Kata suaminya, “Yah, semoga, anak kita dan<br /> rombongan selamat, tidak terjadi apa-apa di<br /> jalan.”<br /> <br /> Dan ternyata pagi harinya keluarga<br /> mendapat kabar bahwa telah terjadi<br /> kecelakaan pada salah satu bis rombongan<br /> study tour, dan setelah beberapa hari<br /> menunggu dalam ketidak pastian, ternyata si<br /> Ratih adalah salah satu korban dari Bis yang<br /> terbakar itu.<br /> <br /> Ada cerita yang Pak Ashury dengar dari<br /> teman-teman beliau yang tinggal di sekitar<br /> daerah sekolah tersebut.<br /> <br /> Ada satu lapangan sepak bola yang berada<br /> dekat sekolah tersebut, dulu dijadikan untuk<br /> tempat parkir mobil2 ambulance yang<br /> mengantar jenasah para korban.<br /> Lapangan itu menjadi angker karena sering<br /> dilihat oleh orang-orang yang melewati<br /> lapangan tersebut pada malam hari adalah<br /> satu pocong yang bergentayangan di<br /> lapangan itu dan itu terjadi setiap malam<br /> sehingga kalau sudah malam tidak ada yang<br /> berani melewatinya, dan itu berlangsung<br /> sampai hari ke 40, dan setelah itu tidak ada<br /> lagi penampakan si pocong.<br /> <br /> Ada cerita lain tentang satu siswa dari<br /> sekolah itu, yang sebenarnya akan ikut dalam<br /> study tour itu. Uang sudah ada untuk biaya<br /> study tour, karena dirasa masih lama batas<br /> pembayaran study tour. Oleh orang tua<br /> siswa itu, uang tersebut dijadikan modal<br /> untuk dagang buah, dengan harapan<br /> keuntungan yang diperoleh dari dagang buah<br /> itu, akan dijadikan uang sangu untuk<br /> anaknya. Tetapi ternyata malah merugi,<br /> orang tua sudah berusaha untuk meminta<br /> keringan untuk jumlah uang pendaftaran,<br /> tetapi dari pihak sekolah tidak mau, alhasil<br /> sang anak tidak jadi berangkat dan menangis<br /> sedihlah si anak di sekolah, sampai histeris<br /> saat itu.<br /> <br /> Aku tidak tahu harus bagaimana<br /> mengungkapkannya tapi ternyata itu adalah<br /> rencana baik Tuhan untuk si siswa tersebut,<br /> karena apabila sampai jadi berangkat,<br /> kemungkinan dia menjadi korban dari<br /> kecelakaan bis yang terbakar itu, karena<br /> namanya terdaftar untuk kelompok yang naik<br /> bis tersebut.<br /> <br /> Demikianlah teman-teman, ceritaku yang kudapat dari Pak Ashury saat Ronda Malam Selasa. Semoga terhibur</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-87638794136834015342013-07-09T23:44:00.001+08:002013-07-09T23:44:40.680+08:00KISAH SOPIR ANGKOT DISESATKAN 3 HANTU CANTIK<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Percaya
tidak percaya, seorang sopir mikrolet jurusan Pedurungan, Semarang
Barat-Mangkang, Semarang Timur mengalami kisah mistis. Kala itu
Mukharom (41) membawa penumpang, tiga perempuan. Konon kabarnya wanita
itu adalah penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Kota Semarang.<br /> <br /> Se<span class="text_exposed_show">perti
biasanya, Mukharom mencari penumpang dengan membawa mobilnya menyusuri
trayek. Namun, ketika menjelang Magrib, Mukharom diberhentikan oleh oleh
tiga wanita yang mengenakan payung. Peristiwa itu dialaminya pada
Jumat.<br /> <br /> Saat memberhentikan mikrolet, tiga wanita ini tepat
berdiri di depan toko penjahit Eka Karya yang berada di Kompleks Tempat
Pemakaman Umum (TPU) Bergota di Jalan Kiai Saleh, Kota Semarang. Dengan
melempar senyum, ketiganya yang memakai rok longdress dan berambut
panjang melambai tanda menghentikan mikrolet.<br /> <br /> "Saat itu saya
langsung berhenti. Tiga wanita menggunakan tiga payung berwarna hitam,
hijau dan merah, rambutnya ketiganya panjang. Selama perjalanan ketiga
wanita itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun, kecuali saat akan naik
dan turun," ungkap Mukharom kepada merdeka.com Sabtu.<br /> <br /> Hal yang
aneh yang tidak Mukharom sadari, selama perjalanan selain tidak mendapat
penumpang lain, ketiga wanita itu meminta naik dan turun sebanyak tiga
kali. Kala itu dia hanya menurut saja saat ketiganya turun dari
mikroletnya dan naik kembali sambil menenteng payungnya masing-masing.<br /> <br />
Pertama ketiganya turun di Pasar Bulu di Jalan MGR Soegiyopranoto,
Semarang. Kemudian turun lagi di depan Kantor Bank Muamalat di Jalan
Pusponjolo, lalu naik lagi. Terakhir turun di Pasar Karangayu.<br /> <br />
"Saya tidak menaruh curiga sedikit pun apa sih tujuan mereka naik turun
selama tiga kali. Seperti terhipnotis oleh kecantikan mereka," katanya.<br /> <br />
Kemudian, saat sampai di Jalan Pusponjolo Semarang Barat itu, salah
seorang dari mereka menyuruh Mukharom mengantar sampai ke rumahnya.
Mereka juga berjanji akan menambah ongkos sebesar Rp 3.000 sebagai
tambahan uang bensin.<br /> <br /> "Mereka bilang, mas anter saya sampai
rumah yah, nanti saya tambahin tiga ribu. Saya akhirnya menuruti
permintaan ketiga wanita itu. Selama perjalanan saya tidak sedikitpun
mengajak atau diajak bicara mereka. Setiap kali melihat kaca spion saya
untuk melihat mereka. Ketiganya hanya tersenyum tanpa mengeluarkan kata
sedikit pun," tuturnya.<br /> <br /> Di tengah jalan salah seorang dari
wanita itu minta turun, tepatnya disatu wilayah perkampungan namanya
Kampung Rorojonggrang, Semarang Barat. Dirinya merasa sangat kaget
karena di depannya tiba-tiba ada sebuah rumah mewah layaknya istana
megah.<br /> <br /> "Ketiganya turun memberi uang tambahan kepada saya.
Wanita pertama dan kedua memberikan uang melalui lubang kaca pintu kiri.
Kemudian wanita yang terakhir memberikan uang lewat lubang kaca pintu
sebelah kanan dalam posisi dirinya menyetir," katanya.<br /> <br /> Bulu
kuduk Mukharom merinding ketika tercium bau menyengat. Saking wanginya,
dia sampai menengok ke belakang. Namun, alangkah kagetnya ketika
menengok kembali ke depan kompleks rumah megah itu berubah jadi kuburan.
"Hanya terlihat batu nisan dan pathok," ungkapnya.<br /> <br /> Posisi
mobil Mukharom berada di pinggir jurang, dan kedua ban depan mobilnya
terganjal oleh sebuah pondasi talud jurang itu. Menyadari posisi
mobilnya akan tercebur ke jurang, Mukharom berupaya untuk menghidupkan
mobilnya yang sempat macet usai ketiga wanita itu menghilang.<br /> <br />
"Saat saya starter berkali-kali tidak mau hidup. Saya langsung sadar
baca bismilah tiga kali akhirnya langsung hidup. Alhamdulillah akhirnya
dengan berupaya keras mobil saya hidup dan saya tinggalkan kompleks
makam yang dikenal warga sekitar angker dan menyeramkan," kata Mukharom.<br /> <br />
Setelah berjalan sekitar tiga kilometer, Mukharom kemudian istirahat
sebentar untuk minum dan makan di warung nasi kucing yang tak jauh dari
makam. Mukharom lalu berkeluh kesah dengan penjual tentang kejadian itu.<br /> <br />
"Memang di kuburan itu sering mas, tidak sopir mikrolet, tidak tukang
ojek sering dijebak dan disesatkan di kompleks kuburan yang dikenal
angker dan menyeramkan itu. Untung saja sampeyan bisa selamat. Biasanya
orang-orang yang disesatkan menghilang beberapa hari kemudian kembali
dalam keadaan gila. Bahkan ada yang hanya tinggal nama. Salah satu dari
tiga kuntilanak itu juga sempat membeli nasi kucing juga sebelum
kejadian yang sampeyan alami mas," kata Mukharom menirukan ucapan
penjual nasi kucing.<br /> <br /> Paska kejadian misterius itu, pendapatan
Mukharom meningkat. Pendapatanya tidak seperti hari-hari biasanya yang
hanya cukup untuk makan dan minum serta membeli uang belanja ke anak
istrinya. Sampai saat ini, Mukharom antara percaya dan tidak percaya
dengan kejadian yang dialaminya.</span></span>Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-22952496681726266342013-05-07T20:45:00.001+08:002013-05-07T20:45:10.094+08:00Sinopsis Film Jeritan Danau Terlarang, Situ Gintung<div style="text-align: justify;">
<b>Sinopsis Film Jeritan Danau Terlarang</b>.
Film bergenre horor ternyata masih memiliki daya tarik tersendiri bagi
para sutradara dan produser untuk memproduksinya meskipun tidak sedikit
dari masyarakat yang memandang sebelah mata film Indonesia yang lebih
menonjolkan kemolekan tubuh pemainnya dari pada unsur seram itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buktinya film berjudul "<i>Jeritan Danau Terlarang</i>" karya sutradara <b>Wishnu Kuncoro</b> ini akan dirilis perdana pada 7 Maret 2013 mendatang. Film yang dibintangi oleh <b>Cinta Penelope, Natalie Sarah, Oppie Kumis </b>dan <b>Mpok Nori</b> ini mengisahkan tentang sebuah mitos di <b>tanggul Situ Gintung</b> yang jebol beberapa tahun lalu. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Konon film ini diangkat dari cerita masyarakat setempat tentang fenomena
nyata yang terjadi setelah kejadian jebolnya tanggul Situ Gintung.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ4v0Q3oltZgvk_wAjPMrL6wEu2SxfleIhyiyQPA7IzSAPklz9eeBuGTKl9k0vZkeryQOxw3D2Dt8NjrRYb04TDeG94Uep6yN0RoczrdgA94FOxwMaI9TeWT1xUdaGOxziwJFjAN80u7M/s1600/jeritan-danau-terlarang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sinopsis film jeritan danau terlarang" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ4v0Q3oltZgvk_wAjPMrL6wEu2SxfleIhyiyQPA7IzSAPklz9eeBuGTKl9k0vZkeryQOxw3D2Dt8NjrRYb04TDeG94Uep6yN0RoczrdgA94FOxwMaI9TeWT1xUdaGOxziwJFjAN80u7M/s1600/jeritan-danau-terlarang.jpg" title="jeritan danau terlarang" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jeritan Danau Terlarang</td></tr>
</tbody></table>
Berikut <b>Sinopsis Film Jeritan Danau Terlarang</b> :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Film "<i>Jeritan Danau Terlarang</i>" menceritakan tentang tanggul Situ
Gintung di Tangerang yang jebol pada Jumat 27 Maret 2009 yang lalu.
Karena kejadian tersebut puluhan rumah warga terendam air bah dan
mengakibatkan puluhan nyawa melayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setalah kejadian tersebut, banyak fenomena aneh yang muncul di sekitar
tanggul tersebut. Seperti adanya sosok perempuan yang bernama <b>Nyi Mas Melati</b> dan munculnya sosok <b>buaya putih</b> penghuni tanggul. Menurut cerita perempuan tersebut adalah jelmaan dari buaya putih tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut data-data film "<i>Jeritan Danau Terlarang</i>" :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Sutradara </b>: Wishnu Kuncoro</li>
<li><b>Produser </b>: KK Dheeraj</li>
<li><b>Pemain </b>: Cinta Penelope, Natalie Sarah, Oppie Kumis, Mpok Nori, Melda Mita Putri, Andreano Philip</li>
<li><b>Genre</b> : Horor</li>
<li><b>Produksi </b>: K2K Production</li>
<li><b>Tanggal Rilis</b> : 7 Maret 2013</li>
</ul>
</div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-35762646576592902082013-05-07T20:42:00.002+08:002013-05-07T20:42:43.157+08:00Sinopsis Film Kembalinya Nenek Gayung - Horor Mei 2013<div style="text-align: justify;">
<b>Sinopsis Film Horor Kembalinya Nenek Gayung</b>. Kali ini <b>Sinopsis Film</b> akan membahas sebuah film horor Indonesia terbaru yang berjudul <i><b>"Kembalinya Nenek Gayung"</b></i>. Film bergenre horor komedi ini mungkin lanjutan dari film tahun 2012 yang lalu, yang berjudul <i>"Nenek Gayung"</i> karya Nuri Dahlia, mengingat ada beberapa nama yang sama yang membintangi film <i>"Kembalinya Nenek Gayung"</i> ini.<br />
<br />
Film <i>"Kembalinya Nenek Gayung"</i> disutradarai oleh <b>Shakuntala </b>dengan dibintangi oleh <b>Kevin Julio, Joe Richard, Yadi Sembako</b>, dan lainnya. Film produksi Movie Eight & Unlimited Production ini akan rilis perdana pada 8 Mei 2013.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj76OdOaSnEcFdfzVYrXoGy9qNDN-ySR0g9a8lLRniBy42EUaLb_VZ_uX0CAbs30EFGFbSEnbfjJazGp5sKFCNDUTTn-SCCb2LvFhj_0VMimtdRjIZXXFpjBdiVm2j8kD1chPisPQf5zk4/s1600/nenek-gayung+%28265+x+380%29.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sinopsis film kembalinya nenek gayung" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj76OdOaSnEcFdfzVYrXoGy9qNDN-ySR0g9a8lLRniBy42EUaLb_VZ_uX0CAbs30EFGFbSEnbfjJazGp5sKFCNDUTTn-SCCb2LvFhj_0VMimtdRjIZXXFpjBdiVm2j8kD1chPisPQf5zk4/s1600/nenek-gayung+%28265+x+380%29.jpg" title="kembalinya nenek gayung" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kembalinya Nenek Gayung</td></tr>
</tbody></table>
Berikut <b>Sinopsis Film "Kembalinya Nenek Gayung"</b> :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkisah tentang seorang aktor muda dan tampan yang sedang populer bernama <b><i>Brandon </i>(Kevin Julio)</b>, namun memiliki sikap dan perilaku yang sombong. Suatu ketika dia bertemu dengan <b><i>Nenek Gayung</i></b> dan melecehkan si nenek.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak kejadian itu, Brandon pun mulai ketakutan karena dihantui dengan
kehadiran Nenek Gayung. Dalam keadaan ketakutan, Brandon datang pada <b><i>Boim </i>(Yadi Sembako) </b>dan <b><i>Abas</i> (Joe Richard)</b> yang pernah punya pengalaman menghadapi Nenek Gayung.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka bertiga memutuskan mencari <b><i>mbah dukun Bolot</i></b>. Mereka
pun diberi tahu cara untuk melepaskan kutukan Nenek Gayung, yaitu
dengan mandi di tujuh sumur menggunakan gayung dari Nenek Gayung yang
berada di kuburannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka pun menyusun rencana untuk mengambil gayung dari kuburan si
nenek. Ternyata, rencana tidak semudah yang dikira. Setelah mereka
berhasil mencuri gayung milik Nenek Gayung di kuburannya, kini Nenek
Gayung malah terganggu dan mengejar mereka semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Film "Kembalinya Nenek Gayung" :</b></div>
<ul>
<li><b>Sutradara </b>: Shakuntala</li>
<li><b>Pemain </b>: Kevin Julio, Joe Richard, Yadi Sembako, Jesyca Marlene, Jesica Danies</li>
<li><b>Genre </b>: Horor, Komedi</li>
<li><b>Produksi </b>: Movie Eight & Unlimited Production</li>
<li><b>Tanggal Rilis Perdana</b> : 8 Mei 2013</li>
</ul>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-2884562143535469782013-02-11T20:13:00.000+08:002013-02-11T20:13:16.519+08:0010 Lokasi Paling Berhantu di Dunia <h3 class="post-title entry-title">
<br /></h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8798232449796397775">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4maZVwkU-9fWhrzsyJWYREdsRjd-UzuOjRExppE1xbJ6_CFYyLeXT0W3Ed6N4XOB8YMCqqgzdiO4NtpGBVrFD7e2-RNJVaFEF1N51zwueAL_WnObU3sKFcDNhSmtGcBle5Pj9LUce92Zo/s1600/10-lokasi-berhantu-di-dunia-berani-mend-a5a6d4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4maZVwkU-9fWhrzsyJWYREdsRjd-UzuOjRExppE1xbJ6_CFYyLeXT0W3Ed6N4XOB8YMCqqgzdiO4NtpGBVrFD7e2-RNJVaFEF1N51zwueAL_WnObU3sKFcDNhSmtGcBle5Pj9LUce92Zo/s1600/10-lokasi-berhantu-di-dunia-berani-mend-a5a6d4.jpg" /></a></div>
<br />
Tidak semua orang memiliki kepercayaan tinggi terhadap hal-hal mistis
termasuk hantu. Namun mau percaya atau tidak, di dunia ini memang ada
lokasi-lokasi yang dianggap menyeramkan.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a>Lokasi-lokasi yang tersebar di seluruh dunia ini
memiliki alasan masing-masing kenapa disebut demikian. Entah karena
kejadian menyeramkan, kejadian tragis, atau kejadian misterius yang
pernah terjadi.<br />
<br />
Penasaran apa saja? Berikut 10 lokasi di dunia yang dianggap paling menyeramkan karena berhantu.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">10. Actun Tunichil Muknal Belize, Ameri</span></b><b><span style="font-size: medium;">ka Tengah</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggBJbMj0mNGPgkLa-GSb5NjbsAVMej03Rs8Wmn2azH8671mS4zp8x6k1E5fdpdpHcWekawdKxp7reIZnVZ6jRbCFwdqqL3dX9RqjnD24R1LW3zYPOaw9GtwYqWTxxAnFe-2lcKWQNXiDZW/s1600/atm-actun-tunichil.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggBJbMj0mNGPgkLa-GSb5NjbsAVMej03Rs8Wmn2azH8671mS4zp8x6k1E5fdpdpHcWekawdKxp7reIZnVZ6jRbCFwdqqL3dX9RqjnD24R1LW3zYPOaw9GtwYqWTxxAnFe-2lcKWQNXiDZW/s1600/atm-actun-tunichil.jpg" /></a><br />
<br />
Actun Tunichil Muknal (Gua Makam Batu) adalah situs arkeologi bangsa
Maya yang penting di kawasan Belize. Ditemukan di tahun 1989, situs ini
menjadi jendela pengetahuan ke kebudayaan kuno Maya.<br />
<br />
Ada sebuah ruangan di mana diyakini menjadi ruang pengorbanan manusia
karena ada bukti kerangka-kerangka yang tertinggal, dan sebagian besar
adalah anak-anak. Kerangka itu diyakini menjadi tumbal untuk dewa hujan
bangsa Maya. Tidak ada bukti kekerasan yang terjadi di sisa kerangka
itu.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">9. Pemakaman Tua Yahudi Praha, Republik Ceko</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk74nvylkhkNQRBbfo2_KLZiwg6wqaT1dzgn1SjKxxcNxLx_WCSHb-D7XIE-rI3UE8ixDMQWdwe0Ky9E1vq_5uhP3WJjWEh_ziHqoHrLllDaOKkjtGYAJC8kfiy35-aoumSNo66QrP42Bk/s1600/98208.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk74nvylkhkNQRBbfo2_KLZiwg6wqaT1dzgn1SjKxxcNxLx_WCSHb-D7XIE-rI3UE8ixDMQWdwe0Ky9E1vq_5uhP3WJjWEh_ziHqoHrLllDaOKkjtGYAJC8kfiy35-aoumSNo66QrP42Bk/s1600/98208.jpg" /></a><br />
<br />
Di Praha, mereka membangun sebuah pemakaman di abad ke-15 di atas
pemakaman. Sampai saat ini, ada sekitar 11 kuburan yang ditumpuk satu
sama lain.<br />
<br />
Ada sekitar 12.000 batu nisan di pemakaman tua ini. Dengan 100.000 mayat
diperkirakan terkubur di bawah tanah. Kuburan ini awalnya digunakan
para era 1439-1787 ketika orang Yahudi dari Praha tidak diizinkan
menguburkan mayat di luar kawasannya. Sehingga kini pemakaman tua ini
bak kumpulan ranjau mayat raksasa.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">8. Kota Hantu Fengdu, China</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRmcHbX7kL7BVLBYOOUSJ9AAj46JwbOvLETgy8I0bqlM0Xxq8wHZLMlXYmFkArRh-a6O17eoXTmz6lor6KZgDgBlmiOCvH3-eFzCacq7-O-QLYdqcsPrdZszKyAvr1O1-O5P0FWar2nQjb/s1600/98193_v1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRmcHbX7kL7BVLBYOOUSJ9AAj46JwbOvLETgy8I0bqlM0Xxq8wHZLMlXYmFkArRh-a6O17eoXTmz6lor6KZgDgBlmiOCvH3-eFzCacq7-O-QLYdqcsPrdZszKyAvr1O1-O5P0FWar2nQjb/s1600/98193_v1.jpg" /></a><br />
<br />
Kota tua Fengdu, China ini memang dijuluki kota berhantu karena legenda
yang berusia 2.000 tahun begitu dipercayai terjadi di sana. Masyarakat
China percaya bahwa Fengdu adalah lokasi yang menghubungkan duniawi dan
akhirat, mereka menyebutnya sebagai neraka China.<br />
<br />
Dengan kuil-kuil suci dan ornamen khas China, pemakaman Taoist semakin
membuat yakin bahwa lokasi ini memang menjadi tempat penyiksaan bagi
arwah yang bersikap buruk di dunia.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">7. Taman Takakonuma Greenland, Jepang</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0f9lwz_Z-ESnfKQWLU-VRPIyfuppxx9Nmcl8azaortpEdWgEMyMUHwmbm-1TBZP15zoL63OL3ZIpGlhoFB7QKZiWIaOGXzUYRQT9kVKWEH-mObV_twGc_N6Php6hLKFVQ-JzdbInAxLTr/s1600/98847.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="393" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0f9lwz_Z-ESnfKQWLU-VRPIyfuppxx9Nmcl8azaortpEdWgEMyMUHwmbm-1TBZP15zoL63OL3ZIpGlhoFB7QKZiWIaOGXzUYRQT9kVKWEH-mObV_twGc_N6Php6hLKFVQ-JzdbInAxLTr/s400/98847.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
Taman bermain Takakonuma dibuka di Hobara, Jepang pada tahun 1973. Dua
tahun kemudian, lokasi ini ditutup dengan alasan penjualan yang melemah.
Namun sumber lokal meyakini adalah karena lokasi ini terpaksa ditutup
lantaran serangkaian insiden yang menyebabkan kematian terjadi.<br />
<br />
Taman ini kembali dibuka di tahun 1986, namun setelah 13 tahun
beroperasi, taman itu kembali ditutup total. Hanya berjarak beberapa
kilo dari lokasi nuklir Fukushima, lokasi ini sangat menyeramkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">6. Kota Hantu Prypiat, Ukraina</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0KZlNRmd8d9rDMFu3i4z1fJUTxuG_0vMyf0o90CYa1EYsEWzmDPq4ophKiqngs_Pqt3T8jhpF5uUU8M-8bzYX9749UjCBX073MpXOXwGC6djl72tIJrSH8VE9UI93JIwe0zCmXTROBWSY/s1600/Prypiat-Ukraine_City-ruins_5127.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0KZlNRmd8d9rDMFu3i4z1fJUTxuG_0vMyf0o90CYa1EYsEWzmDPq4ophKiqngs_Pqt3T8jhpF5uUU8M-8bzYX9749UjCBX073MpXOXwGC6djl72tIJrSH8VE9UI93JIwe0zCmXTROBWSY/s1600/Prypiat-Ukraine_City-ruins_5127.jpg" /></a><br />
<br />
Prypiat adalah kota di mana pekerja dan ilmuwan untuk proyek Nuklir
Chernobyl tinggal. Dibangun di tahun 1970-an, Prypiat dihuni 50 ribu
orang. Namun karena masalah reaktor nuklir Chernobyl di tahun 1986,
membuat seluruh penduduk di kota ini harus dipindahkan.<br />
<br />
Semenjak itu, Prypiat langsung menjadi kota mati. Dengan berbagai
fasilitas, seperti mobil dan wahana permainan yang ditinggal, tanpa
adanya manusia di sana.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">5. Resort San Zhi, Taiwan</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUbsoqM3cqeQOjCaV-1rIWvJmfVu9uvi9i3ZGU9waHubxXw20NHtWOIFNjs36T404EpVhVo7mBVBbxNpTIdB_Gdeg4fe6KSLKAbBT0_JSbTy2tyPNmWin9kXgs9aNSw93cTh2QLUlJuGNC/s1600/4911.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUbsoqM3cqeQOjCaV-1rIWvJmfVu9uvi9i3ZGU9waHubxXw20NHtWOIFNjs36T404EpVhVo7mBVBbxNpTIdB_Gdeg4fe6KSLKAbBT0_JSbTy2tyPNmWin9kXgs9aNSw93cTh2QLUlJuGNC/s1600/4911.jpg" /></a><br />
<br />
Resort eksklusif San Zhi di Taiwan harusnya menjadi tujuan untuk melepas
kebosanan bagi kaum jutawan di sana. Dibangun pada tahun 1980-an, namun
resort ini langsung ditutup karena serangkaian insiden misterius yang
terjadi.<br />
<br />
Tidak ada informasi lengkap mengenai korban yang meninggal sampai saat
ini. Resort San Zhi kini menjadi lokasi misterius yang paling rahasia
dan menyeramkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">4. Pemakaman Sedlec, Republik Ceko</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdE2z6QCG8dLXIVs9A0BcWZcEueiu5k26eH4tSppI_2EaT_9t0LcpW_G_GMtIBvevR5KL7JQ3ec1pRf2j0I8ZNzEdUY-xOtKTXJx-jPpfbXmjqg9oWsRncPg_HTkjbXiN-kkOfC7BGsr5/s1600/sedlec-ossuary-bone-bell+%281%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdE2z6QCG8dLXIVs9A0BcWZcEueiu5k26eH4tSppI_2EaT_9t0LcpW_G_GMtIBvevR5KL7JQ3ec1pRf2j0I8ZNzEdUY-xOtKTXJx-jPpfbXmjqg9oWsRncPg_HTkjbXiN-kkOfC7BGsr5/s1600/sedlec-ossuary-bone-bell+%281%29.jpg" /></a><br />
<br />
Jika Aokigahara adalah surga untuk orang bunuh diri, maka pemakaman tua
Sedlec di Ceko adalah surga untuk orang meninggal. Permintaan banyak
orang untuk bisa dimakamkan di tempat itu semakin meningkat.<br />
<br />
Sampai saat ini, pemakaman Sedlec adalah sebuah kapel yang dihiasi
dengan puluhan ribu tulang manusia. Dengan gaya mengerikan, gundukan
besar sisa pemakaman manusia memenuhi sudut kapel.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">3. Rumah Misterius Winchester, Inggris</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1UECBQGTK2sNSXc900F6speN7u8BI7zLqGnnhnLRVHn5T3sI-cW4HI3F52bV9Vu2eC13BCYMNiECfLbcJCqi2wceybRqKiadNd3rdkiriUh4c_E6fJdzpZoH113WxK4-s1IMOX8tKrsC/s1600/winchester-mystery-house.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1UECBQGTK2sNSXc900F6speN7u8BI7zLqGnnhnLRVHn5T3sI-cW4HI3F52bV9Vu2eC13BCYMNiECfLbcJCqi2wceybRqKiadNd3rdkiriUh4c_E6fJdzpZoH113WxK4-s1IMOX8tKrsC/s1600/winchester-mystery-house.jpg" /></a><br />
<br />
Pewaris tahta keluarga Winchester, Sarah Winchester membangun rumah
berukuran besar dengan 160 kamar ini di akhir abad ke-19. Sarah
membangun rumah ini karena kesedihan atas kematian suami dan anak
perempuannya.<br />
<br />
Namun Sarah dihantui oleh arwah penasaran yang merupakan korban senapan
Winchester. Pembangunan rumah ini juga ditujukan agar dirinya tidak
diganggu oleh arwah itu. Namun saat ini rumah Winchester justru dipenuhi
oleh jaring laba-laba dan ruangan sesat yang berliku. Berani datang ke
sana?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">2. Jembatan Overtoun, Skotlandia</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhayBSEomKQle363c4pHlQArZqA7KMrA1gw3qEEs9VJcqd17uJreu1GkrdFi9YOVnsYaX5lpNMymF52Qds-BOSL0UHAMbsu9_rDKPAhM7ubywmmy-4ntJG35ZgfBc4BDlb0U4QV-_1Ypf-Y/s1600/tumblr_mb2qlnytVc1qbjkms.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhayBSEomKQle363c4pHlQArZqA7KMrA1gw3qEEs9VJcqd17uJreu1GkrdFi9YOVnsYaX5lpNMymF52Qds-BOSL0UHAMbsu9_rDKPAhM7ubywmmy-4ntJG35ZgfBc4BDlb0U4QV-_1Ypf-Y/s1600/tumblr_mb2qlnytVc1qbjkms.jpg" /></a><br />
<br />
Terletak di pedesaan kecil yang indah di kawasan Milton, Skotlandia,
jembatan Overtoun. Dengan alasan tak masuk akal, ratusan anjing
melakukan bunuh diri dengan melompati jembatan itu semenjak era tahun
1960-an.<br />
<br />
Konstruksi indah jembatan Overtoun membuat banyak orang berpikir bahwa
iblis penunggu lokasi itu begitu haus akan darah makhluk hidup.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">1. Hutan Aokigahara, Jepang</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjur7b1dUtHxoYNSqMeV8xwc3AcbBsx2XhwQk4t9O-zFHBZ2u95fdxNFggFpz8QrM3GYI6eEFE83WDXF_2iWMqwuweuyoqSZBFmMlhiwoAFK-enMVkjTz9r3UO3zzr1lnrQfUCKvpXEi6aK/s1600/v.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjur7b1dUtHxoYNSqMeV8xwc3AcbBsx2XhwQk4t9O-zFHBZ2u95fdxNFggFpz8QrM3GYI6eEFE83WDXF_2iWMqwuweuyoqSZBFmMlhiwoAFK-enMVkjTz9r3UO3zzr1lnrQfUCKvpXEi6aK/s1600/v.jpg" /></a><br />
<br />
Hutan Aokigahara yang terletak di kaki gunung Fuji, Jepang ini memang
sangat menyeramkan. Lebih dari 500 orang yang melakukan aksi bunuh diri
di hutan ini semenjak tahun 1950-an. Suasana hutan yang dipenuhi
pepohonan rimbun, hawa dingin di kaki gunung, sudah pasti membuat
siapapun berpikir panjang memasuki kawasan Aokigahara.<br />
</div>
<br />Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-58553290304372707292013-02-11T20:01:00.003+08:002013-02-11T20:01:32.312+08:0025 Fakta tentang Hantu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nIs29ttnKNBi_wQD0kx34gQ78NIzLWUzXq6EDQ0Iz4eH6tO5NwXa8jpgxHw3JCjkP9wzthyBGRHZf7BG9_vYE9Zoy8Iy7jo6q8skmO7eyWDnvIQtdfkQnPecX6AwuhGsjJvwzIWHuJ_E/s1600/hqdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nIs29ttnKNBi_wQD0kx34gQ78NIzLWUzXq6EDQ0Iz4eH6tO5NwXa8jpgxHw3JCjkP9wzthyBGRHZf7BG9_vYE9Zoy8Iy7jo6q8skmO7eyWDnvIQtdfkQnPecX6AwuhGsjJvwzIWHuJ_E/s320/hqdefault.jpg" width="320" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahu pocong kan? Takut pada pocong?
Sama saya juga takut. Daripada kita ngebahas pocong dari segi keseramannya,
mending kita ngebahas pocong itu dari segi kelucuannya.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a><span style="color: red;">Serius?</span><br />
<br />
Ane serius. Sesuatu yang seram itu sebenarnya otak kita saja yang
mengasosiasikannya. Kalau kita asosiasikan suatu hal yang seram jadi hal yang
lucu juga bisa.<br />
<br />
Okey deh, langsung saja, inilah beberapa fakta tentang pocong. Cekidot.<br />
<br />
<b>1.</b> Pocong itu imut karena satu-satunya hantu yang pake simpul
dikepalanya kayak permen ajah….<br />
<br />
<b>2. </b>Pocong nggak bisa ngupil karena idungnya disumpel kapas. Dan
tangannya diiket.<br />
<br />
<b>3. </b>Pocong benci sama hujan dan becek….. karena pocong bisa terpeleset<br />
<br />
<b>4. </b>Pocong pemanjat yang baik, Pocong bisa lompat keatas genteng dalam ½
detik. Apalagi kalo ada pak haji lewat.<br />
<br />
<b>5. </b>Kalo mau pup pocong amat sangat ribet……<br />
<br />
<b>6.</b> Pocong juga takut ama wajahnya sendiri (asosial)<br />
<br />
<b>7. </b>Pocong nggak bisa suit dan nggak bakal menang suit……<br />
<br />
<b>8.</b> Pocong nggak bakal pernah menang lawan kuntilanak karena tangannya
diiket.<br />
<br />
<b>9. </b>Pocong pake sendal apa sepatu ya…….????<br />
<br />
<b>10. </b>Ada banyak pocong, tapi setiap pocong akan menengok jika
dipanggil, “Cong!” Membuat kerancuan jika ada di dekat bencong<br />
<br />
<b>11. </b>Pocong suka lupa kalau mereka sudah bukan manusia, sehingga
mereka suka berada dekat manusia. Akibatnya: ngagetin<br />
<br />
<b>12. </b>Pocong termasuk sebangsa amfibi, bisa hidup di dua alam<br />
<br />
<b>13. </b>Pocong termasuk mahluk herbivora, hanya memakan berbagai rupa
bunga-bungaan dan getah bernama kemenyan<br />
<br />
<b>14.</b> Nama latin pocong adalah Homo Gentayanganus<br />
<br />
<b>15.</b> Pocong bisa membuat sebuah Taksi memiliki akselerasi 120 km/jam
dalam waktu 5 detik<br />
<br />
<b>16.</b> Tali pocong perawan/perjaka bisa membuat orang jatuh cinta<br />
<br />
<b>17. </b>Pocong bisa digunakan sebagai pengganti guling untuk menemani
malam-malammu yang dingin.<br />
<br />
<b>18.</b> Pocong bisa sapu bersih piala balap karung 17an agustus di semua
RT/RW seantero ibukota<br />
<b><br />
19. </b>Pocong bisa membubarkan 1 kompi tentara hanya dengan mengucapkan..
“Haii..”<br />
<br />
<b>20. </b>Pocong betisnya juga jadi kekar gara2 lompat terus<br />
<br />
<b>21. </b>Saat di supermarket pocong kebingungan ngedorong trolley.<br />
<br />
<b>22. </b>Pocong nggak bisa ikut Indonesian Idol karena megang mic aja
gak bisa.<br />
<br />
<b>23. </b>Pocong (juga setan lainnya) cuma keluar malam hari, itu
biasanya gara-gara malu sama mukanya sendiri.<br />
<br />
<b>24. </b>Film paling horor buat pocong adalah Ayat-Ayat Cinta.<br />
<br />
<b>25. </b>Pocong paling gak enak kalo flu, hidung ingusan, tapi tangan
diiket. Gak bisa ngelap. Jadinya ya gitu deh. Belepotan</span></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-40747947929297683812013-02-11T19:56:00.005+08:002013-02-11T19:56:54.901+08:00Pengalaman Bertemu dengan Hantu <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhm7lxBTw8dcwPfR3zTTD7in5y0FJQ50wxv_gdDLfuPLL9j1Xxy7oJ8c4qgJ5WBn6GQ_dt_kNpEo9IejPG_HJofiLTWfFGrh2FGEXJZoe8118epaRmn_QMf6KgJjSsKfyKFrEFAwGrNPOq/s1600/ringwraith.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhm7lxBTw8dcwPfR3zTTD7in5y0FJQ50wxv_gdDLfuPLL9j1Xxy7oJ8c4qgJ5WBn6GQ_dt_kNpEo9IejPG_HJofiLTWfFGrh2FGEXJZoe8118epaRmn_QMf6KgJjSsKfyKFrEFAwGrNPOq/s320/ringwraith.jpg" width="320" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melihat tayangan tivi yang senang
menampilkan hantu, meski tak bermutu; jadi ingat pengalamanku dengan mahluk
yang satu ini. Boleh percaya boleh tidak, terserah Anda saja.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a>Perkenalanku dengan hantu pertama kali ketika aku masih
balita. Ketika masih kecil aku sering nginap di rumah kakekku di desa. Waktu
kecil aku agak bandel dan sering rewel. Kalau lagi rewel aku susah banget
dikendalikan. Suatu malam aku rewel, sudah diapa-apain tetap saja rewel. Lalu
simbah membawaku ke luar rumah yang gelap. Rumah kakekku dibuat dari papan dan
bilik bambu. Waktu itu belum ada listrik di desa, lampu hanya pake lampu teplok
atau lampu tempel saja.<br />
<br />
Maklum di desa, suasana sepi dan banyak suara binatangnya. Kakek menakut-nakuti
aku dengan mengatakan:<br />
<br />
“Tuh..dengar ada suara rijal….!!!”, kata Simbah.<br />
<br />
“Apa itu rijal?” tanyaku dengan perasaan takut dan penasaran.<br />
<br />
Kemudian kami diam, Simbah menunjuk pada suara binatang yang terdengar nyaring:
“ngreekkk…..ngreekkkk……ngreekkk……”. Suaranya riuh sekali.<br />
<br />
“Rijal itu setan yang suka sama anak yang rewel terus”, jelas Simbah.<br />
<br />
Aku merasa takut dan lama-lama menjadi tenang. Setelah aku tenang aku di bawa
masuk. Sejak itu kalau aku rewel, Simbah selalu menakuti-nakuti aku dengan
rijal.<br />
<br />
Waktu aku kecil bukan anak yang penakut, tapi juga bukan anak yang sangat
pemberani. Wajar-wajar saja. Aku berani berangkat mengaji ke rumah Bu Nyai
lewat gang sempit dan gelap. Gang itu lebarnya cuma 1,5 m, di salah satu
sisanya tembok setinggi 3 meter dan di sisi lainnya tanaman teh-tehan (tanaman
yang biasa digunakan untuk pagar) dengan tinggi 2 meter. Aku juga sering main
petak umpet atau ‘patangan’ (semacam permainan perang-perangan dengan sasaran
kaki atau kepala lawan untuk dipegang dengan tangan). Aku sering sembunyi di
tempat-tempat gelap dan sepi. Sejauh ini aku belum pernah ketemu hantu atau
setan. Memang kadang-kadang ada yang menakut-nakuti kami, terutama ketika lewat
di tempat-tempat gelap dan katanya angker, lalu ada yang teriak: ”
…………Seeeetaaaaaan……!!!!!!!” dan kami pun lari tunggang langgang. Meskipun
begitu tak pernah sekalipun kami benar-benar bertemu dengan setan.<br />
<br />
Ketika menjelang SMP aku berjualan rokok di warung gerobak kecil di pinggir
jalan. Waktu itu masih sepi dan hanya ada warungku saja, sendirian lagi. Kiri
kanan jalan masih banyak pohon besar. Ada pohon 4 pohon jati yang besar-besar
dan beberapa pohon mahoni/asem, warungku terletak di bawah salah satu pohon
jati itu. Karena masih sekolah aku biasa menjaga warung sampai jam 9 malam.
Biasanya menjelang jam 9 aku sudah dijemput untuk pulang. Ada dua jalan pulang
menuju ke rumah yang jaraknya tidak lebih dari 150 meter. Alternatif pertama
lewat jalan raya, jalannya terang dan ramai. Alternatif ke dua , lewat jalan
setapak menurun di pinggir kali. Kemudian lewat dam (semacam bendungan kecil)
‘Kali Bening’ yang letaknya tepat di belakang rumahku, lalu naik lewat tangga
menuju rumah. Jalan ini gelap dan banyak pohon-pohon dan tanaman perdu lainnya.
Jalan setapak ini lebih dekat daripada jalan alternatif pertama. Di dekat DAM
ada pohon waru cukup besar dan di bawahnya ada bilik kecil tempat orang buang
hajat.<br />
<br />
Sebenarnya aku takut lewat jalan itu, karena gelap dan takut ketemu setan. Kata
orang dam kali bening itu sangat angker sekali. Suatu ketika aku capek banget
dan pingin cepat-cepat pulang ke rumah. Jalan paling cepat adalah lewat jalan
setapak itu. Aku nekat ingin lewat jalan itu. Penjemputku bilang, ”Ngak
takut…coba kalau berani akan aku beri hadiah”, katanya menantangku.<br />
<br />
Aku merasa tertantang dan nekat lewat jalan itu. Aku berjalan pelan-pelan,
ketika akan lewat dam hatiku mulai dag-dig-dug. Dari kejauhan aku lihat ada
orang yang lagi jongkok di pinggir dam sambil merokok. Biasanya kalau sudah
malam orang akan buang hajat langsung di sungai tidak di dalam bilik. Asik… ada
teman pikirku….. Ketika semakin dekat bulu kudukku mulai merinding. Orang itu
agak aneh, kok besar sekali. Rasanya tidak ada orang yang sebesar itu. Rokoknya
besar juga, terlihat dari bara dan bayangan asapnya yang mengepul tebal. Aku
tetap memberanikan diri untuk terus berjalan. Ketika jarakku semakin dekat aku
tetap tidak bisa mengenali orang itu, padahal aku hampir kenal semua orang di
kampung ini. Aku agak ragu-ragu apakah itu orang atau bayangan tumbuhan yang
memang banyak tumbuh di sekitar dam. Di bawah pohon waru itu memang suasananya
gelap. Rasa takutku menjadi memuncak, tanpa pikir panjang aku berbalik arah dan
lari kembali ke warung. Penjemputku heran dan geli melihat aku lari ketakutan.
Dia tertawa terbahak-bahak.<br />
<br />
Tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi pengalaman dengan hantu sampai aku
dewasa. Sampai ketika aku KKN di Pagentan, Banjar negara.<br />
<br />
Waktu itu aku nginap di rumah pak camat. Kami ngobrol sampai larut malam dan
hanya tinggal aku dan Pak Camat saja di larut malam itu. Lalu Pak Camat
menceritakan hal-hal mistis, termasuk pusaka-pusaka yang dia miliki. Dia
menunjukkan padaku salah satu pusakanya yang berbentuk keris. Pak Camat mau
menunjukkan padaku bahwa keris itu ada isinya.<br />
<br />
Cara membukanya seperti ritual khusus. Pertama dia tempelkan gangang keris ke
keningnya sambil komat-kamit membaca mantera. Tidak terdengar jelas apa yang
diucapkkannya. Lalu denga perlahan dan hati-hati keris mulai ditarik dari
sarungnya. Cara mengeluarkannya dengan penuh hormat dan khidmat. Sekali lagi
ujung keris di letakkan ke kening. Lalu sarungnya diletakkan di atas meja kaca.
Lalu dia menaruh ujung keris di sisi sarungnya. Tegak lurus ke atas. Setelah
membenarkan posisi dan menstabilkannya, keris itu mulai di lepas
perlahan-lahan. Aneh bin ajaib, keris itu bisa berdiri tegak dengan ujung
runcing menempel di atas meja kaca. Aku takjub sekali. Dengan rasa penasaran
aku lihat, kalau-kalau ada rekayasa. Dan memang nyata, ngak ada rekayasa sama
sekali. Ini salah satu tanda kalau keris ada ‘Isinya’. Dengan wajah yang masih
keheranan aku manggut-manggut saja.<br />
<br />
Sampai di sini aku belum pernah ketemu dengan hantu-hantu menakutkan seperti
yang dilayar kaca.<br />
<br />
Pengalaman lainnya adalah ketika di awal pernikahanku. Aku tinggal di Bogor di
sebuah rumah kontrakan kecil dengan satu kamar tidur. Aku tinggal di bagian
rumah paling ujung, paling belakang dan paling kecil. Dulu rumah ini kolam,
lalu ditutup dan dibangun rumah di atasnya. Masih disisakan sebuah sumur yang
ditutup atasnya, letaknya persis di emperan rumah kami. Di sebelah kanan rumah
masih disisakan sepetak kecil kolam yang masih ada ikannya. Kolamnya cuma
berukuran 1,5 x 2 m. Di Bogor hampir setiap hari hujan, dan kalau hujan
biasanya listrik di daerah kami mati. Waktu itu hujan cukup deras menjelang
magrib. Seperti yang diduga listrik mati. Istriku sedang hamil muda, hamilnya
Royan anak pertama kami. Karena hujan dan gelap aku sholat di rumah, apalagi
istriku takut di tinggal sendirian dalam kondisi gelap dan hujan begini.
Seperti biasa selesai sholat aku dzikir rutin pagi dan sore. Aku baca dengan
suara agak keras.<br />
<br />
Selesai membaca dzikir, ada yang aneh. Tiba-tiba tercium bau menyengat seperti
ada yang kebakar. Istriku teriak, “ada yang kebakar, Bi” katanya. Aku pikir ada
yang kongsleting, aku segera ambil senter dan mencari sumber bau itu. Aku cek
seluruh ruangan tetapi tidak ada yang kebakar. Sama sekali tidak ada yang
kebakar.<br />
<br />
Kami mulai agak curiga. Bau itu seperti rambut atau tanduk yang dibakar.
Menyengat sekali baunya dan sumbernya dekat sekali. Ini bukan bau biasa. Segera
aku ke kamar dan mendatangi istriku. Lalu aku membaca beberapa surat yang aku
hafal dengan suara keras. Lama-kelamaan bau itu menghilang.<br />
<br />
Kadang-kadang aku mengisi pengajian di salah satu sekolah tinggi pertanian di
kotaku. Pengajiannya seminggu sekali dan bertempat di mushola kecil di sekolah
itu. Gedung sekolah ini sudah cukup kuno, sepertinya dibangun sejak jaman
Belanda atau di awal-awal kemerdekaan negeri ini. Ini terlihat dari kontruksi
bangunan dan bentuk kusen jendela dan pintu. Mushola itu letakknya di bagian
belakang dan tempatnya agak tinggi. Entah tidak diberi lampu atau memang
lampunya mati, jalan menuju mushola itu gelap sekali. Demikian pula di bagian
luar mushola, suasana remang-remang karena cuma ada satu lampu 15 watt di luar.<br />
<br />
Suatu hari aku mengisi kajian dengan tema surga dan neraka. Seperti biasa
peserta yang hadir mendengarkan dengan tenang. Saya perhatikan ada satu anak
yang memperhatikan dengan penuh seksama, terlihat dari caranya memadangku dan
posisi duduknya. Tiba-tiba anak itu seperti mengantuk dan terjatuh.
Teman-temannya segera menolongnya. Saya bertanya, “ Kenapa Dia?”<br />
<br />
“Dia agak sakit, Ustad”, jawab salah satu temannya.<br />
<br />
Kemudian saya mencoba memeriksanya, anak itu seperti pingsan atau tertidur.
Menurut keterangan temannya, memang dia sering begini. Kadang-kadang tiba-tiba
jatuh dan tidak sadarkan diri seperti kesurupan.<br />
<br />
“Hah…kesurupan, massa….????!!!!!”, sahut saya seraya tidak percaya. Saya belum
pernah berhadapan ‘head to head’ dengan jin seperti ini. Tetapi saya coba
mengatasi ‘gangguan jin’ ini berdasarkan keterangan dari ustad-ustad yang
pernah aku ikuti. Saya duduk di sisi atas kepalanya, kemudian aku mencoba
membaca beberapa ayat. Tiba-tiba anak itu mulai meronta tetapi tidak bisa
bergerak karena teman-temannya memegangi tangan dan kakinya. Dia meronta
semakin keras. Lalu tiba-tiba dia berbicara dengan logat dan suara aneh.
Suaranya seperti suara perempuan dan berbicara dengan bahasa jawa. Saya tinggal
di tanah Sunda, jadi aneh banget kalau ada jin bicara pakai bahasa Jawa.
Untungnya saya orang Jawa, jadi ngerti dan bisa berkomunikasi dengan jin itu.<br />
<br />
Sedikit aku berbicara dengan dia, bertanya siapa dia, dan memintanya untuk
keluar dari tubuh anak itu. Jin itu mau keluar tetapi dengan minta syarat,
yaitu minta minum. Aku tidak mau memenuhi persyaratannya. Lalu dia minta
dibacakan surat tertentu karena dia suka aku membacanya. Aku tetap tidak mau
dan aku meneruskan dengan membaca ayat dan surat yang lain. Dia terus
meronta-rota. Setelah beberapa lama dia mulai lemah dan dia mengancam akan
memanggil kakaknya.<br />
<br />
Tiba-tiba anak itu mengejang, sampai badannya melengkung. Lalu dia terjatuh
dengan keras. Anehnya setelah terjatuh suaranya berubah menjadi seperti suara
laki-laki. Suaranya berat dan barguman tidak jelas. Aku tetap membaca ayat-ayat
yang aku hafal. Anak itu terus meronta-ronta dan akhirnya tersadar setelah
berlangsung kira-kira satu sampai dua jam.<br />
<br />
Rupanya kasus ini tidak sekali terjadi. Paling tidak setelah peristiwa itu
sudah tiga kali dia mengalami kesurupan ketika mengikuti pengajian yang aku
lakukan. Kata teman-temannya, kalau dengan pembicara lain dia biasa-biasa saja.
Aku mencoba mendekati anak itu dan mencoba mengorek keterangan tentang awal
mulanya dia bisa kesurupan. Kapan-kapan aku ceritakan, insya Allah.<br />
<br />
Pengalaman berikutnya ketika aku pindah rumah. Aku pindah ke rumah yang agak
besar, tidak jauh dari rumah kontrakanku yang lama. Aku pindah kontrakan karena
istriku sedang hamil anak kedua, Ibrahim, dan kami perlu kamar satu lagi.
Ibrahim lahir ketika kami tinggal di rumah itu. Suatu hari aku pulang larut
malam selesai acara pengujian rutin. Kira-kira jam 1 –an aku sampai rumah.
Ketika aku masuk rumah, tiba-tiba Ibrahim yang waktu itu masih berumur beberapa
bulan menangis. Umminya berusaha menenangkannya dengan memberinya ASI. Biasanya
setelah diberi ASI, Ibrahim menjadi tenang dan tidur kembali. Anehnya, kali ini
tidak. Justru menangisnya semakin menjadi-jadi. Segala cara aku coba untuk
menenangkannya, tetapi tidak bisa juga. Ada yang sedikit janggal waktu itu. Aku
dengar banyak sekali anjing menggonggong di belakang rumah. Kebetulan di
belakang rumah kami ada kebon kosong yang dipisahkan dengan tembok batas. Suara
anjing itu keras dan dekat sekali.<br />
<br />
Aku merasa ada sesuatu yang menganggu Ibrahim. Sesuatu yang tidak biasa. Lalu
aku gendong Ibrahim, tapi kali ini aku tidak bernyanyi untuk menenangkannya.
Aku membaca beberapa surat Al Qur’an yang aku hafal. Ibrahim berangsur-angsur
tenang dan kembali tertidur. Dan suara anjing itu menghilang.<br />
<br />
Berikutnya ketika aku pindah ke rumah kontrakan berikutnya. Rumah ini jauh
lebih besar dari rumah sebelumnya. Luas rumahnya saja 125 m2 dan lahanya 535
m2. Di belakang rumah itu ada kebun kosong dengan alang-alang setinggi 2 m.
Tidak pernah dirawat. Hari pertama kami pindah tidak ada apa-apa.<br />
<br />
Waktu itu aku sedang asik-asiknya menulis buku komputer. Aku biasa tidur sampai
larut malam. Malam itu istriku bangun dan mengatakan kalau dia mendengar ada
suara perempuan menangis di sisi kanan rumah. Aku coba dengarkan. Memang
sayup-sayup terdengar suara perempuan menangis. Aku coba perhatikan dengan
lebih seksama dari mana asal suara itu. Malam berikutnya terdengar lagi suara
itu. Kadang-kadang tidak terdengar, tetapi kadang-kadang terdengar jelas
sekali. Kami jadi khawatir kalau terjadi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga),
karena penasaran aku coba keluar rumah dan mencari sumber suara itu. Suara itu
seperti bersumber di salah satu pojok halaman rumah kami sebelah kanan. Ada
sisa tonggak pohon jambu biji yang sudah ditebang. Cukup besar ukuran tonggak
pohon jambu itu. Di sebelahnya lagi rumah tetangga kami. Aku ragu-ragu, apakah
suara itu berasal dari rumah sebelah atau dari sekitar tonggak pohon itu.<br />
<br />
Sama sekali tidak ada perasaan apa-apa padaku. Tidak pernah terbesit sama
sekali di pikiranku bahwa itu suara hantu atau setan. Waktu aku keluar rumah
pun aku keluar dengan tenang. Dan tidak ada sesuatu pun yang berbentuk
menyeramkan, seperti hantu atau setan. Aku mencoba mencar informasi ke
tetangga, kira-kira suara siapa itu. Tetapi tetangga-tetanggaku tidak ada yang
menanggapinya, bahkan jawabannya pun tidak jelas. Suara tangisan itu
kadang-kadang terdengar sampai beberapa lama, sampai akhirnya menghilang
sendiri. Entah berapa lama, saya juga lupa.<br />
<br />
Beberapa bulan atau setahun kemudian ada seorang tetangga yang bercerita kalau
tempat itu dulu seram sekali. Terutama di bekas batang pohon jambu di sudut
kanan rumah yang ukuranya cukup besar. Dulu sering terdengar ada orang yang
menangis, katanya. Nah..lho…..berarti apa dong suara tangisan yang aku dengar
setahun yang lalu…..?????<br />
<br />
Beberapa tahun kemudian aku pindah rumah lagi. Kali ini di rumah sendiri yang
aku kredit. Uang mukanya berasal dari royalty buku-bukuku. Rumahnya memang
tidak sebesar rumah sebelumnya. Aku tinggal di sebuah perumahan kecil di
pingiran kota bogor. Kecil tetapi nyaman. Beberapa minggu setelah pindah aku
mendengar suara perempuan minta tolong. Kali ini bukan malam-malam, tetapi
menjelang subuh. Saya biasanya sudah bangun sebelum sholat subuh di masjid.
Suaranya sayup-sayup seperti perempuan yang sedang kesakitan dan minta tolong
ke ibunya. Aku coba cari dari mana suara itu. Sepertinya dari rumah belakang.
Karena penasaran aku mencoba naik tangga dan melihat ke belakang rumah. Nihil,
tidak ada apa-apa.<br />
<br />
Itu secuil pengalamanku dengan mahluk yang katanya halus. Sangat berbeda dengan
yang dilihat di tivi-tivi. Ngak ada hantu pocong atau wewe gombel, apalagi
kuntilanak atau apalagi suster ngesot. Tidak ada wajah seram yang menakutkan.
Aku percaya bahwa selain manusia, Allah menciptakan juga mahluk lainnya. Mereka
melihat kita, tetapi kita tidak melihat mereka.<br />
<br />
Setan atau iblis atau jin adalah salah satu mahluk Allah yang harus kita yakini
keberadaanya. Allah sendiri menjelaskan kalau setan itu akan selalu mengoda
manusia. Mengodanya bukan dengan menakut-nakuti manusia seperti dengan
kenampakan berupa pocong, wewe gombel, sundel bolong, gendruwo, kuntilanak,
atau kawan-kawannya yang lain. Setan justru mengoda manusia dengan hal-hal yang
disenangi biar mereka mau tergoda dengan rayuan setan. Masak merayu dengan
wajah seram. Kalau sudah tergoda kita akan melakukan perbuatan-perbuatan
setanis, melanggar aturan Tuhan, atau perbuatan-perbuatan kriminal lainnya.</span></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-54402802984657836272013-02-05T20:41:00.000+08:002013-02-05T20:41:06.886+08:00Lima Hantu Paling Konyol di Dunia <div>
</div>
<div>
<img alt="http://permiasathens.files.wordpress.com/2007/11/hantu.jpg" height="420" src="http://permiasathens.files.wordpress.com/2007/11/hantu.jpg" width="640" /></div>
<div>
</div>
<div>
Cerita hantu selalu berawal dari dongeng kebudayaan daerah. Cerita hantu
di suatu daerah atau negeri akan berbeda dengan cerita hantu di daerah
atau negeri lainnya. Contohnya di negeri kita sendiri, khususnya daerah
Sunda, ada kolong wewe atau kalong awewe (kelelawar wanita). Cerita
hantu kolong wewe dimunculkan untuk menakuti anak kecil agar tidak
keluar selepas maghrib. Berikut hajingfai merangkum lima cerita hantu di
dunia yang serupa dengan kasus kolong wewe tersebut dan “mungkin belum
pernah Anda dengar sebelumnya.”</div>
<div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a></div>
<div>
</div>
<div>
<b><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">1. Hantu Tetek</span></b></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBivPbO2oZFgOXdZF0MREJ8xD5Dmac78oHjxm_F-dRaOD9F7Ytz6xV46cwhI58tA4vrgsqgkk1_nvElnWJbsqqlJUIgQ9eXG3ljcTSP781wzvCxfLPTY3dKFik6kPHNaK3KJyOsic7lGE/s1600/gambar-hantu-tetek-pontianak-seram-takut-blog-gamba-gambo-nenen.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBivPbO2oZFgOXdZF0MREJ8xD5Dmac78oHjxm_F-dRaOD9F7Ytz6xV46cwhI58tA4vrgsqgkk1_nvElnWJbsqqlJUIgQ9eXG3ljcTSP781wzvCxfLPTY3dKFik6kPHNaK3KJyOsic7lGE/s1600/gambar-hantu-tetek-pontianak-seram-takut-blog-gamba-gambo-nenen.jpg" /></div>
<div>
</div>
<div>
Masyarakat Indonesia pasti asing dengan nama Hantu yang satu ini. Ya,
memang mitos hantu ini hanya popular di Malaysia. Dari namanya juga
pasti Anda sudah bisa menebak bagian seram mana yang menonjol dari hantu
ini dan apa penyebab mitos hantu ini muncul.</div>
<div>
</div>
<div>
Seperti yang bisa Anda duga, hantu wanita ini memiliki payudara besar
yang digunakan untuk menyiksa korban-korbannya dan mencekik korban
tersebut sampai mati. Konon, payudara Hantu Tetek tersebut terletak di
punggung bukan di depan. Ada banyak versi tentang bagaimana cerita hantu
ini muncul. Beberapa orang percaya bahwa hantu ini sebenarnya adalah
penyihir dari Bali. Terbayang bagaimana bila Anda bertemu dengan satu
sosok yang memiliki payudara sangat besar yang terletak di punggung?
Mungkin akan lebih sulit mengejar korban apabila payudaranya terletak di
depan. :D</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<b><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">2. Shirime</span></b></div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SDibjbTkuVLgeTZCDVDhM9k8mdkFrbk4TAhp7v2NcU4eRLeqXUDg0_4o65To0gFuA4qX9kmMn86rGggfznZ5TUcFiESbNWMQqEx6fZDDKwof5kCgOMzoyzLZLKmm_AHXHTiId9ixAKQ/s1600/Shirime.+The+Shirime+is+a+legit+Japanese+ghost.+The+story+goes_ef4094_3410955.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SDibjbTkuVLgeTZCDVDhM9k8mdkFrbk4TAhp7v2NcU4eRLeqXUDg0_4o65To0gFuA4qX9kmMn86rGggfznZ5TUcFiESbNWMQqEx6fZDDKwof5kCgOMzoyzLZLKmm_AHXHTiId9ixAKQ/s1600/Shirime.+The+Shirime+is+a+legit+Japanese+ghost.+The+story+goes_ef4094_3410955.jpg" /></a></div>
</div>
<div>
Apabila di Malaysia ada hantu yang bersenjatakan payudara, di Jepang
kita temui hantu yang ke’seraman’nya terletak di anus. Orang Jepang
menyebutnya Shirime. Shirime alias “mata pantat” adalah sosok yōkai aneh
dengan satu mata yang terletak di anusnya. Konon, ceritanya berawal
dari seorang Samurai sedang berjalan di malam hari di jalan Kyōto, lalu
ia pun mendengar seseorang memanggilnya dan menyuruhnya untuk menunggu.
“Siapa disana?!” Samurai tersebut bertanya dengan gugup. Dan ketika
melihat sekeliling, ia menemukan seorang pria sedang membuka bajunya dan
menonjolkan pantat bulatnya ke petualan tersebut. Sebuah mata raksasa
gilang-cemerlang kemudian terbuka membelalak di tempat dimana seharusnya
tempat buang air besar berada. Konyolnya, kenapa seorang Samurai yang
terkenal kuat dan sigap dan selalu menyandang pedang di sampingnya tidak
lantas menancap mata tersebut karena kaget. Bisa saja, kan? Memang
konyol. Eit<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">,</a> tapi
tunggu dulu. Apakah hantu ini seram atau lucu?</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="color: #cc0000; font-size: medium;"><b>3. Tuyul</b></span></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="http://sergapntt.files.wordpress.com/2012/02/tuyul-1.jpg" height="238" src="http://sergapntt.files.wordpress.com/2012/02/tuyul-1.jpg" width="320" /></div>
<div>
</div>
<div>
Sekarang kita beralih ke negeri sendiri. Memang banyak sosok hantu di
Indonesia, namun kami hanya akan membahas satu saja dari mereka, yaitu
tuyul atau toyol. Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau
Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan
kepala gundul. Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia
untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul,
Anda cukup pasang yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya
menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya.</div>
<div>
</div>
<div>
Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau
bayi yang mati ketika lahir. </div>
<div>
Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar
bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada
tengah malam, dsb.). Menurut saya, tidak harus selalu yuyu untuk
menangkal tuyul. Mainan apa pun yang disukai anak kecil pasti disukai
tuyul juga. Benar, kan? Lagipula<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">,</a> uang yang dicuri tuyul disimpan di mana? Toh,
mereka gak bawa kantong.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<b><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">4<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20">.</a> Anak Keledai Tak Berkepala</span></b></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="http://www.clusterflock.org/headless_donkey.jpg" src="http://www.clusterflock.org/headless_donkey.jpg" /><img alt="http://www.clusterflock.org/headless_donkey.jpg" src="http://www.clusterflock.org/headless_donkey.jpg" /></div>
<div>
</div>
<div>
Setelah melihat hantu-hantu di Asia, mari sekarang kita tengok cerita
hantu di Barat, khususnya Brazil. Di sana ada hantu anak keledai tak
berkepala atau bahasa Inggrisnya yaitu Headless Mule. Konon, anak
keledai ini adalah hantu dari seorang wanita yang telah dikutuk oleh
Dewa atas dosa-dosanya (dikatakan telah melakukan perbuatan zina dengan
seorang pendeta di dalam gereja) dan dikutuk menjadi seekor keledai tak
berkepala yang menyemburkan api, berlari-lari mengelilingi daerah
pedesaan dari Kamis senja sampai Jumat dini hari. Mitos ini memiliki
beberapa variasi terkait dosa yang mengubah wanita terkutuk </div>
<div>
tersebut menjadi monster.</div>
<div>
</div>
<div>
Konon katanya untuk melepaskan kutukan tersebut, hantu tersebut harus
ditusuk atau kekangannya harus dicabut kemudian wanita tersebut harus
menikahi pria yang mencabut kutukan tersebut. Hmmm<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">…</a>ingin punya pasangan
hidup yang cantik dan sudah bertobat? Hadapi dulu Headless Mule yang
menyemburkan Api. :D</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<b><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">5. Hantu Ayam
dari Highgate</span></b></div>
<div>
</div>
<div>
<img alt="http://i.crackedcdn.com/phpimages/article/3/5/4/34354.jpg?v=1" src="http://i.crackedcdn.com/phpimages/article/3/5/4/34354.jpg?v=1" /></div>
<div>
</div>
<div>
Bagaimana dengan cerita hantu di Inggris. Lahirnya cerita hantu ayam ini
tergolong unik. Hantu Ayam dari kota Highgate benar-benar menjadi salah
satu hantu teraneh. Hantu Ayam Beku! Bukan lelucon. Ceritanya berasal
pada awal April 1626, selama musim semi yang dingin, Sir Francis Bacon
sedang berkeliling di Alun-alun bernama Pond Square dengan menggunakan
delman, dengan temannya Dr. Witherbone. Mereka sedang membahas cara-cara
lain untuk mengawetkan makanan selain metode pengasinan. Mungkin karena
pada hari itu begitu dingin, sehingga Bacon menyarankan untuk
menggunakan metode pendinginan. Dr. Witherbone menertawai gagasan yang
tidak masuk akal tersebut. Kemudian Bacon memutuskan untuk menguji
teorinya. Ada beberapa perkebunan di Highhate dimana ayam dapat dibeli
dengan mudah. Sehingga setelah dibeli, dibunuh dan dibersihkan, Backon
membungkusnya dengan salju dan memasukkannya ke dalam karung besar
dengan lebih banyak salju lagi di sekelilingnya. Ayam beku pertama di
dunia.</div>
<div>
</div>
<div>
Apakah eksperimen tersebut berhasil atau tidak, namun Bacon yang malang
tidak pernah mengetahuinya. Pasalnya, ia menderita demam akibat
berlari-lari kesana kemari di bawah hujan salju dan menyebabkan radang
paru-paru. Tanggal 9 April 1626, Backon meninggal dan dikubur di St.
Michael’s Church, St. Albans.</div>
<div>
</div>
<div>
Namun, bukan hantu Sir Francis yang gentayangan, tapi hantu ayam
Highgatelah yang mengganggu masyarakat. Dan, selama 300 tahun hantu ayam
tersebut berkeliaran di tempat dimana Bacon bereksperimen. Banyak orang
yang menyaksikan hantu ayam ini sejak sesaat setelah kematian Bacon
sampai Perang Dunia II. Dan, terakhir hantu ayam tersebut terlihat
adalah sekitar tahun 1970an.</div>
<div>
Hmmmm…terbayang
oleh Anda? Lucu atau Seram?</div>
<div>
</div>
<div>
Memang terasa cerita-cerita hantu di Barat tidak seseram cerita hantu
lokal. Mungkin karena memang metode membuat jera seseorang tidak perlu
menggunakan mitos hantu. Masih banyak cerita-cerita hantu di luar sana
yang mungkin belum kita ketahui. Silahkan isi komentar di bawah ini
apabila Anda punya cerita hantu menarik atau konyol lainnya. (**)</div>
<div>
</div>
<br />
<div style="color: red;">
<a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/04/5-cerita-hantu-paling-konyol-di-dunia.html#ixzz2Ic7y0SE1" target="_blank">sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-11493574615925678972013-01-21T20:58:00.001+08:002013-01-21T20:58:13.317+08:0013 Spesifikasi Hantu Dari Daerah Jawa <div class="separator" style="clear: both; color: red; text-align: center;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">1. Gendruwo</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQBL4kAu2_tLXazcBgW3JhJvWUOpnQuB6mZOmkjX5zqSa1b7JUnoDTH79-rnf5x7Lo4xPX7hlhFe5I_hTdcu1xhMXxnq1Wo5rbaufrwf7G1cIwxd4ULgGi8vOzC7gtzoTCVzFd-_vC8JY/s1600/genderuwo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQBL4kAu2_tLXazcBgW3JhJvWUOpnQuB6mZOmkjX5zqSa1b7JUnoDTH79-rnf5x7Lo4xPX7hlhFe5I_hTdcu1xhMXxnq1Wo5rbaufrwf7G1cIwxd4ULgGi8vOzC7gtzoTCVzFd-_vC8JY/s320/genderuwo.jpg" width="226" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu yg suka tinggal di pohon-pohon besar atau gedung-gedung tua,
soalnya kalau di apartemen bisa jadi ia tkut ditagih bayarannya. Ia
berupa sosok hitam besar, tidak banyak bergerak. Kalau di pohon ia suka
bergelantungan di dahan, atau duduk di bawah pohon. Baunya sangat khas
menusuk hidung, serupa kalau kita mencium bau teman kita yang tidak
mandi beberapa hari, tapi gendruwo (jenis hantu yang lain lagi) baunya
beberapa lipat dari itu. Ia tidak suka mengganggu orang, kecuali
menampakkan diri dengan sosok besarnya. Apa bedanya, si Ntu?</div>
<div style="color: red;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a><br />
</div>
<div style="color: red;">
<span style="font-size: medium;"><b>2. Sundel Bolong</b></span></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBiF5_gNzdCwTYFbPX8u0IJMODQb0FceciS359xGsejIy_GSJJE_Zgu62-lUFjJpPuAm6VtL2WO8dj0nRX_dWo-Vwui4sd8v8cLVsTXS6feRPICorhNdROMAfHtDw5spAV_QzMSNZHY5k/s1600/sundel+bolong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBiF5_gNzdCwTYFbPX8u0IJMODQb0FceciS359xGsejIy_GSJJE_Zgu62-lUFjJpPuAm6VtL2WO8dj0nRX_dWo-Vwui4sd8v8cLVsTXS6feRPICorhNdROMAfHtDw5spAV_QzMSNZHY5k/s320/sundel+bolong.jpg" width="226" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Sundel, bahasa Jawa yang artinya WTS/PSK, bolong artinya lobang. Jenis
kelamin hantu ini, dipastikan perempuan, kecuali kelainan sexual atau
Anda sendiri tak percaya dan ingin membuktikannya langsung. Itu, mah,
terserah. Sundel bolong berupa sosok wanita yang punggungnya berlobang.
Jika kita berhadapan, baunya sangat wangi, tapi kalau beliau berbalik
badan, akan menebarkan bau busuk dan amis. Ia suka berkeliling di
tempat-tempat ramai, mungkin karena dulunya berhobby dugem. Suka
membujuk para pria berhidung belang untuk berhubungan sex. Konon, ia
adalah bekas tandhak, ledhek, penari, atau WTS yang mati secara
mengenaskan, akibat disia-siakan laki-laki hidung belang itu juga.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">3. Jerangkong, Thethekan</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Gw1NylWanicb5kG-9N0rXcoU0PnxG7de0Qx8ix9iWmfZj1InlJYkvj3UDTyjpC-PGXXSBhZiKm9VjLd0xVT6Tce0YfYPp8ZWEt9B3VB5JEQ86_vFhKLzBRi-M3cG8qfH_IU09pSknYE/s1600/movie_creature-20080517-011-rita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Gw1NylWanicb5kG-9N0rXcoU0PnxG7de0Qx8ix9iWmfZj1InlJYkvj3UDTyjpC-PGXXSBhZiKm9VjLd0xVT6Tce0YfYPp8ZWEt9B3VB5JEQ86_vFhKLzBRi-M3cG8qfH_IU09pSknYE/s320/movie_creature-20080517-011-rita.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu yang berupa kerangka manusia. Ia suka berkeliling dari kampung ke
kampung, mungkin beliau dulunya petugas ronda. Kemunculannya antara jam
01 s/d 02 malam. Ia disebut thethekan karena kalau berjalan mengeluarkan
bunyi "thek, thek, thek,...", yang ditimbulkan dari benturan rahang
atas dan rahang bawah. Jika mendengar bunyi ini, perhatikan baik-baik,
hantu atau penjual bakmi godog atau mungkin mie thek-thek. Sementara
disebut jerangkong, sangat suka mengganggu orang, terutama anak-anak
kecil. Kenapa? Karena sesama hantu tentu dilarang saling mengganggu.
Konon, anak yang sempat mendengar atau melihat jerangkong ini, akan
menangis sepanjang malam. Mungkin juga, bukan hanya anak kecil, sampeyan
saja yang penakut, pasti memilih tidak bertemu dengannya. Mending
ketemu Dewi Persikk atau Brad Pitt, ya nbgak, ya nggak?</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">4. Ndhas Glundhung, Ndhas Cumplung</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ff_2AAbWA6COvMTSU1AaLNsUeW290tNti8U7wJ_c6PPGLaNaL44uJawEJxo6Y5xSgSU-6xz5GPnkyStCvahshW17kM56GfP5sXLGtwRss7AYIi-0YDK9GC28To6Zq2BAreewWbCIgfk/s1600/hantul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ff_2AAbWA6COvMTSU1AaLNsUeW290tNti8U7wJ_c6PPGLaNaL44uJawEJxo6Y5xSgSU-6xz5GPnkyStCvahshW17kM56GfP5sXLGtwRss7AYIi-0YDK9GC28To6Zq2BAreewWbCIgfk/s1600/hantul.jpg" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu berupa kepala manusia. Ia sangat suka menganggu dan mengejutkan
orang dengan cara meng'gelundung' secara tiba-tiba di depan banyak
orang. Mungkin, ini termasuk hantub yang snob, exhibishionist dan narsis
sejati. Konon, ia adalah kepala para orang-orang yang mati dengan cara
disembelih. Ndhas Glundhung kononi banyak muncul di tempat-tempat bekas
pembantaian pada jaman pengganyangan PKI (Partai Komunis Indonesia) 1965
dan setelahnya.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">5. Memedi Usus</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfhr5F-c98whkr6TMae8l127egeXL_vtmDBwnQrC5uS62icwlpOsYzwoH48SEZy5vUqe7GqC-K0FUf0tIqk4YTbo0p4eFrAx5ERkTNHs8J33pc71QDEv5QdY7EO9cyfgYmX5BDo26qIEk/s1600/palasik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfhr5F-c98whkr6TMae8l127egeXL_vtmDBwnQrC5uS62icwlpOsYzwoH48SEZy5vUqe7GqC-K0FUf0tIqk4YTbo0p4eFrAx5ERkTNHs8J33pc71QDEv5QdY7EO9cyfgYmX5BDo26qIEk/s320/palasik.jpg" width="225" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Berupa bentangan usus manusia, yang akan melilit kaki orang yang sedang
melintas di jalan. Ia biasanya melintang di jalan untuk menunggu mangsa.
Orang yang kebetulan terlilit oleh Memedi Usus, selain karena memang
kakinya terlilit, terasa berat dan kesulitan utk berjalan atau berlari.
Ya iyalah,...</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">6. Pocongan</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihSPPdbg3MNZjxhgEZo6Bi6LnhjAKTDiTuWiTPRv4EdXCYR-jDzI6XZ3DlDA3JPfdHwfETxneUdnRpUkWqRG69bnhayB2kuB0odm8kCmypo5KMbZeGOtf3g50Vo7Lew2QLr4IpspKobWk/s1600/5182801841_37516127cd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihSPPdbg3MNZjxhgEZo6Bi6LnhjAKTDiTuWiTPRv4EdXCYR-jDzI6XZ3DlDA3JPfdHwfETxneUdnRpUkWqRG69bnhayB2kuB0odm8kCmypo5KMbZeGOtf3g50Vo7Lew2QLr4IpspKobWk/s320/5182801841_37516127cd.jpg" width="226" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Berupa sosok yang berpakaian orang mati (berkain kafan alias pocong
itu). Cara berjalannya meloncat-loncat, tak perlu ditegaskan kenapa,
karena sampeyan sendiri kalau kakinya diikat apa bisa melangkah dengan
normal? Beliaunya tinggal di kuburan seseorang, yang konon semasa
hidupnya bergelimang dengan dosa; Misalnya rentenir, pemelihara thuyul
atau perewangan. Dan ia tidak rela atas kematiannya. Ia sukanya
menggantung di pohon, bersandar, atau rebahan di tepi jalan (kalau di
tengah jalan, bisa jadi beliau jiper juga ketabrak sopir yang ngawur),
mengejar orang yang ketakutan (karena kalau mengejar orang yang berani,
bisa jadi dianya takut. Conain deh, jika berani). Perkembangan baru,
pocongan juga makhluk yang suka nongol di film atau sinetron, utamanya
made in Indonesia. Meskipun cara berjalannya meloncat, tapi bisa
melampaui orang yang lari kencang.Jika Anda tak percaya soal ini, bisa
diadakan lomba adu cepat antara atlet pelari kita dengan mereka.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">7. Oyot Nimang</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjobfRg1aesquaX_XjYhBSShQssw-U-U_j71reGRwH0ZNvAIfVB3VyfnxjDV1AWD5tKIStHILtqJB7uB4zE-Md5sPrdc-Rtg7eY-NGi-SHCzJdkpP4g2_x9FsL4BQg0rD6mHZ5Z-9EPPRc/s1600/akar-nimang-dobel+%281%29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjobfRg1aesquaX_XjYhBSShQssw-U-U_j71reGRwH0ZNvAIfVB3VyfnxjDV1AWD5tKIStHILtqJB7uB4zE-Md5sPrdc-Rtg7eY-NGi-SHCzJdkpP4g2_x9FsL4BQg0rD6mHZ5Z-9EPPRc/s1600/akar-nimang-dobel+%281%29.jpg" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Suatu akar gaib yang bisa menghilangkan ingatan atau kesadaran
seseorang, yang tanpa sengaja menginjak atau melompatinya. Orang yang
kena pengaruh Oyot Nimang berjalannya akan terus berputar-putar di
tempat yang sama, tapi ia merasa berjalan ke tempat yang dituju. Kita,
manusia ini, mungkin juga bisa mempraktikkannya, dengan cara minum
minuman beralkohol tinggi, hingga kita teler berat bin mabuk</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">8. Kuburan Bajang</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx_xp0kwVxBQJ-edjwkiy9PYfPTEZEywvPvnqA2dr4o4Xv6F8LVl-e57SbN_CPK_PtxeXXy5pKcl81M_9adsU_tutZ0Zh30X6NeabPtcw1kRxu6AF0YlG2VPcSCzzPRqvjg0L9FvMZoH0/s1600/s.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx_xp0kwVxBQJ-edjwkiy9PYfPTEZEywvPvnqA2dr4o4Xv6F8LVl-e57SbN_CPK_PtxeXXy5pKcl81M_9adsU_tutZ0Zh30X6NeabPtcw1kRxu6AF0YlG2VPcSCzzPRqvjg0L9FvMZoH0/s320/s.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Tempat dipendamnya bayi hasil hubungan gelap, yang dikeluarkan secara
paksa, karena umurnya belum saatnya untuk dilahirkan. Pada malam-malam
tertentu, tempat tersebut mengeluarkan suara tangisan bayi yang
memilukan,....</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">9. Kemamang</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2IQ5EW49vLB1Dmr7LYNaRpj3OgpvWpHQDpJn9SwhTDzmmoD6Px67g0c2c4WEEzbp56wQZ_u6533ZnBctMEDL9msK5xOQRODGH0w1DfCDQGDLGNHRpbeEkSP9TlcGLdfDRsS2pizCe5Vo/s1600/Banaspati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2IQ5EW49vLB1Dmr7LYNaRpj3OgpvWpHQDpJn9SwhTDzmmoD6Px67g0c2c4WEEzbp56wQZ_u6533ZnBctMEDL9msK5xOQRODGH0w1DfCDQGDLGNHRpbeEkSP9TlcGLdfDRsS2pizCe5Vo/s1600/Banaspati.jpg" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Sosok hantu berambut api. Ia senang tinggal di tepi sungai sambil cari
ikan. Ikan yang didapat, sebelum dimakan, dimasaknya terlebih dahulu di
atas rambutnya. Hm, benar-benar hantu yang modern, karena tak berurusan
dengan listrik atau gas.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">10. Gerandhong</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuVprf9cwLVRpqzDOmY82RErwrci41HQ387WGR4ShyPFCfmPr5yHvR7EFLwZi7oQsnH2eEmxTkKByfdCkXVk3V_eSuhcePDR4pqrlSraU3F26aGRHPysnsR6RtxGbd7H4nf9zUQlvteD0/s1600/41385_100001695225817_4490410_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuVprf9cwLVRpqzDOmY82RErwrci41HQ387WGR4ShyPFCfmPr5yHvR7EFLwZi7oQsnH2eEmxTkKByfdCkXVk3V_eSuhcePDR4pqrlSraU3F26aGRHPysnsR6RtxGbd7H4nf9zUQlvteD0/s1600/41385_100001695225817_4490410_n.jpg" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu yang sangat ganas, bahkan bisa membinasakan. Ia berupa sosok yang
sangat menakutkan. Wajah dan matanya merah, taringnya panjang, kulitnya
abu-abu bersisik, rambutnya panjang dan kasar, rastamania man. Ia
bersifat nomaden, tapi ketika ia tinggal di desa tertentu, bisa
menggegerkan orang se-desa. Akhirnya tempat tersebut setiap malam akan
terasa mencekam, karena tidak ada seorang pun yang berani keluar rumah.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">11. Wewe Gombel</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwHo2k0wtuzJZuYiS_8h4bYzsOhUZQBa_jEn-LyCio6Q69ifMPVDuLz2vIfZEjA6OjfS-l_7m8BGAnolNLow-CHkYvMhAgoVfRFxTJYAdZ2mYV1hw78qE37mMG2eQ9Mf3fwD2_fNZmTsY/s1600/il_570xN.100098491.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwHo2k0wtuzJZuYiS_8h4bYzsOhUZQBa_jEn-LyCio6Q69ifMPVDuLz2vIfZEjA6OjfS-l_7m8BGAnolNLow-CHkYvMhAgoVfRFxTJYAdZ2mYV1hw78qE37mMG2eQ9Mf3fwD2_fNZmTsY/s320/il_570xN.100098491.jpg" width="283" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu berwujud sosok wanita yang sangat tua, dengan pakaian
compang-camping, dan (maaf) payudaranya menggelantung sampai menyentuh
tanah. Dia suka mengganggu anak-anak balita dengan cara mengajaknya ke
tempat-tempat yang sepi, kemudian anak tersebut di tinggal di tempat
itu. Atau kalau dia lagi suka, diajaknya keliling-keliling sampai
berhar-hari. Kalau sudah bosan ditinggalkan anak tersebut, entah di
tengah sawah, di hutan, di atas pohon, dan sebagainya.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">12. Kebleg</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwj-cyncXNYSiJUHBk9s9v_3ro7fVYae5G3pORmXoSCBza5plWBMBCH05WHxlE0ofyL0W-Quau8xy4dN0_moT8nKUhGN6Wt_4GPoKa54lfXapkKgt4fkIBoQNWylmPy6e0yuIOSX4j_NY/s1600/ghost_bat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwj-cyncXNYSiJUHBk9s9v_3ro7fVYae5G3pORmXoSCBza5plWBMBCH05WHxlE0ofyL0W-Quau8xy4dN0_moT8nKUhGN6Wt_4GPoKa54lfXapkKgt4fkIBoQNWylmPy6e0yuIOSX4j_NY/s320/ghost_bat.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Berupa kelelawar besar (wujudnya semacam kalong), sukanya mencuri beras
di pedaringan (Jawa), yaitu tempat menyimpan beras. Tapi, beliau ini
ternyata juga suka mencuri telur (bisa telur ayam atau bebek. Kalo telur
kerbau katanya dia ogah). Konon, ia adalah peliharaan seseorang.
Semacam tuyul, tapi beliau spesialisasinya beras dan telur. Wah,
jangan-jangan ada organisasinya pula.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">13. Thuyul</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZCeS7ey6YyeLNpyoY-56MKZMA7IROr3v178iPhD1hgGQEAaiD4T6i325O4zlzfMdukZ7rRMYB2dLfQgusm3MtnP6H06MszO3OnvWjcqbcFJkJFrz28s2Pg5o5N63oqR6BhO8tYn-h8GE/s1600/ih-tuyul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZCeS7ey6YyeLNpyoY-56MKZMA7IROr3v178iPhD1hgGQEAaiD4T6i325O4zlzfMdukZ7rRMYB2dLfQgusm3MtnP6H06MszO3OnvWjcqbcFJkJFrz28s2Pg5o5N63oqR6BhO8tYn-h8GE/s320/ih-tuyul.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Hantu ini mungkin paling dikenal, secara ia pernah muncul dalam sinetron
televisi kita, "Thuyul dan Mbak Yul". Ia peliharaan seseorang, bertugas
mencuri uang untuk disetorkan kepada pemeliharanya. Wujudnya berupa
sosok anak balita, tapi tidak bisa dibedakan antara yang laki-laki dan
perempuan. Lagian juga masih kecil, nanti ndak dikira Kak Seto
melanggaran pelanggaran HAM anak-anak. Oh ya, thuyul ini sukanya
bermain-main di tempat yang kotor dan becek.Mungkin takut kalau sakit
kulit, atau bisa juga takut pada Bu dan Pak Dokter.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
<b><span style="font-size: medium;">Tuyul & Memet</span></b></div>
<div style="color: red;">
</div>
<div style="color: red;">
Tuyul adalah mahluk ghaib dari golongan jin yang memiliki kemampuan
khusus, yaitu mencuri uang atau perhiasan. Anda berminta memilikinya,
sebagai piaraan?</div>
<div style="color: red;">
Spesies thuyul khusus yang ada di Desa Krucuk, Kabupaten Klaten (Jawa
Tengah), misalnya, memiliki keistimewaan tersebdiri. Tuyul ini sangat
kecil ukurannya. Kira-kira tingginya 5 cm - 6 cm. Tuyul ini dapat
dilihat oleh mata terbuka, dan dapat diajak bicara, tapi itu hanya dapat
berlaku bagi majikannya.</div>
<div style="color: red;">
</div>
<br style="color: red;" /><div style="color: red;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: red; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<a href="http://hajingfai.blogspot.com/2011/11/nama-nama-dan-spesifikasi-hantu-dari.html#ixzz2Ic9LQcmL" style="color: red;" target="_blank">sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-29225399723210268992013-01-21T20:53:00.001+08:002013-01-21T20:54:12.679+08:00Mengapa Orang Suka Cerita Hantu? Inilah Alasannya..... <div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Xg8oEUCUteft8s9ymOUvgHr_TMJVDdJczP8R-ZCTQK9-pputP_LouX0nR_USbqiwY9BfB-LLnQR8jzsJG6vKTyVe8sjLWoW5BQASobPJRdj-jy2s1bbTuEA_y8QgrTMKdhdCI_YfBYk/s400/hantu1.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Xg8oEUCUteft8s9ymOUvgHr_TMJVDdJczP8R-ZCTQK9-pputP_LouX0nR_USbqiwY9BfB-LLnQR8jzsJG6vKTyVe8sjLWoW5BQASobPJRdj-jy2s1bbTuEA_y8QgrTMKdhdCI_YfBYk/s400/hantu1.jpg" /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Alasan Orang Suka Cerita Hantu :
Meskipun menakutkan, film horror atau cerita hantu tetap menjadi
favorit bagi beberapa orang. Saat Hallowen, orang bahkan menikmati rasa
seram. <i><span class="Apple-style-span"> </span></i></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<b><i><span class="Apple-style-span">"Orang menonton film seram karena
mereka memang ingin merasa takut,"</span></i></b> kata Jeffrey
Goldstein, profesor psikologi organisasi dan sosial di University of
Utrecht di Belanda. <i><span class="Apple-style-span"> </span></i></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<b><i><span class="Apple-style-span">"Anda
memilih suatu media hiburan karena Anda berharap ini dapat mempengaruhi
Anda. Kenyataannya adalah orang yang mengonsumsi produk hiburan seperti
film horor mendapatkan efek besar. Inilah yang mereka cari,"</span></i></b>
kata Goldstein lagi.</div>
<a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/02/mengapa-orang-suka-cerita-hantu-inilah.html" name="more" style="color: black;"></a><br style="color: black;" />
<div style="color: black; text-align: justify;">
Ia menilai bahwa masyarakat memang menikmati rasa takut dan mencari
perasaan itu. Namun, pada dasarnya mereka tahu bahwa cerita tersebut
tidak benar-benar berbahaya,
ujar David Rudd, ilmuwan di University of Utah. Mereka mengerti risiko
sebenarnya dari aktivitas itu sangatlah sedikit sehingga kesadaran ini
menyebabkan mereka merasa gembira, bukan takut yang sebenarnya.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Karenanya, taman hiburan yang menyediakan rumah hantu selalu ramai
dikunjungi saat Hallowen. Kebanyakan orang dewasa dan remaja mampu
mengukur realitas dari tingkat ancaman aktual yang menakutkan.
Ini juga mempengaruhi tingkat perasaan keselamatan mereka. Contohnya,
saat menyadari bahwa menonton film horor tidak menimbulkan ancaman fisik
kecuali mimpi buruk, maka penonton akan merasa aman jika menikmati film
tersebut. Bahkan, bergembira.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Ketakutan sebenarnya, menurut Rudd, muncul dari tingkat ancaman yang
lebih besar daripada rasa aman. Pola pikir aman atau tidak ini
berdasarkan pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu, anak-anak jauh lebih
banyak merasa takut daripada remaja karena sedikit pengalaman mereka
untuk menyadari bahwa cerita seram itu tidak nyata.</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />
<a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/02/mengapa-orang-suka-cerita-hantu-inilah.html#ixzz2Ic8NiK8T" style="color: red;" target="_blank">sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-51344187010258978492013-01-21T20:47:00.004+08:002013-01-21T20:47:53.845+08:00Benda Dekat Kamu yang Biasanya Dihuni Hantu <div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Hantu identik dengan tempat kosong
dan angker. Mereka
sering disebut-sebut suka menghuni tempat seperti hutan, pohon, rumah
kosong, atau bangunan kosong. Tapi jangan salah, hantu juga senang
tinggal di benda</span><a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" style="font-family: inherit;" target="_blank">-</a><span style="font-family: inherit;">benda yang akrab dengan kita sehari-hari.
Benda-benda
tersebut adalah</span>…</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-weight: bold;"><br /></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #cc0000; font-family: inherit; font-size: medium;"><strong>1. Lukisan</strong></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><strong><br /></strong></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQW3m8hYLwgr_PHqa_Wx5zQmV5v8AWv5Urs_TFjXCph2x6_ENmvuvL7egELzNIH0AaWTaV3F16yMVoTVA0c4uyAb4g5DZI0yVUohwWeTEgEj5AhxOOPtDC8vATCfGu4AmE3qJutAzaaB4/s1600/16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQW3m8hYLwgr_PHqa_Wx5zQmV5v8AWv5Urs_TFjXCph2x6_ENmvuvL7egELzNIH0AaWTaV3F16yMVoTVA0c4uyAb4g5DZI0yVUohwWeTEgEj5AhxOOPtDC8vATCfGu4AmE3qJutAzaaB4/s320/16.jpg" width="264" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Benda yang dianggap beberapa orang
indah ini, sering juga dianggap
‘indah’ oleh hantu dan kemudian dijadikan tempat untuk dihuni. Khusus
lukisan-lukisan bergambar manusia, sering ada sejarah mistis di
baliknya. Banyak yang mengaku punya pengalaman seram dengan lukisan,
mulai dari lukisan yang bisa menangis, lukisan berpindah sendiri, sampai
lukisan yang matanya bisa melirik.</span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: left;">
<strong style="font-family: inherit;"><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">2. Foto</span></strong></div>
</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><strong><br /></strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"> <a href="http://nyunyu.com/wp-content/uploads/2012/05/objek2.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-23381" height="300" src="http://nyunyu.com/wp-content/uploads/2012/05/objek2-253x300.jpg" title="objek2" width="253" /></a></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak beda jauh seperti lukisan,
foto juga sering kali punya sejarah
dan kisah mistis di baliknya. Terutama pada saat pengambilannya. Ada
beberapa orang yang mengaku menjadi saksi kemistisan sebuah foto yang
dihuni oleh makhluk halus. Atau terkadang sisi kemistisannya baru
terlihat ketika akhirnya foto itu sudah dicetak, hiiii<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">…</a></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: left;">
<strong style="font-family: inherit;"><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">3. Cermin</span></strong></div>
</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><strong><br /></strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"> <a href="http://nyunyu.com/wp-content/uploads/2012/05/objek3.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-23382" height="216" src="http://nyunyu.com/wp-content/uploads/2012/05/objek3.jpg" title="objek3" width="294" /></a></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Jangan remehkan benda ini, selain
sering digunakan untuk bersolek dan
menata kerapihan diri, ternyata benda ini digadang-gadang bisa menjadi
gerbang antara dunia kita dengan dunia lain. Ada juga sumber yang
menyebutkan cermin menjadi gerbang tempat makhluk halus untuk ke dunia
nyata. Tidak disangka benda yang menghiasi kamar ini bisa sebegitu
mistisnya. Ketika kamu bercermin<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">,</a> coba periksa apa yang ada di belakang
kamu, mungkin dia sudah ada di sana.</span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: left;">
<strong style="font-family: inherit;"><span style="color: #cc0000; font-size: medium;">4. Boneka</span></strong></div>
</span><br />
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmC96PVabVFKZOmm2mNMBcooms3ALbElvK6nhZJLj_yk_JBaZvyt1mL8J_AJmVWOZnxSeB_lCHpdNImbG0YV-JF1ZCGj3zNvtFF9lpNGq2gUsj8JGcjF9t2uLQ2ApAR9d0qULXAnv7ODs/s1600/Boneka-hantu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmC96PVabVFKZOmm2mNMBcooms3ALbElvK6nhZJLj_yk_JBaZvyt1mL8J_AJmVWOZnxSeB_lCHpdNImbG0YV-JF1ZCGj3zNvtFF9lpNGq2gUsj8JGcjF9t2uLQ2ApAR9d0qULXAnv7ODs/s320/Boneka-hantu.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Benda lucu dan teman bermain
anak-anak ini juga punya banyak cerita
mistis. Karena wujudnya yang lebih mirip manusia, hantu juga jadi
terbiasa untuk menghuninya. Sudah tidak aneh jika mendengar sebuah
boneka bisa berpindah sendiri, sudah banyak yang mengalami itu. Dan jika
kamu mendengar suara tangisan di kamar kamu saat tengah malam, mungkin
saja itu dari boneka yang ada di sana.</span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Benda-benda yang ada di dekat kita,
ternyata nggak luput dari
perhatian makhluk halus. Mereka akan menghuni tempat yang menurut mereka
nyaman. Apa saja dari benda-benda tersebut yang ada di kamar kamu?
Jangan kaget jika kadang mereka ‘menyapa’ kamu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br style="color: red;" /><a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/05/benda-dekat-kamu-yang-biasanya-dihuni.html#ixzz2Ic6XYbvb" style="color: red;" target="_blank">sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-48370834376906152192013-01-21T20:43:00.000+08:002013-01-21T20:43:03.576+08:00Tanda-Tanda Rumah Dihuni Hantu <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3nunq5iIiHJtfTvdzciuO_1yaX1Zlkbz0cojN2-dK8hvdD0soz1mgKD4K_MSYWlLOTNC6Ut8ljYDedSksESL6GHyduLGjLwERJAd6oHRi7FnM3iUopJ93ywQpEMEG1-IfaJRDz3PWuZY/s1600/Rumah-Hantu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3nunq5iIiHJtfTvdzciuO_1yaX1Zlkbz0cojN2-dK8hvdD0soz1mgKD4K_MSYWlLOTNC6Ut8ljYDedSksESL6GHyduLGjLwERJAd6oHRi7FnM3iUopJ93ywQpEMEG1-IfaJRDz3PWuZY/s640/Rumah-Hantu.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Hantu, pasti anda sering mendengar kata yang satu ini. Hantu merupakan
makhluk halus yang tak bisa dilihat secara kasat mata oleh sembarangan
orang.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a><span style="background-color: white;">Pada umumnya,
hantu sangat senang berada di tempat-tempat sepi, kotor, lembap, atau
rumah kosong dan tidak terawat. Namun apa jadinya jika hantu tersebut
mampir dan diam di rumah anda? Di bawah ini ada beberapa tanda bahwa
rumah ada hantunya.</span><br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">1. Perasaan aneh. </span></b><br />
<br />
Anda merasakan perasaan yang aneh saat berada di rumah. Merasa tidak
tenang atau gelisah terus menerus. Atmosfer rumah anda terasa tebal atau
berat.<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">2. Sering terdengar suara-suara
aneh. </span></b><br />
<br />
Yang paling sering adalah suara ketukan-ketukan pada dinding rumah anda,
kadang juga dapat terdengar langkah orang berjalan,berlari atau bahkan
suara orang sedang mandi di kamar mandi.<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">3. Tercium bau-bauan. </span></b><br />
<br />
Biasanya bau bunga kuburan yang wangi, bau darah, bau busuk dan yang
paling klasik bau kentang (menandakan kehadiran sosok genderuwo). Hantu
yang mengganggu atau jahat biasanya kedatangannya disertai dengan bau
busuk seperti bangkai atau sejenisnya.<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">4. Benda bergerak sendiri. </span></b><br />
<br />
Seperti perabotan bergerak sendiri, bahkan yang parah anda mungkin saja
mengalami "gempa bumi lokal" yaitu perabotan bergoyang-goyang semua
padahal tidak ada goyangan pada lantai rumah layaknya gempa bumi.<br />
<br />
<b><span style="font-size: medium;">5. Binatang piaraan tampak gelisah. </span></b><br />
<br />
Anjing biasanya sering kali mampu merasakan kehadiran hantu. Anjing akan
menggonggong atau tiba-tiba meringkuk ketika muncul hantu yang tidak
ramah. Namun, jika hantu yang ramah menampakkan diri, maka anjing akan
mulai mengibas-ibaskan ekornya, lalu duduk dengan tenang seolah ada yang
membelai-belainya.<br />
<br />
<span style="font-size: medium;"><b>6. Penampakan.</b> </span><br />
<br />
Nah, yang ini paling menakutkan. Anda mungkin saja langsung ditemui oleh
hantu untuk memberi tahu bahwa mereka ada di sekitar anda. Hantu yang
paling sering muncul di negara kita antara lain kuntilanak,
genderuwo, nenek-nenek, kakek<a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" target="_blank">-</a>kakek, atau hantu kepala.<br />
<br />
Untuk mengusir hantu yang mengganggu rumah, banyak cara yang dilakukan
orang tergantung kepercayaannya. Namun yang terpenting tentunya kita
harus selalu yakin bahwa Allah akan selalu memberikan perlindungan
kepada kita. Menurut orang tua jaman dulu, ada cara efektif mengusir
hantu khususnya kuntilanak, yakni dengan menebar bubuk cabe merah kering
yang telah dijemur di sekeliling rumah atau di tempat biasanya hantu
itu muncul.<br />
<br />
Bisa juga dengan menaburkan garam, tapi yang dipakai bukan garam
beryodium. Garam ini dijual di pedagang bunga rampe, menyan, dan bahan
untuk sesajen. Namanya garam gosro atau garam kasar. Biasanya garam
gosro ini sering dipakai ritual, sehingga dijual di pedagang bunga 7
rupa.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /><a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/06/tanda-tanda-rumah-dihuni-hantu.html#ixzz2Ic5kqp6Q" style="color: red;" target="_blank">Sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-8311924179500856072013-01-21T20:19:00.003+08:002013-01-21T20:19:40.269+08:008 TEMPAT PALING ANEH & PENUH MISTERI <div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><span class="IL_AD" id="IL_AD10">1. Mount</span> Roraima, <span class="IL_AD" id="IL_AD3">Venezuela</span>, Brazil and Guyan</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b> </b></span><img alt="[imagetag]" border="0" src="http://listverse.files.wordpress.com/2009/12/1466112365_7cdd1036d8.jpg" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mount
Roraima adalah tempat luar biasa yang indah. Gunung batu ini berbentuk
unik karena seperti kap meja yang berada di awan. Tingginya 400 meter.
Satu satunya cara untuk mencapai puncak atap meja itu adalah dengan
memanjat jalur tangga yang memang sudah disediakan pemerintah Venezuela.
Cara lain yang tidak disarankan adalah yang biasa dilakukan para
pemanjat tebing. Di sana hujan nyaris turun setiap hari, menghanyutkan
tanaman tanaman menjalar yang berada di atas atap. Walhasil, atap gunung
itu menjadi unik, karena bersih dari apapun..alias seperti 'meja kosong'.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more"></a></span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
</div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>2. Guaíra Falls, Brazil-Paraguay <span class="IL_AD" id="IL_AD9">border</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" src="http://fizzyenergy.com/wp-content/uploads/2009/09/Gua%C3%ADra-falls.jpg" /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kebanyakan orang menganggap air terjun <span class="IL_AD" id="IL_AD6">Niagara</span>
adalah yang terbesar di dunia. Padahal Guaira Falls lah yang terbesar
di dunia dengan volume air terjun yang mencapai rata-rata 1.750.000
kubik per-detik. Bandingkan dengan <span class="IL_AD" id="IL_AD4">Niagara Falls</span>
yang hanya 70.000 kubik per-detik. Sumber Guaira Falls yang terletak
di perbatasasn Brasil-Paraguay, adalah sungai Parana. Tahun 1982, pada
air ternjun Guaira ini dibangun bendungan untuk pembangkit listrik
dengan nama Itaipu Dam yang sekarang menjadi bendungan terbesar kedua
penghasil listrik terbesar di dunia setelah Gorges Dam. Itaipu Dam
menyuplai 90 persen listrik ke Paraguay, dan 19 persen ke Brasil, juga Rio de Janeiro dan <span class="IL_AD" id="IL_AD5">Sao Paulo</span>.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>3. Iceberg B-15, Antartika</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="[imagetag]" border="0" src="http://webecoist.com/wp-content/uploads/2008/10/icebergs.jpg" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <br />Gunung
es B-15 adalah yang gunung es terbesar yang tercatat dalam sejarah.
Luasnya mencapai 3.100 km, membuatnya lebih besar dari Pulai Jamaika.
Gunung es raksasa ini terjadi karena patahan Ross Ice Shelf pada Maret
2000. Lalu pada tahun 2003, gunung es B-15 ini kembali terpecah menjadi
beberapa potong, salah satunya yang terbesar disebut B-15a hanyut ke
utara, akhirnya hancur ke dalam gletser pada 2005, menyisakan patahan
sepanjang 8 km. Hal ini membuat terjadi perubahan besar pada peta
Antartika dan menuntut harus direvisi (peta).</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebagian terhanyut ke sepanjang pantai akhirnya kandas. Pada 2006, angin topan di Alaska,
menyebbakan gelombang lautan yang melintas hingga 13.500 km selama 6
hari ke Antartika, dan memisahkan pecahan pecahan sisa menjadi semakin
banyak. Hampir satu dasawarsa berlalu, bagian-bagian gunung es itu
masih belum cair seluruhnya, bagian yang terbesar masih dianggap
sebagaii B-15a, dengan luas bidang mencapai 1.700 Km. Gambar di atas
merupakan gunung es yang disebut B-15a sesudah terhanyut ke dalam
Drygalski <span class="IL_AD" id="IL_AD8">Glacier</span> (terbawah), akhir nya memecah menjadi beberapa potong.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>4. Don Juan Pond, Antartika</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" src="http://www.americanchemistry.com/s_chlorine/docs/images/cacl2_don.jpg" /> </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tempat
manakah yang paling tinggi kandungan garamnya? Pasti orang akan
menyebut Laut Mati. Laut Mati memang terkenal di dunia karena kandungan
garamnya yang sangat tinggi. Berdasarkan penelitian, air laut kandungan
garam tinggi itu bisa menjadi terapi kesehatan. <span class="IL_AD" id="IL_AD2">Tak</span> heran kalau di sekitar Laut Mati banyak dibangun spa-spa untuk terapi, khususnya terapi kecantikan
dan kesehatan. Tapi ternyata Laut Mati bukanlah yang terasin di dunia.
Justru di Antartika lah, tepatnya Don Juan Pond,merupakan danau dengan
kandungan garam tertinggi di dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perbandingannya
jika disandingkan dengan laut pada umumnya, Don Juan Pond 18 kali
lebih asin daripada air laut biasa, jika dibandingkan dengan Laut Mati,
Don Juan Pond 8 kali lebih asin. Nah!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Lokasi
ini ditemukan oleh Lt Don Roe dan Lt John Hickey, pada tahun 1961,
saat keduanya melakukan penelitian di Antartika. Nama Don Juan Pond
juga diberi oleh kedua peneliti tentara ini, mungkin penggabungan nama
keduanya. Suhu di kolam itu-seperti umumnya di kawasan Antartika, cukup
rendah, dengan titik terendah bisa mencapai -30 drajat Celcius. Namun
tidak pernah sampai membeku seperti tempat lain di Antartika.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>5. Rotorua, New Zealand</b></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" src="http://www.wayfaring.info/wp-content/uploads/2007/04/bubbling-rotorua.jpg" /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rotorua adalah kota di tepi laut selatan danau dengan nama yang sama. Tepatnya di teluk Plenty, pulau utara dari <span class="IL_AD" id="IL_AD11">New Zealand</span>. Keunikan dari kawasan itu adalah banyaknya kolam-kolam sumber air panas, khususnya Pohutu Geyser di Whakarewarewa, dan <span class="IL_AD" id="IL_AD7">lumpur</span> lumpur mendidih. Kawasan itu menjadi unik dan menarik sehingga banyak dikunjungi wisatawan.</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>6. 83-42, Greenland</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" height="266" src="http://listverse.files.wordpress.com/2009/12/610x-10.jpg" width="400" /> </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Aneh
dan unik. Tapi 83-42 dipercaya merupakan satu-satunya bidang tanah
yang ada di bagian utara. Memang hanya 'secuil' ukurannya kira 35 m x
15 m dan tinggi 4 m. Kalau dilihat dari atas, ibarat hanya setitik
tanah yang dikelilingi pecahan pecahan es. Unik! Ketika kutub utara
tertutup oleh es, namun tanah ini tidak. Lihat gambar! Keunikan ini
sekaligus menumbangkan rekor sebelumnya yaknu ATOW 1996. Keunikan 83-42
ini ditemukan tahun 1998.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>7. Socotra, Republic of Yemen</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" height="293" src="http://listverse.files.wordpress.com/2009/12/socotra_island.jpg" width="400" /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Socotra
tempat paling aneh sekaligus paling unik di dunia. Nyaris semua yang
ada di sana terlihat aneh, mulai dari bentuk pohon maupun
lingkungannya, tak heran banyak yang menyebut Socotra yang berada di
Republik Yemen sebagai salah satu sarang alien di dunia. Tempatnya
sangat terisolir, iklim kering lain daripada yang lain. Keanehan ini
bisa jadi menyebabkan kehidupan tanaman maupun benda apapun di sana
tumbuh dengan aneh. Sebut saja tanaman terkenal seperti Dragon's Blood
Tree yang aneh, bentuknya sangat tidak umum, terlihat mirip paying.
Pohon ini memproduksi getah berwarna merah. Di sana juga ada binatang
binatang asli, seperti burung-burung, laba-laba dan binatang asli
lainnya. Belum lagi bebatuan juga karang, yang bentuknya tidak umum dan
hanya ada di pulau itu. Dengan segala keanehan isi pulau itu, tak
heran kalau Socotra, pulau yang berada di laut arab, masuk dalam
Warisan Peninggalan Dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><u><br /></u></b></span></div>
</div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>8. The Door To Hell, Turkmenistan</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" height="266" src="http://englishrussia.com/images/darvaz_door/8.jpg" width="400" /> </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="[imagetag]" border="0" height="300" src="http://www.jabulela.com/files/images/The_door_to_hell_6.jpg" width="400" /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tempat ini mungkin sudah semua tahu, minimal telah <span class="IL_AD" id="IL_AD12">membaca</span>
beritanya atau melihat gambar-gambarnya. Memang tak
heran karena fenomen alam di Turkmenistan ini terbilang unik. Orang
menyebutnya 'Pintu Neraka" karena di kawah selebar 70 meter itu keluar
api yang terus menerus sejak 35 tahun terakhir. Berawal dari tahun 1971
di mana geolog member kawasan itu untuk mencari tambang gas. Yang
terjadi kemudian adalah semburan api dari bawah yang terus menerus,
bahkan sempat menelan segala peralatan mereka. Para geolog ini tak ada
yang berani turun ke dalam kawah beracun itu. You can see it on Google Earth at 40°15′8″N 58°26′23″E.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />
<div style="color: red;">
<a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/02/8-tempat-paling-aneh-penuh-misteri.html#ixzz2I34qZ6q8" target="_blank">Sumber</a></div>
</div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6463002361637078602.post-59172966160642204802013-01-15T21:07:00.004+08:002013-01-15T21:07:35.664+08:00Cerita Misteri Makam Gantung di Blitar <div style="color: red;">
Mari kita sejenak jalan-jalan ke Jalan Melati, Blitar, Jawa Timur. Di
mana, kita akan mengulas sebuah cerita misteri yang penuh teka-teki
mengenai sebuah makam tua atau lebih dikenal dengan nama makam gantung
(dalam arti yang sebenarnya).<br />
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; color: red; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh67Sd5wF54rMtMpRIHCYSKrx8AQIkPL1Jcu0j-Dezr4yB7azYEOLE-0e_z-HND_oOKrhGfW4t5XL30Bk94LKyOUjayppotLWlZ6hqIWxk1mpFbG9dzVUgZ_2qRt7aZepuiRq9wWe4Tdv8/s1600/ilustrasi+makam+gantung+di+Blitar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh67Sd5wF54rMtMpRIHCYSKrx8AQIkPL1Jcu0j-Dezr4yB7azYEOLE-0e_z-HND_oOKrhGfW4t5XL30Bk94LKyOUjayppotLWlZ6hqIWxk1mpFbG9dzVUgZ_2qRt7aZepuiRq9wWe4Tdv8/s400/ilustrasi+makam+gantung+di+Blitar.jpg" width="276" /></a></div>
<span style="color: red;">
</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6463002361637078602" name="more" style="color: red;"></a><span style="background-color: white; color: red;"><br /></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span><span style="background-color: white; color: red;">Konon, makam gantung ini adalah
makam Eyang Joyodigo - seorang sufi yang menguasai ilmu langka: Aji
Pancasoka. Ilmu yang bisa menghidupkan kembali seseorang yang mati saat
jasadnya menyentuh tanah. Alasan itulah yang membuat makam Eyang
Joyodigo digantung. Walau demikian, jasadnya tidak digantung melainkan
dimasukkan ke dalam peti besi dengan empat penyangga.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Biran, kuncen makam gantung, menuturkan bahwa Eyang Joyodigo adalah
satu-satunya orang yang menguasai Aji Pancasoka. Dalam epos Ramayang
hanya satu orang yang memiliki Aji Pancasona yaitu Subali - saudara
kembar Sugriwo. Keduanya bangsa kera. Saking canggihnya mulut manis
Rahwana, Aji Pancasoka bisa dikuasainya.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Lalu bagaimana Eyang Joyodigo bisa menguasai Aji Pancasoka?</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiictjv_fA3mtJEBFDYSZc9pUx0z76Ek3pfXDlWDzW4KdHEKlRES7pCwShur5EYJUFMngVTnjYx94sqjloZMVNZokgjKJRCHqQd_eUWlAPFaiHnxnfD05pbO_w0NU_guBc7wa5V8_K_mdk/s1600/1CXDE.jpg" style="color: red; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiictjv_fA3mtJEBFDYSZc9pUx0z76Ek3pfXDlWDzW4KdHEKlRES7pCwShur5EYJUFMngVTnjYx94sqjloZMVNZokgjKJRCHqQd_eUWlAPFaiHnxnfD05pbO_w0NU_guBc7wa5V8_K_mdk/s320/1CXDE.jpg" width="171" /></a>
<br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Biran menuturkan kembali bahwa sosok Eyang Joyodigo gemar melakukan
tirakat dan laku prihatin. Pelbagai macam ilmu sudah dikuasainya.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Membicarakan Eyang Joyodigo tidak lepas juga dari sejarah. Karena dia
juga dekat dengan Pangeran Diponegoro. Berikut ini adalah lansiran dari
majalah </span><a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" style="color: red;" target="_blank">Misteri</a><span style="color: red;">:</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
"Dan pada tahun 1825, timbul perselisihan antara Belanda dengan
Pangeran Diponegoro. Penyebabnya, pihak keraton bagi Diponegoro, terlalu
merendahkan martabatnya. Keraton Yogyakarta, seakan-akan berdiri hanya
karena kemurahan hati Belanda.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Tak hanya itu, yang membuat darah Diponegoro mendidih. Saat itu,
kekuasaan raja-raja ditanah Jawa terus dipersempit. Ada lagi, kekuasaan
raja disamakan dengan kedudukan pengawai tinggi pemerintahan Kolonial.
Bahkan, pemerintah kolonial terlalu jauh mencampuri urusan keraton
dengan cara ikut campur dalam hal pergantian raja.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Lebih menyakitkan lagi bagi Diponegoro, pihak Belanda memungut pajak
jalan, ternak, rumah serta hasil bumi kepada rakyat jelata. Karena itu,
ketika kompeni membuat tanda tapal batas untuk jalan yang melewati
tanah leluhurnya, tanda tapal batas itu langsung dicabut.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Dengan begitu, api peperangan telah tersulut. Selama dalam masa
peperangan yang berlangsung lima tahun (1825-1830), salah satu pengikut
pangeran Diponegoro yang setia yakni, Joyodigo. Bersama Diponegoro,
Joyodigo terus melakukan perlawanan kepada Belanda.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Tak hanya sekali, tokoh sakti ini tertangkap dan dieksekusi mati
oleh Belanda. Namun, karena mempunyai Aji Pancasona, begitu jasadnya
dibuang oleh Belanda, Joyodigo hidup lagi tanpa sepengetahuan kompeni.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Hingga pada akhirnya, di tahun 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap
karena siasat licik pihak kompeni. Namun walau Pangeran Diponegoro telah
diasingkan ke Makasar setelah tertangkap, bukan berarti darah pejuang
Joyodigo padam.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Walau saat pecah perang Pangeran Diponegoro, usianya masih menginjak
sekitar 30-an. Ia terus melakukan perang gerilya bersama pengikut
Pangeran Diponegoro yang lain. Namun, karena saat itu wilayah Yogyakarta
terlalu banyak penjagaan oleh kompeni, Joyodigo memilih perang gerilya
menuju arah timur.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Singkat kata, dalam perjalanannya ke arah timur, setiap pos Belanda
yang lengah, pasti diserang. Hingga pada akhirnya, sampailah Joyodigyo
di wilayah Blitar. Di kota ini, tanpa sepengetahuan pihak penguasa
Blitar saat itu, Joyodigo terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Merasa wilayahnya aman dari pemerasan kompeni, kemudian Adipati
Blitar saat itu, mengirim pasukan telik sandi (intel) untuk mencari tahu
siapa sebenarnya yang telah membuat takut kompeni di wilayah Blitar.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Hingga pada akhirnya, telik sandi yang dikirim oleh sang Adipati, menemukan </span><a href="http://bit.ly/HbIZLb%20" style="color: red;" target="_blank">Joyodigo </a><span style="color: red;">di
sebuah hutan yang masuk Blitar Selatan. Atas perintah Adipati Blitar,
telik sandi mengundang Joyodigo untuk datang ke pendopo.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Namun permintaan utusan Adipati Blitar ini ditolak dengan halus.
Alasannya, Joyodigo saat itu, masih sibuk melatih laskar untuk mengusir
kompeni.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Karena tolakan halus dari Joyodigo ini, kemudian telik sandi
langsung pulang dan melapor kepada Adipati. Dua tahun kemudian, Adipati
Blitar kembali mengirim utusan. Saat itu, patih di kadipaten Blitar
mangkat dan harus segera dicarikan pengganti.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Maksud Adipati mengirim utusan yang kedua, agar Joyodigo bersedia
menjadi pati di kadipaten Blitar. Dan karena banyak pihak kompeni yang
meninggalkan Blitar lantara serangan gerilya pasukan Joyodigo, tokoh ini
bersedia menerima tawaran Adipati Blitar.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Sebagai seorang keturunan darah biru dan pernah tinggal di keraton,
ketika diangkat menjadi patih di kadipaten Blitar, Joyodigo sudah tak
asing lagi dengan pemerintahan. Patih Joyodigo mampu mengambil kebijakan
yang sangat cakap.</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Hal inilah yang membuat salut sang Adipati Blitar. Karena kecakapan
ini, kemudian sang Adipati memberinya tanah perdikan yang sekarang
berada di Jalan Melati kota Blitar. Di tanah perdikan ini, Joyodigo
kemudian membangun sebuah rumah besar untuk keluarganya dan diberinya
nama, Pesanggerahan Joyodigo."</span><br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-79UyVQLz1ErwLIFc18VMUZy_9UK0KW-sr1LdWDQ3wghxXcEwi2lvBYdCDFEzNIk28OB5Ly7UcxX3iDIPIgBQk4SyY-T4fDRcK6xtOZ8Hm4bg2zAf56Jq-tySKrZaWXrTw1vYzVOL2Lk/s1600/11.jpg" style="color: red; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-79UyVQLz1ErwLIFc18VMUZy_9UK0KW-sr1LdWDQ3wghxXcEwi2lvBYdCDFEzNIk28OB5Ly7UcxX3iDIPIgBQk4SyY-T4fDRcK6xtOZ8Hm4bg2zAf56Jq-tySKrZaWXrTw1vYzVOL2Lk/s400/11.jpg" width="400" /></a>
<br style="color: red;" />
<br style="color: red;" /><span style="color: red;">
Masyarakat Blitar percaya kalau makam gantung ini wingit, selain makam
Bung Karno (tidak jauh dari makam gantung ini). Dan makam gantung ini
dijaga oleh dua sosok gaib dengan wujud binatang, yaitu ular sebesar
batang pohon kelapa dan seekor harimau loreng sebesar anak sapi. Konon,
para peziarah ada yang pernah diperlihatkan dua penunggu gaib ini. Itu
karena hingga Eyang Joyodigo meninggal, penunggu gaib itu masih setia
menunggu makam majikannya.</span><div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /><a href="http://hajingfai.blogspot.com/2012/06/cerita-misteri-makam-gantung-di-blitar.html#ixzz2I36lQwKK" style="color: red;" target="_blank">sumber</a></div>
Han Dong Kihttp://www.blogger.com/profile/03217976886580659404noreply@blogger.com0