Rabu, 05 September 2012

Sekolah ku




Aku sekolah di salah satu SMP di Jakarta. Aku anak baru di sini. Awal-awal masuk sekolah aku berfikir sekolah ini biasa-biasa saja dan tidak ada ke anehan sama sekali.
Aku sudah di sekolah ini kira-kira 2 minggu. Pada hari kamis, di kelas ku ada praktek membaca al-qur’an, tapi karna aku mendapat halangan jadi aku memilih tinggal di kelas untuk baca-baca buku.
Tapi ada keanehan yang aku rasakan hari itu. Di saat aku di kelas sendiri tiba-tiba di bangku pojok aku mendengar sosok anak kecil menangis tersedu-sedu. Awalnya aku bilang ini hanya khayalan, tapi lama kelamaan suara isak tangis anak itu terdengar jelas sekali, kali ini aku benar-benar yakin bahwa itu adalah suara tangisan seorang anak perempuan. Ketika aku menengok ke belakang (arah suara itu) tidak ada siapapun di sana. Aku lihat kantin serasa mereka semua diam menunduk.
Tiba-tiba aku mendengar suara teman-temanku yang sudah selesai praktek. Tapi pas aku melihat keluar jendela, tidak ada satu orang pun yang ada di luar. Suasana saat itu sangat mengerikan sekali. Aku tak tahu apa salah ku. Mengapa mereka mengganggu ku ?. oh iya aku baru ingat, kalau aku sedang datang bulan. Kata guru ngaji ku orang yang sedang kotor hal-hal negative menyelimuti mereka.
Akhirnya mereka kembali. Tapi, mengapa mereka nunduk semua ? dan mengapa tidak ada satu pun suara ?. teman sebangku ku namanya Irma yang biasanya menemani ku curhat sekarang dia tidak ada reaksi apapun. Guru agama ku pun begitu. Biasanya guru agamaku itu adalah guru tercerewet, mengapa ini tidak?
Aku benar-benar larut dalam kebingungan. Lalu tiba-tiba ada seorang anak kecil, datang di hadapanku. Dia menarik aku sambil berkata “kakak, ayo ikut kami bermain” saat itu nyawa ku seperti di tarik, yang aku fikir di saat itu adalah “apakah anak ini malaikat pencabut nyawaku ?” aku berusaha untuk melepas genggaman anak itu tapi, tenaga anak itu besar sekali. Di saat aku sedang berusaha untuk tidak ikut bersama anak itu, di depan ku aku melihat seorang kakek-kakek tua yang memotivasi ku dengan berkata “ayo nak kamu bisa melawan dia,ayo ayo”
Aku semakin yakin aku sambil membaca ayat kursi sambil melepaskan genggaman si anak itu akhirnya aku bisa juga melepas genggamannya. Aku bersyukur pada allah karna telah menyelamatkan ku dari anak itu.
Tidak lama kemudian si kakek itu kembali berkata “bangun lah nak, perjuangan mu sudah selesai” akhirnya aku menyadari kata-kata sang kakek dan aku terbangun lalu aku berdoa “ya allah terimakasih engkau membuat ini hanya mimpi” sebelum aku bangun sang kakek bilang “kalau tadi kamu tidak bisa melawan anak itu, mungkin sekarang kamu sudah bersama kakek di alam yang lain”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa Komentar anda tentang post ini?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...