Percaya
 tidak percaya, seorang sopir mikrolet jurusan Pedurungan, Semarang 
Barat-Mangkang, Semarang Timur mengalami kisah mistis. Kala itu 
Mukharom (41) membawa penumpang, tiga perempuan. Konon kabarnya wanita 
itu adalah penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Kota Semarang.
 
 Seperti
 biasanya, Mukharom mencari penumpang dengan membawa mobilnya menyusuri 
trayek. Namun, ketika menjelang Magrib, Mukharom diberhentikan oleh oleh
 tiga wanita yang mengenakan payung. Peristiwa itu dialaminya pada 
Jumat.
 
 Saat memberhentikan mikrolet, tiga wanita ini tepat 
berdiri di depan toko penjahit Eka Karya yang berada di Kompleks Tempat 
Pemakaman Umum (TPU) Bergota di Jalan Kiai Saleh, Kota Semarang. Dengan 
melempar senyum, ketiganya yang memakai rok longdress dan berambut 
panjang melambai tanda menghentikan mikrolet.
 
 "Saat itu saya 
langsung berhenti. Tiga wanita menggunakan tiga payung berwarna hitam, 
hijau dan merah, rambutnya ketiganya panjang. Selama perjalanan ketiga 
wanita itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun, kecuali saat akan naik 
dan turun," ungkap Mukharom kepada merdeka.com Sabtu.
 
 Hal yang 
aneh yang tidak Mukharom sadari, selama perjalanan selain tidak mendapat
 penumpang lain, ketiga wanita itu meminta naik dan turun sebanyak tiga 
kali. Kala itu dia hanya menurut saja saat ketiganya turun dari 
mikroletnya dan naik kembali sambil menenteng payungnya masing-masing.
 
 Pertama ketiganya turun di Pasar Bulu di Jalan MGR Soegiyopranoto, 
Semarang. Kemudian turun lagi di depan Kantor Bank Muamalat di Jalan 
Pusponjolo, lalu naik lagi. Terakhir turun di Pasar Karangayu.
 
 
"Saya tidak menaruh curiga sedikit pun apa sih tujuan mereka naik turun 
selama tiga kali. Seperti terhipnotis oleh kecantikan mereka," katanya.
 
 Kemudian, saat sampai di Jalan Pusponjolo Semarang Barat itu, salah 
seorang dari mereka menyuruh Mukharom mengantar sampai ke rumahnya. 
Mereka juga berjanji akan menambah ongkos sebesar Rp 3.000 sebagai 
tambahan uang bensin.
 
 "Mereka bilang, mas anter saya sampai 
rumah yah, nanti saya tambahin tiga ribu. Saya akhirnya menuruti 
permintaan ketiga wanita itu. Selama perjalanan saya tidak sedikitpun 
mengajak atau diajak bicara mereka. Setiap kali melihat kaca spion saya 
untuk melihat mereka. Ketiganya hanya tersenyum tanpa mengeluarkan kata 
sedikit pun," tuturnya.
 
 Di tengah jalan salah seorang dari 
wanita itu minta turun, tepatnya disatu wilayah perkampungan namanya 
Kampung Rorojonggrang, Semarang Barat. Dirinya merasa sangat kaget 
karena di depannya tiba-tiba ada sebuah rumah mewah layaknya istana 
megah.
 
 "Ketiganya turun memberi uang tambahan kepada saya. 
Wanita pertama dan kedua memberikan uang melalui lubang kaca pintu kiri.
 Kemudian wanita yang terakhir memberikan uang lewat lubang kaca pintu 
sebelah kanan dalam posisi dirinya menyetir," katanya.
 
 Bulu 
kuduk Mukharom merinding ketika tercium bau menyengat. Saking wanginya, 
dia sampai menengok ke belakang. Namun, alangkah kagetnya ketika 
menengok kembali ke depan kompleks rumah megah itu berubah jadi kuburan.
 "Hanya terlihat batu nisan dan pathok," ungkapnya.
 
 Posisi 
mobil Mukharom berada di pinggir jurang, dan kedua ban depan mobilnya 
terganjal oleh sebuah pondasi talud jurang itu. Menyadari posisi 
mobilnya akan tercebur ke jurang, Mukharom berupaya untuk menghidupkan 
mobilnya yang sempat macet usai ketiga wanita itu menghilang.
 
 
"Saat saya starter berkali-kali tidak mau hidup. Saya langsung sadar 
baca bismilah tiga kali akhirnya langsung hidup. Alhamdulillah akhirnya 
dengan berupaya keras mobil saya hidup dan saya tinggalkan kompleks 
makam yang dikenal warga sekitar angker dan menyeramkan," kata Mukharom.
 
 Setelah berjalan sekitar tiga kilometer, Mukharom kemudian istirahat 
sebentar untuk minum dan makan di warung nasi kucing yang tak jauh dari 
makam. Mukharom lalu berkeluh kesah dengan penjual tentang kejadian itu.
 
 "Memang di kuburan itu sering mas, tidak sopir mikrolet, tidak tukang 
ojek sering dijebak dan disesatkan di kompleks kuburan yang dikenal 
angker dan menyeramkan itu. Untung saja sampeyan bisa selamat. Biasanya 
orang-orang yang disesatkan menghilang beberapa hari kemudian kembali 
dalam keadaan gila. Bahkan ada yang hanya tinggal nama. Salah satu dari 
tiga kuntilanak itu juga sempat membeli nasi kucing juga sebelum 
kejadian yang sampeyan alami mas," kata Mukharom menirukan ucapan 
penjual nasi kucing.
 
 Paska kejadian misterius itu, pendapatan 
Mukharom meningkat. Pendapatanya tidak seperti hari-hari biasanya yang 
hanya cukup untuk makan dan minum serta membeli uang belanja ke anak 
istrinya. Sampai saat ini, Mukharom antara percaya dan tidak percaya 
dengan kejadian yang dialaminya.
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Komentar anda tentang post ini?